5. Hukuman

276 83 8
                                    

⚠️Plagiat dilarang mendekat!
.
.
Follow Ig: @arinda.ap23
.
.
•Happy Reading•

***

Iky, Adit, dan Alam keluar dari ruangan BK dengan membawa banyak tumbukan kertas di tangan nya masing-masing. Mereka berhenti kemudian saling tatap.

"Ini undangan apaan sih" gumam Adit sembari mengecek undangannya.

"Palingan juga undangan wali kelas" celetuk Iky.

"Hoo"

"Mendingan bagi tugas aja, gue kelas sepuluh, kalian sebelas sama dua belas" ucap Iky.

"Gue sebelas" ucap Alam cepat.

"Dih, masa gue kelas dua belas sih" ucap Adit tidak terima.

"Bodo" ejek Alam dan Iky kemudian meninggalkan Adit.

Tinggal lah Adit yang mencak-mencak menatap punggung mereka sengit. Ia pun berjalan menuju kelas dua belas yang berada di lantai tiga. Di sepanjang perjalanan ia terus mengoceh tak jelas saking kesalnya. Bahkan menghentak-hentakkan kakinya.

Bukan karena takut dengan kakak kelas, melainkan malas menaiki banyak tangga untuk sampai di kelas dua belas. Sebenarnya ada lift, tetapi semua lift tertutup rapat alias ada yang memakai.

SMA Mandiri memang memiliki empat lantai. Kelas sepuluh ada di lantai satu, kelas sebelas di lantai dua, kelas dua belas di lantai tiga, yang masing-masing kelas terdapat 18 kelas, yaitu 6 kelas MIPA, 6 kelas IPS, dan 6 kelas Bahasa. Sedangkan lantai empat hanya untuk ruangan-ruangan lainnya.

***

Iky berjalan menuju koridor kelas sepuluh. Koridor tampak sepi karena saat ini masih jam pelajaran. Ia berjalan santai sesekali bernyanyi-nyanyi kecil.

Ia berjalan mundur ketika tidak sengaja melewati cermin yang terpasang di dinding. Ia menatap wajahnya datar sembari menyugar rambutnya ke ke belakang. "Gila cakep banget sih gue" gumamnya pede.

"Dih" gumam seseorang di belakangnya membuat Iky terlonjak kaget.

"Astagfirullah" teriaknya sembari mengelus dadanya.

"Hiii masa siang-siang ada setan sih" gumamnya bergidik ngeri.

"Lo ngatain gue setan?." ucap seseorang itu.

Iky membalikkan tubuhnya, ia menatap seseorang di depannya dari ujung sepatu hingga kepala. Ia menyergit ketika orang itu menggunakan seragam berbeda dengannya.

Iky menyipitkan matanya menatap gadis itu menyelidik. "Siapa lo?penyusup ya?."

"Penyusup mata lo!gue anak baru!" ucap gadis itu ketus.

"Ohhhh, Lagian ngapain pake masker segala sih."

"Suka-suka gue lah. Btw ruang kepala sekolah dimana?."

"Dari sini lurus terus naik, abis itu ada belokan. Sampai."

"Oke, makasih." ucap gadis itu kemudian berjalan meninggalkan Iky yang masih berdiri di tempatnya menatap gadis itu dengan tatapan datar dan tersenyum penuh arti.

Hijrah Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang