36. Tunangan Diundur

109 28 0
                                    

⚠️Plagiat dilarang mendekat!
.
.
Semangat puasanya ayang^_^
.
.
Happy Reading•

***

"APA?!," teriak Briliya sembari menggebrak meja kerja Radit.

"Nggak bisa gitu dong om, masa tunangannya harus di undur sih?." lanjutnya tak terima.

Radit hanya menatap Briliya datar. "Ya mau gimana lagi?beberapa hari lagi sudah bulan ramadhan, nggak mungkin kan kalian tunangan pas puasa?." ucapnya kemudian fokus dengan laptopnya.

"Ya--kan acaranya malam om." ucap Briliya keukeh.

"Tidak bisa, malam kita tarawih dan tadarus." ucap Radit tanpa menatap Briliya dan tetap fokus menggerakkan mouse.

Briliya memelaskan raut wajahnya. "Om---"

"Tidak ada penolakan." potong Radit tak terbantahkan.

"Aku aduin papa lhoo om" ancam Briliya tersenyum miring.

Radit melirik Briliya sejanak. "Silahkan, kita sudah sepakat buat nunda tunangannya," ucapnya kelewat santai membuat Briliya dongkol.

"Tunangan di undur setelah Idul Fitri." lanjutnya sembari menyenderkan punggungnya di kursi kebesaran nya dengan kedua tangan di belakang kepala.

Briliya melotot dengan mulut terbuka. "Sebulan lagi dong?."

"Right"

***

"YES!AKHIRNYAAA YUHUUUU." teriak Iky sembari mengangkat tangannya keatas dan loncat-loncat di atas kasur dengan tiba-tiba, membuat kedua sahabatnya terlonjak kaget dan menatapnya heran.

"Kenapa lo?kek orang menang give away aja." tanya Adit yang tengah fokus scroll tik-tok.

Iky mematung di tempatnya. Tersadar ia mendekat kearah Adit dan Alam. "Tau ga tau ga?." ucapnya seraya menggoyangkan lengan keduanya bergantian.

"Ga" jawab keduanya kompak.

Iky mendengus kesal. "Yee, gue belum ngomong juga." ucapnya nyolot.

"Ya lagian---"

"TUNANGAN GUE DI TUNDA YES YUHUUU AHAHAH." teriaknya memotong ucapan Adit dan kembali meloncat-loncat girang.

Krik krik krik

"Yaelah kirain apa." ucap Adit cuek. Sedangkan Alam masih mencerna ucapan Iky. Ia terdiam menatap Iky sembari berfikir tetapi sepertinya otaknya nge-bug.

"..."

"HAH?!SERIUS?!." teriak Adit dan Alam serentak ketika baru faham.

Iky memutar bola matanya malas. "Berisik. Nih," ucapnya sembari menyodorkan ponselnya yang menampilkan room chat dengan papanya.

"Dasar lo berdua, lemot." lanjutnya kemudian mengambil air putih di nakas.

"Punten atu, tadi teh nge-bug." ucap Alam cengengesan dengan logat Sunda.

Hijrah Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang