26. Obrolan Orang Tua

115 46 0
                                    

⚠️ Plagiat dilarang mendekat!
.
.
Jangan lupa minum air putih yang banyak!
.
.
•Happy Reading•

***

Di sebuah kursi taman, dua insan duduk berhadapan. Mereka saling tatap dengan tatapan sulit di artikan.

"Siapa namamu?"ucap Radit, papa Iky.

"Camela Quinzia, Lala"jawab Lala di akhiri senyuman tipis.

Radit terdiam sejenak. "Seperti tidak asing"Gumamnya.

Ia kembali menatap Lala mengintimidasi. "Kamu dekat dengan anak saya?"

"Tidak begitu"ucap Lala jujur.

Radit tersenyum sinis. "Saya sudah menjodohkan dia dengan seseorang, saya minta, jauhi anak saya"ucapnya tegas.

Lala menatap Radit cepat, ia menaikkan sebelah alisnya. "Maksud om, Briliya?"

Radit menatap Lala terkejut. "Bagaimana kamu bisa tau?"ucapnya sembari menetralkan raut wajahnya.

"Pasti Iky ngasih tahu kamu"lanjutnya cepat.

"No"ucap Lala santai.

"Kayaknya om lupa siapa saya"lanjutnya tanpa menatap Radit.

Ia menunjukkan sebuah kartu nama membuat Radit melotot di tempatnya.

"T-tapi-- mata kamu--"ucapnya tergagap.

Lala melepas soflens yang ia pakai, sontak memperlihatkan bola mata aslinya yang berwarna hijau. Hal itu membuat Radit kembali melotot tidak percaya.

"Quinzia?"ucapnya penuh kerinduan.

"Yes"

"Akhirnya papa menemukanmu, kenapa kamu menghilang setelah kejadian itu?"ucap Radit kemudian memeluk Lala erat.

"Sulit untuk dijelaskan, lain kali aku akan bercerita"Ucap Lala yang membalas pelukan Radit.

"Semua bukti ada di tangan aku"lanjutnya tersenyum miring.

"Datang tepat di hari pertunangan itu, bawa semua bukti"

***

"Papa habis ngomong apa sama Lala?"ucap Iky menyelidik.

"Memberi peringatan"jawab Radit datar.

"Ingat Iky, Minggu depan adalah hari pertunangan kamu"lanjutnya menatap Iky tajam.

"Iya sayang, kamu nggak boleh deket-deket cewek lain selain mama dan aku"ucap Briliya dengan nada di buat-buat.

"Najis"celetuk Iky jijik.

"Kok kamu ngomongnya gitu?"ucap Briliya merubah raut wajahnya menjadi sedih.

Iky tersenyum sinis. "Karna tunangan itu belum tentu berhasil"ucapnya di akhiri kekehan.

Sial! pertunangan itu nggak boleh gagal!. Batin Briliya kesal.

Hijrah Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang