30. Ulah Adit

100 45 0
                                    

⚠️ Plagiat dilarang mendekat!
.
.
•Happy Reading•

***

Iky dan Aksa tengah duduk di balkon kamar dengan cemilan dan dua cangkir kopi di meja.

Aksara Alfarizky. Kakak Iky yang hanya bertaut satu tahun di atasnya.

"Ky, kalo gue pergi lo jangan nakal ya, jagain mama, jagain Al juga"ucap Aksa tiba-tiba membuat Iky menoleh cepat ke arahnya.

"Kok lo ngomong gitu sih bang, kaya mau kemana aja"ucap Iky sembari menyeruput kopinya.

Aksa mengindikan bahunya. "Gatau, gue kaya mau pergi jauh"

"Kalo gitu gue ikut"ucap Iky santai.

Aksa menoleh cepat kearah Iky, "Jangan, lo harus wujud in mimpi lo jadi anak sholeh. Katanya mau hijrah. Biar bisa doain gue"ucapnya serius di akhiri menaik-turunkan alisnya.

Iky mengerutkan alisnya bingung. "Kok lo nglantur gitu sih bang?"ucapnya tak suka.

"Mana saya tau saya kan Aksa"jawab Aksa ngelawak.

"Dahlah ga asik lo bang"ucap Iky malas kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Aksa yang menatapnya pasrah.

"Gue juga gatau kenapa Ky, tapi firasat gue mengatakan kalo umur gue ga lama lagi"gumam Aksa setelah Iky keluar dari kamarnya.

***

"Bang!bangun!lo harus bertahan!jangan tutup mata lo!"teriak Iky di tengah jalanan yang hanya ada sedikit cahaya remang-remang. Tangannya terus menepuk-nepuk wajah Aksa yang berlumuran darah.

Aksa mengelus tangan Iky lemah. "Gue gapapa, gausah bawa ke rumah sakit"ucapnya lirih.

Mata Iky tampak berkaca-kaca. "Tapi bang---"ucapnya panik dengan nada bergetar.

Ia takut, takut terjadi apa-apa dengan kakak satu-satunya.

"Sutttt, anak cowok gaboleh cengeng, harus lakik!"ucap Aksa sembari tersenyum.

Adit dan Alam yang juga bersipuh di samping tubuh Aksa mengalihkan pandangannya kearah lain. Mereka juga panik dan takut.

"Jaga diri baik-baik ya, gue titip kaca mata ini, jangan sampe pindah ke tangan orang lain, jangan di rusak. rawat baik-baik"ucap Aksa berusaha mengulurkan kacamata hitam yang ternodai darahnya kepada Iky dengan lemah.

"Temuin pemilik kacamata ini, jaga dia"lanjutnya hampir memejamkan matanya.

"Di kamar gue, ada buku diary--cari--kasih ke dia---sama kacamata ini. Bilang sama dia--gue sayang---gantiin posisi gue untuk nya--"ucapnya lagi dengan tersendat-sendat membuat Iky menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

Tubuh Aksa melemah, tangan yang di genggam Iky jatuh ke aspal. "I love you Quinzia"ucapnya sebelum menutup mata. Untuk selamanya.

Hijrah Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang