Aku menoleh dan mendapati ia berdiri di belakangku. Tubuhnya yang menjulang tinggi membuatku terpaksa mendongak tinggi-tinggi. Wajahnya tetap datar. Payung yang di genggamnya di tangan kiri menghalangi hujan untuk membasahiku lebih lama.
"Ada apa?" Tanyaku seraya sedikit menggigil lantaran angin hujan yang menusuk kulitku.
"Kenapa memilih pulang sendiri? Bukankah aku sudah bilang padamu untuk menungguku selesai latihan?" Ia tidak memasang ekspresi berarti. Aku menggigit bibir bawahku.
"Aku mau pulang lebih cepat." Jelasku singkat.
"Tapi ini hujan. Dan kau berjalan dengan sangat pelan tanpa terlihat memiliki niat untuk berteduh ataupun cepat-cepat sampai apartemen sedikitpun. Lagipula kau ini perempuan. Tidak baik pulang sendirian." Katanya tetap dengan cara bicara yang kaku. Kakiku sudah tidak kuat menopang berat badanku. Pikiranku hanya tertuju pada kejadian tadi siang.
Aku segera menghambur ke pelukannya, menangis dengan kencang. Aku mengucapkan sepatah-dua patah kata dengan sesenggukan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Memeluknya dengan erat-berharap hal itu dapat membuat keaadanku lebih baik.
"Aku tau. Aku tau," Ia menepuk kepalaku pelan.
Aku kembali menyemburkan kata-kata dengan sesekali tarikan nafas yang membuat kata-kataku tidak terdengar jelas. Dan beberapa kata terakhirku membuat lelaki ini tiba-tiba menarik urat lehernya. Masa bodoh.
Ia balas mendekapku dengan kencang. Sementara aku terus terisak sambil menarik bajunya terus-terusan untuk menyalurkan semua kemarahan dan kesedihanku.
"Calm down, baby. Just let me stay by your side." Bisiknya pelan. Aku tetap terisak walau hatiku menjadi tenang.
Ia mengangkat daguku dan mendekatkan wajahnya pada wajahku.
Dan ia mengecup keningku dengan lembut. Di tengah derasnya hujan.
........
INI BARU PROLOGNYA YAH
Ihihihihihihi gasabar masa gasabar ihihihihihih
Oke tungguin chapter selanjutnya yaaah! Tungguin gak! Tungguin gak!
Annyeong~!
Di buat: 2 April 2015 22.14
Di publish: awal april juga idk srsly
Last Revision: 6 Januari 2017 11:37
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
FanfictionAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...