Youra's POV
"Jangan pulang larut malam! Jaga kesehatanmu!"
"Ya, ya! Aku mengerti! Aku bukan anak kecil lagi!" Aku berdecak kesal.
"Baiklah. Selamat tidur, Son Youra." Ucap orang di seberang sana. Aku mengangguk walaupun aku tau dia tidak dapat melihat anggukanku.
"Kau juga." Kataku sebelum akhirnya memutuskan sambungan telepon.
Ah! Aku bisa gila! Akhir-akhir ini Kai terus-terusan menelfonku tanpa alasan yang jelas. Ia hanya memberikan nasihat-nasihat tentang menjaga kondisi tubuh yang sudah sangat ku mengerti. Apa pentingnya untukku?
Kalaupun aku tidak mengangkat teleponnya karena malas, ia akan mengirimku pesan-pesan singkat.
From: Idkidkidk
Youra, kau tidak mengangkat teleponmu. Mungkin kau sedang sibuk. Tapi ingatlah untuk tidak terlalu larut dalam kesibukanmu
Received: 23.01From: Idkidkidk
Tidurlah! Kau masih terbangun rupanya. Jangan main sosial media sampai larut malam! Kau baru saja me-'like' status temanmu.
Received: 01.33From: Idkidkidk
Apa yang terjadi tadi siang? Kenapa kau balas-balasan membentak dengan Ayeong?
Received: 16.27From: Idkidkidk
Ada PR matematika halaman 67. Jangan lupa kerjakan atau kau akan dihukum besok. Dan juga besok ambil nilai olahraga. Jaga kesehatanmu agar bisa mengikuti ambil nilai besok.
Received: 20.53Aku masih tak habis pikir dengan jiwa stalkernya. Bisa-bisanya dia tau aku memencet tombol 'Like' pada status temanku di sosial media. Dan juga, kenapa dia bisa tau kemarin aku bertengkar dengan Ayeong? Aku tidak bertengkar di koridor atau di tempat-tempat umum sekolah, kok. Aku membentaknya saat di kelas.
Dan yang lebih mengerikan lagi. Kenapa ia bisa tau PR-PR kelasku? Aku dan dia berbeda kelas. Aku bahkan lupa ada PR matematika dan ambil nilai olahraga. Benar-benar mengerikan. Seperti stalker saja.
Aku membanting tubuh ke kasur.
Ada apa dengan Kai? Mungkin kepalanya terantuk sesuatu sampai-sampai menerorku terus-terusan tiap malam. Atau mungkin dia sedang tidak ada kerjaan makanya ia menganggapku sebagai bahan mainan?
Makin stress saja deh, Son Youra.
Tugas sekolah menumpuk, namja yang kusukai menyukai sahabatku sendiri, seorang lelaki yang menerorku terus-terusan tiap malam. Kenapa hidupku makin melelahkan saja?
Aku segera mengambil ponselku dan mengirim pesan singkat pada Sehunie.
To: Bubble Tea Hunnie
Sehunie~~~ Sedang apa? Hey, akhir-akhir ini Kai menelfonku terus-terusan. Kau tau sebabnya?Setelah menekan tombol kirim, aku melempar ponselku ke tempat tidur.
Beberapa detik kemudian, terdengar ringtone pesan masuk dari ponselku. Aku segera mengambil ponsel dan membuka pesan yang baru masuk tersebut.
From: Bubble Tea Hunnie
Ha? Aku baru saja selesai masak. Apa? Oh, Kai. Entahlah, mungkin dia ingin dekat denganmu idk
Received: 22.11Kenapa dia tidak terlihat peduli sama sekali sih?
Author's POV
Sehun membanting ponselnya ke temoat tidur sambil menghela nafas keras. Ia duduk di sisi tempat tidur sambil menumpukan jidatnya pada telapak tangan kanannya. Ia kembali menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
Fiksi PenggemarAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...