Author POV
"Aku akan berhenti menyukai Youra."
Jantung Luhan serasa tertusuk mendengar kalimat barusan. Bagaimana tidak? Usahanya selama ini sia-sia begitu saja.
"Berhenti menyukai Youra, tapi mulai mencintainya, begitu?" Luhan berusaha tertawa menyembunyikan air mukanya yang terlihat panik.
"Aku serius. Aku sudah capek berjuang untuknya. Kau tau sendiri berapa lama aku berjuang dan selalu ada di sisinya saat ia membutuhkan ataupun tidak, bukan?"
"10 tahun." Jawab Luhan.
"Dan sampai saat ini ia tidak juga melihat ke arahku. Ia bahkan tidak sadar telah mencuri-"
"Apa? Siapa? Kau berhasil mencuri apa?"
Sehun dan Luhan terlonjak mendengar suara tersebut. Mereka segera menoleh ke sumber suara.
"Youra?!" Luhan menganga.
Sehun mengendalikan nafasnya agar lebih teratur. "Apa yang kau lakukan disini?"
Sehun masih membelalakkan matanya. Youra menatap Sehun. "Oh! Aku kesini dengan Saejin, Amber, dan Nana. Kami menginap di rumah Amber." Ia tersenyum. Sehun memiringkan kepalanya dan melongok ke balik bahu Youra.
Disana ada Amber, Saejin, dan Nana yang tengah menikmati makanan. Amber yang menyadari tatapan Sehun segera menangkat tangannya menyapa Sehun, diikuti dengan Nana dan Saejin. Sehun tersenyum.
"Jadi? Siapa yang mencuri apa?" Youra tersenyum menatap Sehun dan Luhan bergantian. Kedua lelaki tersebut saling menatap, bingung.
Kalau bisa, Sehun akan meminta ditelan bumi saja daripada harus menghadapi pertanyaan semacam ini.
"Pesananmu,"
Ketiga remaja itu segera menoleh dan mendapati gadis kecil sepupu Sehun tengah menaruh burger dan cola di hadapan Sehun.
"Siapa gadis kecil ini?" Tanya Youra. Tiana mendongan menatap Youra.
"Ah, ini sepupuku dari Indonesia yang tinggal dirumahku," Sehun tersenyum sambil menepuk puncak kepala Tianna. "Dan Tianna, ini Youra, teman sekelasku."
"Hai, Tianna!" Youra tersenyum menyapa Tianna, yang segera membungkukkan badannya.
"Selamat malam," Ujar gadis kecil itu.
"Kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya saat main ke rumahmu, Sehunnie?" Tanya Youra.
"Ah, dia baru pindah setahun yang lalu. Dan setiap kau kerumah, ia selalu sedang pergi." Jelas Sehun. Youra mengangguk-angguk.
"Baiklah, aku harus kembali. Makanan Mereka hampir habis. Dah, Sehunnie, Luhan, dan sampai jumpa lagi, Tianna!" Youra melambaikan tangannya kecil sebelum akhirnya berlari kecil menuju teman-temannya.
"Kebetulan yang sangat mengejutkan, bukan?" Luhan terkekeh sambil menatap rombongan Youra.
"Dan sama sekali tidak menyenangkan," Sehun menggeleng-geleng. "Aku tidak tau apa jadinya kita jika saat itu Anna tidak datang." Lelaki itu mengusap kepala gadis kecilnya.
"Jadi, kau benar-benar akan melupakannya? Tidak mencoba bertahan sebentar lagi? Siapa tau Youra mulai memandangmu dan menyukaimu." Luhan mencoba membuat Sehun tetap bertahan walau kemungkinannya sangat kecil. Keputusan Sehun selalu mutlak.
"Sudah waktunya berpindah. Aku harus membersihkan hatiku agar bisa di tempati dengan nyaman oleh orang lain," Sehun tersenyum tipis. Luhan tertawa kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
FanfictionAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...