Hai!
Aku udah nemuin castnya Youra!!!
Son Naeun Apink!
HAHAHA namanya sama" Son. Aku dari awal kebayangnya Son Youra itu si Naeun entah kenapa.
Anyway, enjoy!
...
"Kau siapa?" Tanyanya.
Apa yang ia bicarakan?
"Oh, jadi sekarang kau amnesia? Baguslah. Rumahmu disana, tuh.. Disana. Jangan sampai tersesat. Aku repot nantinya." Aku menunjuk ke arah kanan yang memang merupakan rumah Kai. Ya, rumahnya cukup dekat ke sekolah.
"Kau bukan Son Youra yang kukenal." Kai menatapku serius. Oh? Apa bahkan aku terlihat peduli?
"Oh, kalau begitu mungkin kau salah orang. Yang bernama Son Youra bukan cuma aku." Aku bertolak pinggang. Ia menggeleng.
"Sejak kapan kau bersikap menyebalkan seperti ini, Youra?" Tanya Kai lagi.
Sejak kau bersikap menyebalkan, Kim Jongin. Kau kira aku tidak bisa mengubah sikapku?
Oke, aku tidak boleh terpancing emosi.
"Kenapa kau tetap bertanya dan bertanya?" Tanyaku.
Lelaki menyebalkan di depanku ini menatapku dalam-dalam. Uh, sangat risih, memang. Tapi sebisa mungkin aku membalas tatapannya agar tidak memperlihatkan kelemahanku.
"Apa? Kau mau bicara apalagi?" Aku mengangkat daguku sedikit. Ia tersenyum miring.
"Sepertinya aku membatalkan niatku untuk mengajakmu makan malam bersama keluargaku." Jawabnya.
Wah, ini terdengar baru untukku. Dan lagi, aku tidak semenyedihkan itu untuk memohon maaf agar diajak makan malam bersama lagi.
"Oh, kalaupun kau tidak membatalkannya aku juga tidak akan mengiyakan. Hidupku tidak sebatas di sekolah, oke?" Aku menatapnya. Ia kembali tersenyum menyebalkan.
Ia tiba-tiba menarik punggungku yang membuat badanku menempel dengannya.
Apa yang kau lakukan?!
"Ya! Mau apa kau?" Aku berusaha mengelak. Ia tersenyum sambil mendekatkan wajahnya padaku. Aku akan menendang bagian laki-lakinya saja.
Sebelum sempat melakukannya, keningku bertabrakan dengannya.
Ah, tidak seperti yang kubayangkan, rupanya. Untung saja. Hanya dahinya yang menyentuh dahiku. Tidak lebih. Tapi tetap saja, aku tidak bisa memaafkan ini
"Kau yang dingin seperti ini makin membuatku menyukaimu." Katanya pelan. Hah? Apa telingaku memburuk? Menjijikan sekali kata-katanya.
"Lepaskan!" Aku kembali memberontak dan ia pun melepaskan tangannya dari punggungku. Ia kembali mendekatkan wajahnya padaku sebelum aku mengambil langkah mundur.
Cup.
Kurang ajar.
Kau berani menyentuh bagian dari wajahku dengan bibir kotormu?
Aku segera menampar pipi kirinya.
"Lelaki kurang aja sepertimu sebaiknya mati saja." Bentakku keras sebelum akhirnya meninju pipinya dengan kencang.
Ia meringis, dan aku segera berjalan menjauh.
Dasar lelaki kurang ajar.
"Youra-sshi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
FanfictionAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...