Author POV
Youra menoleh dan mendapati Sehun berdiri di belakangnya.
Tubuhnya yang menjulang tinggi membuat Youra terpaksa mendongak tinggi-tinggi. Wajah lelaki itu tetap datar. Payung yang di genggamnya di tangan kiri menghalangi hujan untuk membasahi Youra lebih lama.
"Ada apa?" Tanya Youra seraya sedikit menggigil lantaran angin hujan yang menusuk kulitnya.
"Kenapa memilih pulang sendiri? Bukankah aku sudah bilang padamu untuk menungguku selesai latihan?" Ia tidak memasang ekspresi berarti. Youra menggigit bibir bawahnya.
"Aku mau pulang lebih cepat." Jelas gadis itu singkat.
"Tapi ini hujan. Dan kau berjalan dengan sangat pelan tanpa terlihat memiliki niat untuk berteduh ataupun cepat-cepat sampai apartemen sedikitpun. Lagipula kau ini perempuan. Tidak baik pulang sendirian." Katanya tetap dengan cara bicara yang kaku. Kaki Youra sudah tidak kuat menopang berat badannya. Pikirannya hanya tertuju pada kejadian tadi sore.
Gadis itu segera menghambur ke pelukan Sehun, menangis dengan kencang. Ia mengucapkan sepatah-dua patah kata dengan sesenggukan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Memeluknya dengan erat-berharap hal itu dapat membuat keaadannya lebih baik.
"Aku tau, aku tau," Ia menepuk kepala Youra pelan.
Youra kembali menyemburkan kata-kata dengan sesekali tarikan nafas yang membuat kata-katanya tidak terdengar jelas. Dan beberapa kata terakhir gadis itu membuat lelaki ini tiba-tiba menarik urat lehernya.
Ia balas mendekap Youra dengan kencang. Sementara gadis itu terus terisak sambil menarik bajunya terus-terusan untuk menyalurkan semua kemarahan dan kesedihannya.
"Calm down, baby. Just let me stay by your side." Bisiknya pelan. Gadis itu tetap terisak walau hatinya menjadi tenang.
Ia mengangkat dagu Youra dan mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu.
Dan ia mengecup kening Youra dengan lembut. Di tengah derasnya hujan.
.....
"1 Green Tea Latte dan 1 Bubble Tea rasa coklat."
Youra dan Sehun tengah berada di Cafe langganan mereka dan menggigil satu sama lain.
"Darimana kau tau aku sudah pulang tadi?" Tanya Youra pelan. Ia masih belum bisa menatap mata lelaki di hadapannya.
Sehun memperbaiki posisi duduknya. "Chanyeol yang memberitahuku. Ia juga memberitahuku apa yang terjadi sebelum kau meninggalkan sekolah."
Youra mendongak pelan-pelan. "Jadi kau sudah tau tentang itu?"
Sehun mengangguk. "Jangan dipikirkan lagi. Kejadian Chanyeol-Saejin itu memang sudah biasa. Kau saja yang baru pertama kali melihatnya secara langsung. Kau tau sendiri mereka benar-benar menempel," Sehun menggeleng-geleng. "Sepertinya mereka sudah bersama tanpa ada yang menyatakan."
Youra menatap mata Sehun. Hatinya sama sekali tidak sakit seperti biasanya saat mendengar kabar tentang pasangan SaeYeol. Berkebalikan dengan biasanya, jantungnya malah berdegup 2 kali lebih kencang saat menatap wajah Sehun. Dan pipinya terasa memanas.
"Ada apa? Ada sesuatu di wajahku?" Tanya Sehun. Lamunan Youra buyar. Gadis itu segera menggeleng-geleng cepat.
"Tidak ada." Ia tersenyum kikuk. Jantungnya kembali berdisko.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
FanfictionAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...