Sehun's POV
"Kemarin malam, Kai menyatakan perasaannya padaku."
Jari-jariku menjadi kaku. Degup jantungku terasa 2 kali lebih cepat. Tubuhku membeku. Lidahku terasa kelu. Tenggorokanku tercekat. Pundakku perlahan bergemetaran.
Kai menyatakan perasaannya pada Youra? Secepat ini?
Apa dia segitu tidak inginnya aku merebut Youra?
"Kai menyatakan perasannya padamu?" Ulangku memastikan. Gadis itu mengangguk sambil menghela nafas. "Lalu?"
"Hah? Apanya yang lalu?"
"Lalu apa jawabanmu?"
Youra tertawa sambil menatapku tidak percaya. "Perlukah kau bertanya? Bukankah kau sudah tau jelas jawabanku tanpa perlu menanyakannya?" Ia tersenyum geli.
Aku mengernyit. "Apa jawabanmu?"
Youra memukul mejanya sambil tertawa kecil. "Apa kau benar-benar sahabatku? Yang begini saja kau tidak tau?" Ia menggeleng-geleng. "Tentu saja jawabannya tidak, bodoh,"
Aku terperangah. Memperhatikannya yang tersenyum sambil mengangguk-angguk padaku. Membuatku tidak bisa menahan untuk ikut tersenyum.
"Kenapa?" Tanyaku penasaran. Ia terkekeh.
"Yang aku suka Chanyeol. Bukan dia." Jawabnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
Tetap saja ada nama Chanyeol.
"Oh." Aku mengeluarkan buku-buku untuk dimasukkan ke kolong meja. Namun gadis kecil di belakangku ini menggangguku dengan menowel-nowel pundakku.
"Hm?" Aku menolehlan kepalaku menghadapnya.
"Kalau kau sendiri?"
"Hah?"
"Kau sendiri bagaimana? Masih belum menemukan yang menarik?" Tanyanya. Aku memasang wajah tak senang, lalu memalingkan wajah. Seakan tidak membiarkanku mengacuhkannya, ia menarik-menarik bajuku di saat aku kembali memasukkan buku.
"Apa?!" Aku menoleh dengan kesal. Matanya membulat.
"Mau ku kenalkan dengan temanku?" Tanyanya bersemangat dengan mata yang tetap bulat.
"Siapa?" Tanyaku sekedar berbasa-basi walau sebenarnya sama sekali tidak tertarik. Bagaimana tidak, aku sudah menemukan yeoja menarik yang manis.. Walau ia tidak menyadari kehadirannya di hatiku.
"Ayeong." Aku langsung tersedak ludahku sendiri begitu mendengar nama tersebut.
"Kau gila?" Ia mengernyit.
"Ayeong itu manis sekali, kau tau.." Katanya. Aku menggeleng-geleng.
"Dengar ya, Ayeong memang manis. Tapi ia sudah berpacaran dengan Heohong," Ia langsung menjentikkan jari sambil menggumamkan kata 'Benar juga!'. "Lagipula aku sudah tertarik dengan seorang gadis."
"HAH? SIAPA?" Youra menggebrak meja. Oh, bagus. Aku keceplosan.
"Hah? Apanya yang siapa?" Tanyaku berpura-pura tidak mengerti. Youra masih terbelalak.
"Gadis yang kau sukai! Siapa?!"
"He? Aku bilang begitu?" Tanyaku sok lupa. "Mungkin salah bicara," Aku mengibas-ngibaskan tanganku.
"Hunnie, berkata jujurlah." Youra menatapku tajam.
"Jujurlah."
Youra menatapku jengkel. "Dasar kaku. Aku serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer;
FanfictionAku merasa bodoh telah jatuh padanya. Kalau saja dari awal aku tau bahwa Chanyeol lebih menyukai sahabatku sendiri, seharusnya aku tidak perlu jatuh padanya. Apakah kalian tau sakitnya hatiku saat melihat ia mengecup pipi sahabatku sendiri di depan...