[11] Sakit

8.7K 1K 16
                                    

Jangan lupa vote sama komennya

Typo : Anugerah

Happy Reading

✧༺♥༻✧

"Renjun dimana?"

Bukan sapaan yang Doyoung dapat saat membuka pintu melainkan pertanyaan untuk putra kesayangan Winwin. Doyoung tersenyum dalam diam. Mengiring mereka masuk. "Duduk dulu.. Renjun sedang tidur.."

Winwin mendudukkan tubuhnya. Yuta juga ikut saja di belakangnya.

"Tadi Haechan juga kemari, Rumahku jadi berisik. Mereka berenang. Lalu setelah itu makan malam, Mereka semua tidur. Kecuali Haechan, Taeyong Hyung menjemput sebelum dia tidur.." Jelas Doyoung.

Winwin mengangguk.

"Kalau begitu kalian menginap saja, Renjun baru tidur sebentar. Biar kubereskan kamar tamunya.." Kata Doyoung kemudian.

Winwin menggeleng. "Tidak perlu.. Kami akan pulang saja, Dimana Renjun tidur?"

"Mama.. Mama sudah pulang?" Suara serak Renjun mengalihkan atensi mereka.

"Sayang..." Panggil Winwin lembut. Renjun bergerak lalu masuk kedalam pelukan Winwin. "Injun haus.. Makanya bangun.." Kata Renjun kemudian.

"Papa bawa botol minum di mobil. Kita pulang sekarang hmm?"

"Mama.. Hadiah Kiss Injun mana? Injun makan banyak hari ini.." Sela Renjun.
Winwin tertawa, mencium kedua pipi Renjun gemas.
"Sekarang pulang?"

Renjun hanya bisa mengangguk. Matanya terasa berat sekali. Yuta membawa Renjun ke dalam gendongannya. "Papa.. Injun belum pamit pada Jeno dan Nana.." Ujar Renjun.

"Jeno dan Nana, kan bobo.. Injun mau ganggu mereka bobo?" Tanya Yuta lembut.

Renjun tidak menjawab. Yuta bisa merasakan deru nafas halus dan teratur milik putranya. Winwin tersenyum tipis.
"Kami pulang dulu ya.. Sampai besok. Sampaikan maaf untuk Jeno dan Jaemin.." Pamit Winwin sambil mengambil tas Renjun.

Doyoung mengangguk. "Kalian juga hati hati.." Pesan Doyoung.

Winwin dan Yuta mengangguk sebagai jawaban. Segera pulang karena waktu yang semakin larut.

✧༺♥༻✧

Hidung Renjun mampet besoknya. Hidungnya merahmerah karena pilek. Suhu tubuhnya juga hangat.
"Hiks.. Mama tidak enak.." Rengek Renjun yang tengah terbaring dengan kompresan di kepalanya.

Renjun baru saja selesai sarapan dan minum obat pereda demam. Sekarang tengah di cek suhu badan oleh Winwin.

"Renjun benar hanya berenang kemarin?" Tanya Winwin memastikan, sambil meletakkan termometer yang menunjukkan suhu 38° , cukup tinggi dari suhu biasanya.

Renjun menunduk. "Injun minum es jeruk.. 3 gelas, esnya banyak banyak.." Kata Renjun semakin memelan.

Winwin menghela nafas. "Besok mau di ulangi lagi?"

Renjun menggeleng. "Besok Injun minum satu gelas saja.. Kalau mau minum 3 gelas esnya tidak banyak banyak.." Ujar Renjun yakin.

Winwin tersenyum. "Sekarang, Injun bobo ya? Biarkan obatnya bekerja.." Winwin merapatkan selimut untuk Renjun.

Renjun melengkungkan bibirnya. "Hari ini Injun tidak akan bertemu teman teman.." Katanya sedih.

Winwin tertawa. Mencubit pipi Renjun gemas. "Ini salah Injun karena minum es banyak banyak.."

Renjun masih merengut.

"Kasian sekali anak Papa sakit.." Ejek Yuta.

Rengutan Renjun makin menjadi jadi. "Injun juga tidak mau sakit tahu!" Seru Renjun sebal.

"Kalau tidak mau sakit kenapa minum banyak es?" Pertanyaan Yuta membuat Renjun kembali diam sambil merengut.

Renjun mengerjap. Matanya perlahan terasa mengantuk. Mungkin efek obatnya mulai bekerja. Lalu semenit kemudian ia terlelap.

Winwin mengambil kompresannya, mencium kening Renjun pelan. "Cepat sembuh anak mama.." Bisik Winwin lembut.

Tangannya membereskan bekas kompresan. Belum selesai tangan lain mengambil alih baskom dan kain kompresan. "Biar aku saja.." Kata Yuta.

Winwin mengangkat wajahnya. "Hyung hari ini ada rapat bukan?" Tanya Winwin.

Yuta mengangguk mengiyakan. Mereka mulai melangkahkan kaki keluar kamar Renjun. "Masih 1 jam lagi.. Setelah ini aku akan bersiap.." Yuta membersihkan Baskom lalu memasukkan kain ke tempat cucian.

"Aku akan menyiapkan bajunya.." Winwin masuk kedalam kamar utama. Berjalan ke arah lemari untuk mencari jas dan dasi untuk suaminya.

Yuta memeluk Winwin dari belakang. "Nanti kalau jika ada sesuatu, hubungi aku.. Aku bisa izin. Ini hanya rapat bulanan biasa.."

Winwin memutar bola matanya malas. "Tidak, tidak akan ada sesuatu. Hyung fokus saja bekerja.." Balas Winwin malas.

Yuta membalikkan tubuh Winwin. Menatap wajah cantik Winwin. Menyelami netra gelap milik istrinya. "Cantik.." Yuta tidak akan bosan memuji Winwin. Memang cantik. Selalu cantik.

Winwin menghela nafas. "Lepas.. Sudah mau punya 2 anak masih begini.." Kata Winwin jengah. Yuta menyeringai.

Menarik wajah Winwin lembut. Mencium bibirnya pelan. Menyesapnya lembut. Winwin ingin mendorongnya. Namun sadar ia jarang memanjakan suaminya akhir akhir ini, memilih mengalunkan tangannya ke leher sang suami.

Merasa diberi lampu Hijau, Yuta memperdalam ciuman mereka. Semakin dalam dan basah. Winwin memukul bahu Yuta keras. Nafasnya habis.

Winwin terengah. Jika, dilanjutkan bisa bahaya. Winwin melotot lucu. "Sudah cium ciumnya.. Sekarang kerja!"

"Masih kurang~" Rengek Yuta.

Winwin melotot. "Tidak! Nanti Hyung malah absen rapat.." Tolak Winwin.

Yuta merengut. "Aku sudah lama tidak dapat jatah lho, sayang.." Bujuk Yuta. Merajuk.

Winwin menghela nafas. "Nanti, konsul ke dokter.. Boleh atau tidaknya.." Putus Winwin akhirnya.

Yuta bersorak. Mengecup bibir Winwin sekilas. "Aku semangat kerja, nanti kita ke dokter ya?" Yuta tertawa.

Winwin mencebik. Menggumamkan kata mesum secara perlahan. Memang susah menikah dengan Nakamoto Yuta. Bikin sebal saja..

✧༺♥༻✧

TBC

Happy New Year!!

Family - a Simple StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang