[15] Reuni Keluarga

8.2K 1K 73
                                    

Jangan lupa vote sama komennya

Typo : Anugerah

Happy Reading

***

Renjun rasanya ingin cepat keluar dari tempat ini. Rasanya sesak. Makanannya terasa hambar dan sulit di telan.

Kepala keluarga itu langsung mengajaknya makan malam begitu mereka tiba di Korea.

"Bagaimana kabarmu selama di sini?" Tanya Papa Huang.

"Baik.." jawab Renjun.

Lucas dan Hendery juga hanya bisa diam. Berusaha untuk tidak ikut masuk ke dalam percakapan. Mereka sudah terlalu lelah menghadapi sang ayah.

"Syukurlah, setidaknya kau tidak membuat nama Huang kotor karena margamu sudah berganti dan syukur karena kau berhenti menyusahkan orang lain.." ujar Sang Papa santai.

Gerakan tangan Hendery terhenti. Renjun menunduk dalam.

"Aku sudah selesai.." kata Hendery akhirnya, bangkit lalu meninggalkan meja makan.

"Contoh Kakakmu, Mereka dominan yang bisa di andalkan.."

Lucas menghela nafas. Ikut meletakkan sendoknya. "Papa bisa diam? Dia, kan bukan bagian Huang lagi. Kenapa Papa masih mengurusinya?" Tanya Lucas ketus. Ia tidak mau adiknya kembali dilukai lagi hanya karena terlahir sebagai submisif lemah.

Renjun ikut meletakkan sendoknya. "Sepertinya Mama dan Papa sudah menjemput. Terimakasih untuk makan malamnya.." Renjun membungkuk lalu segera berjalan pergi.

"Aku juga sudah selesai.." Lucas segera beranjak pergi meninggalkan kepala keluarga Huang itu sendiri di meja makan.

***

Jeno menangkupkan wajahnya ke atas meja. Ingatannya masih melayang pada ucapan Renjun yang mengantung kemarin.

"Hayo! Jeno melamun!" Seru Renjun sambil menepuk pundak Jeno. Membuat pemuda Taurus itu terlonjak.

"Renjun?" Tanya Jeno tak percaya.

Renjun tertawa. "Injunie mampir kemari! Mama dan Papa ada keperluan dengan Eomma dan Appa Jeno.. hehe.."

"Keperluan apa?" Jaemin tiba-tiba muncul.

Renjun terlonjak. Memegang dadanya. "Nana! Injunie kaget!" Protes Renjun lucu.

Jeno masih terus menatap Renjun intens. Jaemin menyenggolnya keras. "Jangan lihat-lihat.." tegur Jaemin ketus.

"Jadi uncle sama Aunty kenapa kemari?" Tanya Jaemin.

"Kata Mama, Mama mau mencari Papa baru.." jawab Renjun polos.

"Heh? Kata siapa? Mama ke sini mau minta cakenya Aunty Doyoung.." sela Yuta.

"Papa apasih ikut ikut? Mama yang bilang gitu kok ke Injun.." Renjun mencebik.

Yuta menghela nafas. "Engga, Injun.. Mama cuman bercanda kok.. lagi pula, Mama tidak punya alasan meninggalkan Papa.." ucap Yuta bangga.

Renjun mengangkat bahu. "Iyaa deh, Terserah Papa.."

Yuta tersenyum tipis lalu mengusak rambut Renjun gemas. Maaf, Sebenarnya Mama sedang konsultasi tentang Injun batin Yuta.

Yuta lalu segera beranjak pergi.

"Eh? Uchan sudah bobo?" Tanya Renjun.

"Uchan siapa? Sungchan?" Tanya Jaemin bingung.

Renjun mengangguk.

"Jangan panggil Uchan!! Mirip sama Haechan nanti.. Sungchan, kan adiknya Nana!" Protes Jaemin.

"Tapi, panggilan Uchan lucu.." sergah Renjun.

"Sungie aja biar gak ada unsur Haechan nya.." kata Jaemin.

"Gak ah.. Renjunie mau tetep manggil Uchan.." Renjun nyengir.

Jaemin merengut. Masih tidak Sudi panggilan adiknya mirip mirip dengan Haechan.

"Oh? Injunie ke sini mau beri Jeno hadiah!" Seru Renjun riang.

"Jeno saja? Jaemin tidak?" Sela Jaemin protes.

"Lho? Yang jalan jalan temani Injun kan Jeno saja kemarin.."

Jaemin mencebik. Kalau saja kemarin dia tidak di omeli Doyoung mungkin saja ia bisa ikut.

Renjun berdiri di depan Jeno lalu mencium pipi Jeno. "Terimakasih.." bisik Renjun, lalu segera menjauh sambil tersenyum lebar. "Hadiahnya kiss pipi saja ya?"

Jaemin menutup mulutnya. "Renjun, Jangan sama Jenoo.. Jeno menyebalkan! Jangan sama Jeno" rengek Jaemin.

Jeno masih mematung di tempatnya.

"Ih, kok Nana mulai bikin sebal ya?" Kata Renjun heran. Jaemin masih merengek. "Injuniee"

***

Doyoung menyajikan segelas teh hangat di hadapan Winwin. "Bagaimana kalau besok saja curhatnya?" Saran Doyoung begitu duduk di hadapan Winwin.

"Besok aku harus mengajak Renjun dan 2 kakaknya jalan jalan.." tolak Winwin.

"Hyung.. ini kali pertamaku punya anak, hyung tahu,kan? Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.. Renjun sangat tertutup di balik sifatnya yang ceria. Aku.. Aku khawatir.." cerita Winwin.

Doyoung tersenyum tipis. "Pertama, jangan terlalu stres.. kau sedang hamil. Tidak baik terlalu banyak pikiran.." balas Doyoung.

Winwin mendesah kecewa. Menarik nafas. "Hyung.. Aku baru menyadarinya akhir akhir ini maka dari itu aku khawatir dan sering memikirkannya.."

"Hyung.. raut wajah Renjun sangat berbeda saat Papa dan Mama kandungnya di sebut. Dia juga selalu bermimpi buruk setelahnya. Apa dia menyimpan trauma?" Cecar Winwin.

"Mungkin.. kita bisa mencari tahu perlahan, okay? Untuk saat ini jangan terlalu khawatir. Yang bisa aku katakan sekarang hanya sabar dan cari tahu secara perlahan. Aku tidak bisa berargumen banyak hanya dengan ceritamu.." Doyoung mengusap pundak Winwin lembut.

"Sekarang, pulang dan istirahat ya? Besok kau bilang akan mengajak Renjun dan kakaknya bermain.." saran Doyoung.

Winwin kembali mendesah kecewa. Meskipun tetap menurut.

"Eomma!" Panggil Jaemin tergesa datang dari ruangan lain dengan tergesa.

"Renjun bilang besok mau jalan jalan, Nana boleh ikut?" Pinta Nana serius. Matanya mengerjap penuh binar.

"Nono.. Jeno juga mau ikut.." kata Jeno kemudian. Berdiri di samping Jaemin.

"Tidak, Eomma dan Appa tidak bisa ikut. Jadi, tidak boleh.." tolak Doyoung.

Jaemin merengek. "Tadi kita juga telpon Haechan. Uncle Johnny dan Aunty Taeyong bisa ikut kok.. boleh yaaa"

"Jeno janji tidak akan merepotkan Uncle dan Aunty.." Kata Jeno sungguh sungguh.

Doyoung menghela nafas.

"Tidak apa apa, Hyung.. mereka bisa ikut.." sela Winwin lembut.

"Besok Aunty jemput jam 9 ya?" Winwin bangkit berdiri. "Renjun dimana?" Tanya Winwin.

"Tidur di mobil bersama Uncle Yuta.." jawab Jeno.

Winwin mengangguk. "Kalau begitu sampai besok ya?" Pamit Winwin lalu berjalan pergi.

Jeno dan Jaemin saling tatap lalu bertos ria. Mengecup pipi sang ibu. "Hehe.. Selamat Malam, Eommaaa" si kembar ikut beranjak pergi.

Doyoung menghela nafas. Dasar si kembar..

***

TBC

Sorry kalo feel nya agak kurang... Wkwk..
Happy Saturday Night!!

PS. Hehe.. Dreamies pake baju OSIS. Hehe..

Family - a Simple StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang