Random Chapter - [06]

6.2K 695 38
                                    

WELCOME TO RANDOM CHAPTER
[06]

Typo : Anugerah

-[Perasaan Mama]-

Happy Reading

***

Ini menyenangkan sudah sejak lama sekali sejak Shotaro hadir mereka bisa berkumpul sambil mengambil topik acak.

"Sungchan benar luar biasa kreatif, sepatu Nana dan Jaehyun menjadi korban cat airnya.. Nana tentu saja mengamuk, sepatu favoritnya berwarna warni.." ungkap Doyoung.

"Akhirnya Jaehyun harus membeli sepatu jenis yang sama.. Padahal kalian tahu, kan? Nana jarang sekali membeli atau meminta barang tapi sekali dia memiliki keinginan untuk itu, harganya fantastis.." keluh Doyoung.

"Tapi, Jaehyun bangga sekali memakai sepatunya, Johnny bilang Jaehyun berkali-kali memamerkannya di setiap rapat.." sela Taeyong.

"Iya, Yuta juga bilang padaku. Itu tidak aneh, Cita-cita Jaehyun menjadi ayah yang baik.. Oh, Yuta bilang Jaehyun ingin punya anak lagi? Benar?" Tanya Winwin.

Doyoung melotot. "Tidak! Aku tidak mau! Mengurus 3 anak saja pusing, Apalagi kadang Jaehyun juga bersikap kekanak-kanakan... tidak ada.." Doyoung menggeleng.

"Aku justru ingin menambah satu lagi, yah.. meskipun Johnny dan Haechan sudah terasa seperti 10 orang.." Taeyong tersenyum.

"Wah, benar.. Bagaimana Hyung bisa tahan dengan mereka berdua?" Tanya Winwin takjub.

"Aku jadi ingat dulu, kalau Taeyong hyung menempeliku senjata andalanku adalah Johnny hyung... Hehe.." lanjut Winwin.

Wajah Taeyong terlipat. Ingatannya kembali melayang ke masa lalu. Winwin tertawa.

"Meski begitu Taeyong selalu berada di dekat Johnny.." Doyoung tergelak.

"Oh, ingat saat kita tadi jalan jalan? Winwin bertemu dengan fansnya, padahal Winwin sudah lama berhenti menjadi Aktor.." cetus Doyoung kemudian.

Winwin tersenyum.

"Karena dia main banyak film, banyak menjadi brand ambasador.. Wah, Winwinku benar-benar terkenal.." Taeyong kembali memainkan pipi Winwin.

Winwin melotot, bergerak menjauh dari Taeyong membuat Taeyong tertawa.

"Jangan memperlakukanku begitu,Aku sudah menjadi orang tua 2 anak.. Rasanya menggelikan.." tolak Winwin.

"Eyy, bagi kami kau tetap yang paling menggemaskan Winwinie.." Doyoung mengusap kepala Winwin gemas.

Winwin mencebik, menyebalkan.

"Oh, Kau dan Yuta tidak ada pindah ke Rumah? Renjun akan semakin besar dan bagus untuk perkembangan Shotaro.." tanya Doyoung.

Winwin terdiam. "Aku akan memikirkannya.. Aku masih belum menemukan rumah yang pas.." jelas Winwin.

"Dulu, aku tidak memikirkan apakah aku dan Yuta akan memiliki sebuah rumah. Toh, hanya ada kami.. Hingga Renjun dan Taro hadir, aku jadi tidak sempat memikirkannya.." lanjut Winwin.

"Nanti aku rekomendasikan beberapa tempat.." kata Taeyong kemudian.

Winwin mengangguk, mengiyakan.

"Oh? Bagaimana soal Hendery? Johnny bilang Hendery kembali ke Korea? Kenapa? Bukannya lebih baik Hendery di Makau sampai semua benar-benar selesai?" Tanya Taeyong khawatir.

Winwin terdiam. "Aku juga tidak tahu banyak, yang mengurusi itu semua kan suami kita.."

"Aku tidak habis pikir dengan pemikiran kolot keluarga Huang.. Mereka benar-benar definisi sampah" seru Doyoung sebal.

Family - a Simple StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang