Bagian 12

9.8K 548 27
                                    


Vina's POV

' Denis udah pulang kak...kenapa kakak kaya gitu? ' Begitu bunyi sms dari Ara.

Aku menghela nafas karna tahu maksudnya. Aku tidak mungkin membiarkannya ikut terbelit hutang, maka dari itu kemarin aku sengaja diam-diam melunasi biaya rumah sakit.

' Diamlah.! ' Balasku. Beberapa saat kemudian,

' Tapi setidaknya kakak memberitahu kami. Kami udah dapat pinjaman jadi kakak nggak usah nolongin kami lagi ' Balasnya. Haah...anak ini benar-benar....

' 2 hari lagi kau mulai pindah kerumahku. ' Balasku mengalihkan pembicaraan yang menurutku tak penting dan membosankan itu.

Lama tak ada balasan, hmmm..dia pasti kaget. Dasar bocah.!
Aku kembali menatap ke layar laptop. Pagi ini aku sengaja datang lebih awal untuk mengurus suatu dokumen. Aku dengar dari Siwi bahwa akan ada seseorang yang hendak menanamkan modal direstoranku. Dan jika itu terealisasi, orang itu hanya meminta bonus tiap penghasilan dari restoku dengan persentase yang menurutku cukup sedikit. Dan aku sangat setuju karna itu tidak akan merugikanku, justru sebaliknya...aku akan bisa melebarkan cabang restoku. Namun yang jadi pertanyaan aku belum tahu siapa orang itu.
Karna Siwi bilang orang itu sekedar berencana saat ia dan pacarnya bertemu orang itu dalam sebuah pesta.

Tiba-tiba smartphoneku berbunyi lagi...dari Ara.

' Secepat itu kak? ' Tanyanya, benarkan...

' Kau sudah janji ' Balasku.

Beberapa saat kemudian
' Iya kak... ' Jawabnya. Ahaa akhirnya.

Suara ketukan pintu membuatku mengalihkan perhatian dari smartphoneku. Lalu kusuruh masuk orang yang mengetuk pintu itu.

" Ada yang ingin bertemu dengan anda... " Kata Siwi. Dia berbicara formal pasti ada orang lain selain kami.

" Siapa? " Tanyaku.

" Selamat pagi pak... " Seorang wanita cantik, rambut bergelombang dengan setelan pakaian yang sangat ketat tiba-tiba masuk. Aku tak berkedip melihat wanita itu, sexy sekali.

Wanita itu menunduk malu sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga. Lalu menghampiriku dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan posisi yang sangat menggoda yaitu lebih merendahkan dadanya agar payudara yang menyembul itu terlihat jelas olehku. Aku menelan ludah, sudah lama aku tak melihat pemandangan seperti ini.

Tapi tunggu....apa dia tidak tahu kalau aku juga wanita? Ahh...iya memang jika dalam posisi duduk seperti ini gundukan payudaraku tak akan terlihat karna aku memakai jas yang longgar.

Kulihat Siwi masih berada diruanganku, wajahnya tertekuk menahan kesal atas ulah wanita didepanku ini yang dengan sengaja menggodaku.

Aku menyambut uluran tangan wanita itu. Halus sekali...

" Perkenalkan..saya Rara dari perusahaan Naya Ekstra yang bertempat di jalan Sudirman nomor 25 yang kebetulan dekat dengan restoran bapak ini..." Ujarnya memperkenalkan diri dengan suara yang dibuat-buat seperti 'Syahrini'.

Rara...Namanya seperti Ara.
Hah Ara? Astaga...
Bayangan Ara kembali muncul, seketika rasa takjub dan tergodaku pada wanita itu hilang begitu saja. Oh...maafkan aku Ara sayang, hampir saja pikiranku teralih darimu.

" Panggil beliau bu Vina, beliau bukan laki-laki. " Tiba-tiba Siwi menyahut dengan nada sewot.

Aku melirik Siwi lalu dengan isyarat kusuruh dia untuk keluar. Dengan kesal dia keluar ruangan sambil menatapku tajam. Sedangkan Rara yang terkejut saat mengetahui aku bukanlah laki-laki, terlihat bengong.

So Possessive (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang