Bagian 26

8.1K 491 95
                                    

Ara's POV

Malam semakin larut, namun entah kenapa mata ini sulit sekali terpejam. Pikiranku menerawang jauh, memikirkan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi menimpa hubunganku dengan kak Vina.
Memang tak ada masalah berarti sejauh ini, tapi tetap saja tak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini kan?

Kulirik jam dinding unik berbentuk Wayang yang menghias indah kamar ini, sudah 2 jam berlalu dari waktu yang seharusnya jam tidurku tapi sama sekali rasa kantuk itu tak kunjung menyerang.

Sebuah ketukan pelan terdengar dari pintu kamarku, membuyarkan lamunku

" Sayang... "

Deg..!

Rasa gugup langsung menyergapku. Meskipun sudah lumayan terbiasa aku berada disini, tapi tiap kali berdua seperti ini aku masih belum terbiasa dengan rasa sangat gugup.

Apa dia juga tidak bisa tidur sepertiku?

Aku segera turun dari tempat tidur untuk segera membukakan pintu.

Rambut berantakan serta memakai piyama berwarna hitam pekat...
Baru kali ini aku melihatnya memakai piyama. Dan itu malah membuatnya terlihat... Sexy.
Semburat senyum jahil terukir dibibirnya

Deg...!

Jantungku kembali tak berirama setelah tadi sempat bisa kukuasai rasa gugupnya. Entah kenapa dia begitu sempurna sebagai makhluk fana,

Parasnya..

Tatapan tajamnya..

Tipis bibirnya..

Rambutnya..

Postur tubuhnya..

Semua seolah terpahat begitu sempur...

" Ehem! "

Aku tersentak.
Astaga, lagi-lagi aku tak dapat menguasai mata dan perasaan bodohku.

" Udah selesai menikmati hak milikmu ini? " Pertanyaan dengan rangkuman kata yang sangat konyol ini mampu membuat pipiku memanas.
Aku langsung tertunduk malu menghindari tatapannya.

" Kamu belum tidur sayang? " Tanyanya. Kugelengkan kepalaku,

Ya...hanya itu yang bisa kulakukan. Karna aku tak mau dia sampai mendengar suara sumbangku akibat gugup.

" Mau kutemani? "
Sontak aku langsung mendongak.

" Ah, eh..anu.. " Lidah dan pita suaraku benar-benar seperti kehilangan kontrol. Ya Tuhan...

Belum juga aku menjawabnya, dia langsung mendorong lembut tubuhku untuk masuk lalu tangan kanannya menutup pelan pintunya

Sangat pelan....

Seolah-olah dia mempermainkan keadaan yang sangat membuatku salah tingkah seperti ini.

Klik!

Ah...apa aku mendengar suara pintu dikunci?

Dia menguncinya.
Tapi kenapa dia langsung menguncinya?

Mungkinkah malam ini kami akan...

" Ah apa-apaan sih aku ini " Batinku sambil menggelengkan kepala dan mengerjapkan mata mengusir pikiran konyol yang dengan bodohnya terlintas di otakku.

" Hei...kamu kenapa? Hahaha " Tanya kak Vina lembut mencolek daguku sambil tertawa.

Aku masih saja tertunduk dan tersenyum malu, akhirnya dia menggandeng tanganku serta dibimbingnya aku menuju ranjang.
Menidurkanku, lalu ikut berbaring disampingku dengan posisi tangan kanan menopang kepalanya. Sedangkan tangan kiri memainkan anak rambutku seolah rambutku adalah mainan yang menarik untuknya.

So Possessive (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang