Bagian 29

9.1K 518 164
                                    

Vina's POV

Ku ingin tahu... Kau harus mau
Ku ingin kau begitu... Agar kau tahu
Jadilah engkau milikku slalu... Utuh
Tanpa tersentuh, "Cuma Aku"

Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta... Sehidup semati
Jadilah Engkau milikku slalu... Utuh
Tanpa tersentuh, "Cuma Aku"

Mengapa aku begini? Jangan kau mempertanyakan...

Penggalan lirik lagu Posesif milik Naif yang kusetel dari Spotify ini seolah benar-benar mewakili perasaanku...
Perasaan yang muncul dari pertama kali aku mengenal Ara dulu sampai sekarang.

Musiknya rancu, tapi maknanya sungguh mengerikan. Refleksi diriku?
Entahlah, yang aku tahu hanyalah...aku harus mengikuti instingku

Lagu lawas yang menurutku sangat aneh ini tiba-tiba saja seperti sedang balik mentertawakanku,  menganggap ku aneh pula.

Lagu Tentang kebodohan dan kePosesifan seseorang terhadap orang yang begitu dicintainya.
lagu yang berhasil membuatku jatuh tertuang kedalam setiap syairnya.

Sungguh....

Ara itu milikku...tak ada satupun yang boleh menyentuhnya kecuali aku.
Dan mengapa aku bersikap begini? Dia atau siapapun tak akan mungkin pernah bisa memahami, bahkan diriku sendiri

Tapi sekarang?
Posesif Ku terhadapnya seolah hanya Kiasan. Aku justru terjebak dan tak bisa keluar dari situasi dan kondisi yang tercipta karna kekuasaan.

Haaah...se lemah ini kah aku?

"Nona, Anda sudah ditunggu. Acaranya akan segera dimulai" Suara asisten rumah tangga Sofie berhasil mengaburkan lamunanku.

Aku yang sejak tadi hanya duduk dibangku kosong yang terletak menepi di Taman buatan ini tak menghiraukan si Asisten

"Jangan ganggu aku" Lirihku

"Tapi non..."

Aku menatapnya tajam, yang langsung membuatnya ciut dan undur diri.

Lama aku duduk termenung, akhirnya kuputuskan saja untuk masuk. Kesepian ini semakin mempengaruhiku. Aku semakin larut dalam gelap, senyap dan rindu. Perasaan terburuk saat ini...

Segera beranjak, kulirik jam ditangan kananku.

19.35

Mungkin mama juga sudah sampai dirumah ini, tapi karna kudengar mama bersama papa...aku jadi enggan menemuinya.
Selain tak ingin melihat papa, aku juga pasti tak bisa dengan leluasa melepas rindu ke mama, karna papa pasti akan mengganggu kami dengan membicarakan rencana-rencana konyolnya di pesta nanti.

Yang aku tahu dari ocehan Sofie kemarin soal acara ulang tahun bodoh ini adalah, pesta akan dibumbui dengan Drama Penuh Kegembiraan. Yaitu penandatanganan kerjasama dua perusahaan besar antara milik pak Edwin papanya Sofie dan juga milik papa ditengah-tengah acara

itu setelah adegan bodoh Tiup Lilin kuenya Sofie.

Lalu setelah pesta berakhir, saat semua tamu sudah meninggalkan tempat ini dan hanya ada family terdekat, akan dilanjutkan dengan acara brengsek itu... Pertunanganku dan Sofie. Acara yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang Tamak seperti mereka.

Apakah aku akan berhenti disini?
Berlutut pada keadaan?
Meng-ikhlaskan berakhirnya hubungan tulusku dengan Ara?

Entah mengapa, naluriku seperti berteriak bahwa apapun itu aku tidak boleh menyerah.... Tapi masalahnya adalah...

So Possessive (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang