Brothers
------------------------
Gajian di konbini dan restoran cukup untuk kebutuhan Kafka selama dua minggu. Jika dihitung-hitung sekarang Kafka tak lagi kekurangan uang karena Cobra memberinya uang padahal Kafka sudah menolaknya. Tapi Cobra lebih keras kepala dan mau tak mau Kafka mengalah. Kalau kata Ibu tidak boleh menolak rezeki. Kadang Yamato ikut-ikutan menambah uang sakunya meski harus sembunyi-sembunyi.
Selain takut diketahui Cobra, Yamato takut diomeli nenek pecinta pachinko.
"Cepat masukan ke kantongmu, Kafka," bisik Yamato cepat. Wajahnya seperti seorang pencuri yang takut ketahuan. "Aku hanya bisa memberimu sedikit karena bengkel sedang sepi."
"Kau tidak perlu melakukan ini. Uang dari aniki juga cukup."
"Tidak-tidak. Kau sudah ku anggap adik ku juga. Cepat masukan!"
Memang Kafka menerimanya tapi dia memisahkan uang pemberian Cobra dan Yamato agar kelak dia bisa mengembalikannya.
"Oi, Kafka! Cepatlah ganti baju, bajingan. Kau itu ada di tim ku," seru Seki yang melihat kedatangan Kafka yang masih menggunakan seragam pengantar susu. Hari ini SMA Oya mengadakan permainan sepak bola yang pastinya sangat berbeda dari sepak bola biasanya.
Semua pemain boleh melakukan apapun baik itu memukul ataupun lainnya. Yang penting harus ada pemenangnya.
"Sabar!" pekik Kafka yang ikutan panik dan bergegas mengganti bajunya. Dia pun membenarkan bajunya sambil berlari ke lapangan yang sudah dipersiapkan.
Tim Revenge dan Tim Payback.
Entah siapa yang memilihkan nama itu tapi Kafka tergabung di Tim Payback bersama Seki dan lainnya sedangkan musuhnya adalah Murayama di Tim Revenge bersama Furuya.
Salah satu mantan ketua kelas menjadi wasit pertandingan. Tim Revenge dan Tim Payback berbaris rapi seperti permainan sepak bola biasanya. Mereka bersalaman –lebih ke saling memukul sebagai sapaan pembuka sebelum ditentukan siapakah yang akan tip-off duluan. Murayama memenangkannya. Dia menjulurkan lidahnya dan menarik ke bawah mata kanannya, meledek Kafka yang cuma mendengus.
Tim Revenge memulai duluan. Dan saat peluit ditiupkan, permainan pun dimulai.
Murayama menendang bola lalu memukul siapapun yang menghalanginya ke gawang Tim Payback. Kafka tidak tinggal diam, dia mengejar Murayama lalu menghentikan lajunya dengan menendang Murayama. Tetapi, ketua SMA Oya cepat berkelit dan justru Kafka yang terkena tendangannya. Kafka cuma terdorong satu langkah dan terus bertarung dengan Murayama.
Pun dengan anggota Tim Revenge juga Tim Payback.
Sudah dikatakan, ini bukan ajang permainan sepak bola sesungguhnya. Ini hanyalah ajang pertarungan dengan gaya baru.
Murayama berhasil memasukan bola berkat Kafka yang tidak fokus karena hendak menolong penjaga gawangnya yang terkena serbuan.
Kedudukan menjadi 1 : 0.
Kemenangan pertama untuk Tim Revenge. Mereka bersorak-sorak dan Murayama lagi-lagi mengejek Kafka yang menjilat sudut bibirnya yang berdarah. Kafka meludah ke samping dan menggertakan giginya.
"Kita balas kekalahan ini," seru Kafka lantang dan dibalas teriakan dari Tim Payback.
Murayama tertawa kecil melihat kilatan mata Kafka yang ambisius. Dia menggerakan tangannya, menantang Kafka untuk kembali berduel memperebutkan bola di kakinya. Kafka menerimanya dengan melaju ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]
Fanfiction⚠️⚠️ WARNING! ⚠️⚠️ DILARANG MENJIPLAK/MEMPLAGIAT. TIDAK SAMA DENGAN SERIESNYA MAUPUN FILMNYA 100% NOT BL!! "Apa yang terlihat belum tentu sama dengan kenyataannya."