Eps. 19

1.3K 182 6
                                    

Full Time

--------------------

FULL TIME SMA OYA

SHIBAMAN, TODOROKI (LEADER), TSUJI

SHIBAMAN, TODOROKI (LEADER), TSUJI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******************

Bagian full time cukup berbeda. Anak-anak di sini nampak lebih muda tapi kesan berandalannya tidaklah lepas. Kafka memarkirkan sepeda motornya lalu turun dan memasuki SMA Oya. Kafka yakin ini gedung yang sama tapi atmosfernya terasa berbeda. Dia dituntun seorang guru yang terus tersenyum sambil membahas kecerobohannya juga sekolah karena tak melihat umurnya. Sepanjang lorong, Kafka ditatap bahkan ada yang mengejeknya tapi guru itu pura-pura tak mendengarnya dan Kafka pun mencontohnya.

Hingga mereka berdua sampai di sebuah kelas yang sudah dipenuhi anak-anak dengan penampilan yankee. Kafka menuliskan namanya di papan tulis.

"Kafka Maeda desu," ucapnya

"Oi, burung gagak apa kau akan mengorek tempat sampah hahaha...."

Satu kelas tertawa mendengar lelucon yang sama sekali tidak lucu untuk Kafka. Namun Kafka diam saja. Mereka cuma bermulut besar yang akan kencing di celana jika merasa terancam dengan wajah penuh ketakutan.

"Oi anak bodoh. Pasti Murayama sangat lemah ya hingga kau mau di full time hahaha..."

Sepertinya mereka membangunkan kemarahan Kafka. Pemuda yang tadi mengejek tanpa sadar akan dihadapkan dengan kemalangan. Kafka memejamkan matanya, mengatur napasnya sebelum melesat ke arah pemuda yang masih tertawa dengan temannya.

BUK

PROK PROK

"Hahaha... lucu juga."

Kafka melompat dan berjongkok di meja pemuda yang tadi mengejek. Dia bertepuk tangan dengan senyuman lebar tapi tidak dengan matanya yang terbuka lebar macam orang sinting. Sepertinya Kafka tengah meniru orang yang diledek pemuda itu, Murayama Yoshiki.

"Ayo, buatkan lelucon lagi. Buat aku lebih tertawa," ucap Kafka

Pemuda itu menghilangkan tawanya. Dia merasa jika aura tenang yang tadi dikeluarkan Kafka berubah drastis. Tanpa sadar dia menelan salivanya, gugup di bawah tatapan Kafka. Pun dengan seisi kelas yang menatap canggung keanehan Kafka.

"Are... kau tidak mau mengejek lagi? Ayolah~"

Tapi pemuda itu tetap diam malah berusaha menutupi kegugupannya dengan berdecak kesal. Kafka meresponnya dengan menekuk bibirnya. Kedua tangan Kafka berada di sisi tubuhnya dan tengah memposisikan tangannya agar menjadi penopang tubuhnya.

"Sayang sekali..."

DUAGH!

BRUK

Pemuda itu mendapatkan balasan atas ejekannya dengan tendangan kuat dari Kafka hingga dia jatuh dari kursinya dengan punggungnya menghantam keras lantai kelas belum lagi sepasang sepatu dengan logo Daruma Ikka yang menekan kuat dadanya. Dia mengangkat kepalanya, menatap dari bawah Kafka yang menyeringai dengan matanya yang berkilat.

KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang