Duel
----------------------------
Hyuga yang tengah bermeditasi menyeringai. Sebelum Sakyo melapor pun dia sudah menebak siapa yang tanpa takut datang ke markas Daruma Ikka. Dia membuka matanya lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar.
Mata tajam sedikit besar yang ternyata mirip dengan Cobra tengah menatap Hyuga. Anak itu sepertinya memiliki insting kuat sehingga bertindak hormat dengan sedikit membungkukan badannya di hadapan Hyuga.
"Maaf mengganggu," sesal Kafka. "Aku hanya berteduh sejenak. Jika itu menyinggung semuanya, aku akan pergi."
Hyuga memperhatikan penampilan orang yang menghebohkan kota S.W.O.R.D. Jaket usang yang membuat anak-anak Daruma Ikka tadi mengiranya sebagai anggota Rude Boys, gakuran SMA Oya yang sengaja tak dikancingi membuat kaos hitam nampak mencetak bentuk tubuhnya karena basah, kalung jimat berlogo Sannoh Rengokai dan ketika Hyuga menyipitkan matanya dia melihat jam mewah mirip logo White Rascal.
Seringai Hyuga melebar. Anak ini begitu dilindungi bahkan semua geng tunduk padanya sampai-sampai Rude Boys yang tak menyukai orang asing pun bisa membuka lebar tangannya untuk kedatangan seorang bocah bernama Kafka Maeda itu.
"Kafka Maeda..."
Kafka berjengit ketika orang dihadapannya mengetahui namanya. "Maaf, anda siapa?"
"TEMERA, KAU TIDAK TAHU KETUA GENG DARUMA IKKA?" pekik Sakyo tak terima
Hyuga mengangkat tangannya. "Urusai. Kita kedatangan tamu." Lalu menatap lagi Kafka. "Akhirnya kita bisa bertemu saat kau telah kembali siuman. Ku kira kau siap di peti mati mu."
Kafka tahu orang ini, yang menjabat sebagai ketua geng terakhir di S.W.O.R.D Daruma Ikka, tengah menatap sinis padanya. Bahkan kata-katanya saja sudah savage.
Perasaan gue apes mulu. Kafka menggaruk pelipisnya. "Hahaha... " dia tertawa canggung. "Ku anggap itu pujian, danna..."
"Sa..te.. bagaimana kalau kau –"
BUK!
Hyuga melayangkan pukulannya yang tentu bisa ditangkis baik oleh Kafka. Tapi ketidaksiapan anak itu terlihat jelas terlebih kakinya hampir tergelincir di lantai kayu yang basah oleh air hujan.
" –mampir lebih lama di sini?" tanya Hyuga sambil menyeringai. Dia ingin mengetahui sekuat apa anak ini hingga Rocky pun diam-diam mengakui anak ini.
Kafka mengibaskan kedua tangannya yang menjadi tameng dari pukulan Hyuga. Dia meringis karena pukulan Hyuga sangat akurat tapi tidak sekuat Murayama. "Saya sangat menghargai tawaran anda. Tapi pergi lebih baik. Sambutan anda mana ada ramahnya."
"Ja.. bertarunglah jika kau ingin pergi dari sini." Hyuga merentangkan kedua tangannya. Membuat anak-anak Daruma Ikka menyeringai sambil berseru senang. "Kau tahu kenapa kami dinamakan Daruma Ikka? Kau harus meninggalkan satu bagian tubuhmu di sini."
Derasnya hujan sama sekali tidak menghentikan pertarungan antara Kafka Maeda melawan anggota Daruma Ikka. Agak menjengkelkan untuk Kafka. Hei, dia sendirian sedangkan mereka gerombolan! Dari segi orang pun dia akan tamat saat ini juga.
Sebelum pertarungan, anggota Daruma Ikka mengeluarkan Taiko –bedug dengan anggota bernama Kato yang akan memukulnya sepertinya itu ritual bagi geng Daruma Ikka. Mereka bahkan memberi pewarna di area mata mereka. Ini seperti festival tapi tidak ada stan makanan.
Hyuga memperhatikan Kafka yang memutuskan membuka jaket serta gakurannya. Pun dengan jam mewah serta kalung jimatnya. Anak itu menatapnya seolah sadar jika dia memperhatikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]
Fanfiction⚠️⚠️ WARNING! ⚠️⚠️ DILARANG MENJIPLAK/MEMPLAGIAT. TIDAK SAMA DENGAN SERIESNYA MAUPUN FILMNYA 100% NOT BL!! "Apa yang terlihat belum tentu sama dengan kenyataannya."