Eps. 13

1.4K 177 3
                                    

Sing a Song

[Coba dengarkan lagunya. Bisa bikin senyum-senyum sendiri. Kalau mau nyari Gordon dia yang di rooftop :)]

************

Tebakan Kafka kali ini benar.

Lili membawanya ke Nameless Road, distrik milik Rude Boys. Kafka menelan salivanya, gugup ketika semua mata tertuju padanya. Dia bahkan berjengit ketika merasakan ada yang memperhatikan kedatangannya dari atas. Saat mengangkat kepalanya, Kafka melihat ketua Rude Boys tanpa ekspresi menatapnya tajam.

Kafka membungkuk kecil ke Smoky yang berdiri di atas bangunan dan kembali membiarkan Lili menariknya ke suatu tempat yang masih di Nameless Road. Kumpulan anak kecil menyambut kedatangannya suka cita. Mereka tengah berkumpul membentuk setengah lingkaran dan di depan mereka terdapat deretan boneka yang sama dengan punya Kafka.

"Kafka onii-chan, tolong bantu aku!" kata Lili. "Kita akan mengadakan pertunjukan boneka dan onii-chan yang melakukannya."

"Hah?" otak Kafka merespon sebentar. Tapi karena cukup lama, dia sampai tak sadar Lili sudah menjejalkan dua boneka ke tangannya. Kafka baru sadar saat anak-anak berseru untuk dia segera memainkannya.

Cerita apaan njir. Alah, si Pitung dari Betawi aja ada dah...

Kafka pun mulai membawakan cerita yang terkenal di Jakarta, tempat dia dilahirkan. Anak-anak dengan serius mendengarkannya. Pun orang-orang dewasa yang mencuri dengar cerita Kafka. Tadinya Kafka membawakannya dengan canggung karena dibawah tatapan anggota Rude Boys. Seakan jika Kafka salah atau melakukan tindakan aneh, Kafka akan mendapatkan balasannya.

Namun melihat wajah anak-anak yang antusias akan ceritanya, Kafka mulai terbiasa. Dia juga sedikit menyisipkan jokes yang membuat anak-anak tertawa pun dengan orang dewasa yang ikut menonton.

"... begitulah cerita dari si Pitung, pahlawan Betawi."

Kafka mengakhiri ceritanya dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari semuanya. Rasanya ikut senang melihat wajah anak-anak yang suka pada ceritanya.

"Tadi suara onii-chan bagus. Coba nyanyikan kami!" kata anak kecil 1

"Hah?" Kafka kembali merespon dengan otaknya yang nge-lag. Perasaan tadi dia bernyanyi karena sengaja untuk memberikan lelucon pada anak-anak biar tidak terlalu bosan dengan ceritanya. Tapi sekarang dia disuruh bernyanyi?

Bukannya tidak mampu. Kafka itu pernah tergabung di band SMAN 231. Dia menjadi bassist sekaligus backing vokal bagi bandnya. Tapi tetap saja bernyanyi di sini apalagi di Nameless Road...

.... Udahlah gue pasrah saja.

Sebuah ukulele diberikan Lili yang tanpa dosanya terus tersenyum seolah senang akan penderitaan Kafka.

JRENGG

Kafka menyesuaikan nada pada ukulele. Baru satu petikan saja membuat anak-anak berseru heboh dan semakin mendekat padanya.

"I want be a billionare... so... bad..."

Lagu Billionare tanpa bahasa kasar dipilih Kafka karena tidak tahu ingin menyanyikan lagu apa. Dia hanya refleks saja menyanyikan lagu itu. Suara Kafka ternyata merdu membuat anak-anak terbuai pada suaranya dan sesekali ikut menyanyi meski mereka tidak tahu lagu apa itu. Mereka hanya senang mendengar suara Kafka.

Satu lagu habis. Kafka tersenyum ketika anak-anak bertepuk tangan padanya. Dia ingin menyudahi ini tapi anak-anak kembali memintanya bernyanyi. Mau menolak tapi melihat mata memelas anak-anak membuat Kafka menghela napas pasrah.

KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang