Strong Heart
------------------------
Perjalanan Kafka berhenti ketika para bawahan Rocky mencegat laju motornya. Kafka masih di atas motornya, menatap bingung mereka semua sebelum tangan kanan Rocky memintanya untuk datang ke club. Kafka menurutinya tanpa ada perasaan takut ataupun was-was dia dengan santainya mengikuti para bawahan Rocky dengan mendorong motornya alih-alih menaikinya karena dia merasa sungkan ke para bawahan Rocky yang jalan kaki.
Kafka sampai memuji salah satu bawahan Rocky yang mempunyai rambut dwiwarna. "Rambutmu bagus. Itu keren!" ucapnya sambil mengeluarkan ibu jarinya.
Sedangkan si pemilik rambut dwiwarna sampai menghentikan jalannya. Matanya terbuka lebar dipuji Kafka. Dia seperti terkena serangan jantung karena diam saja hingga hampir tertinggal.
Suasana club masih sama saja. Bising dan penuh glamour. Kafka agak kurang menyukai suasana terang ini tapi dia mencoba menyesuaikan dirinya. Wanita yang pernah diberi jaketnya tersenyum sumringah. Dia mendekati Kafka dan langsung memeluknya. Tapi Kafka dengan cepat menghindar.
"Maafkan aku," kata Kafka canggung. Ia membungkuk kecil. "Aku tak terbiasa."
Sang wanita mengedipkan mata berhias mascara miliknya. Lalu tertawa kecil. Astaga, dia lupa kalau Kafka ini sangatlah menghargai seorang wanita dan enggan menyentuh wanita seolah mereka adalah perhiasan yang sangat mahal. Jangankan sebuah ciuman, pelukan saja Kafka sangat canggung.
"Baiklah, Kafka-kun." Sang wanita tersenyum sangat manis. "Terimakasih atas perhatianmu kemarin dan juga selamat ulang tahun."
Kafka membalas senyuman sang wanita. "Aku senang kau baik-baik saja dan terimakasih."
Semua wanita yang ada di club menatap iri sang wanita yang beruntung bisa ditatap penuh perhatian oleh Kafka bahkan semakin cemburu tatkala Kafka menepuk-nepuk kepala sang wanita dengan lembut.
Sebuah tongkat terulur dari balik sang wanita yang masih terpesona dengan sikap gentleman Kafka. Tongkat itu milik Rocky dan terus merangsek maju membuat sang wanita buru-buru menyingkir, membiarkan Rocky berdiri di hadapan Kafka.
Kedua tangan Kafka refleks terangkat macam pencuri yang tertangkap basah saat Rocky menatapnya tajam dan tongkatnya digunakan untuk mengangkat dagunya.
"Bagaimana tawaranku, Kafka-kun?"
"Jawabanku tetap sama," kata Kafka tegas. "Aku tidak akan keluar dari SMA Oya."
"Sayang sekali..."
Rocky melayangkan tongkatnya dengan sangat cepat.
BUK
Tapi berhasil ditahan Kafka. "Mau berapa kali pun kau menawariku, aku tetap akan di sana." Sorot mata Kafka begitu lugas. Dia tanpa takut menatap Rocky yang dipenuhi amarah sekian kalinya karena tawarannya ditolak.
Rocky menggeram. Dia terus menggerakan tongkatnya, memberikan serangan bertubi-tubi dengan akurat. Satu-dua tongkatnya berhasil mengenai perut, dada Kafka dan sisanya dapat ditangkis Kafka. Ketika Kafka fokus pada gerakan tongkatnya, dia melayangkan tendangannya dan berhasil membuat Kafka mundur telak.
Kafka bisa merasakan tulang rusuknya patah sehabis mendapatkan tendangan Rocky. Dia meringis tapi tetap menatap Rocky tegas. Dia tidak akan mengalah pada tawaran yang memang menggiurkan. Mendadak wajah Seki, Furuya, anak-anak SMA Oya lain juga Murayama yang menyeringai sambil memberikan kepalan tangan kepadanya terbayang.
"Ada satu-dua yang tidak bisa kau dapatkan dengan uang, Rocky-danna..."
Berkat kenangan bersama anak-anak SMA Oya, raut tegas Kafka berangsur menjadi sayu. Sambil memegangi rusuknya, Kafka menatap lembut Rocky yang masih diselimuti kemarahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/295779566-288-k870512.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]
Hayran Kurgu⚠️⚠️ WARNING! ⚠️⚠️ DILARANG MENJIPLAK/MEMPLAGIAT. TIDAK SAMA DENGAN SERIESNYA MAUPUN FILMNYA 100% NOT BL!! 'Murid baru dari Indonesia? Apa hubungannya dengan ketua Sannoh Rengokai?'