Birthday
----------------------
Lili tak henti-henti menyebutkan nama Kafka pada semua orang. Dia juga membanggakan boneka kecil pemberian Kafka dan memamerkannya pada anak-anak lainnya di wilayah Rude Boys. Anak-anak lainnya mulai mengiri pada Lili juga penasaran dengan sosok yang sudah seperti malaikat bagi Lili.
"Kafka onii-chan itu tampan loh. Dia baik juga." mata Lili berbinar-binar mengingat lagi wajah Kafka
"Aku penasaran. Apakah dia akan ke sini lagi?" tanya anak kecil 1
"Kau mengajaknya tidak?" tanya anak kecil 2
"Dia tidak jijik dengan keadaan kita?" tanya anak kecil 3
Lili tak mampu menjawab. Dia menatap sendu teman-temannya lalu mendekap erat boneka pemberian Kafka. Smoky pasti tidak mengizinkan siapapun masuk ke sini dan Kafka juga pasti tidak akan berani menginjakkan kakinya lagi di tanah Rude Boys.
".... Wakaranai..." kata Lili sedih.
Lala menutup mulutnya melihat wajah sedih Lili. Dia mengangkat kepalanya ketika merasakan ada orang lain yang juga memperhatikan Lili. Di atas sana ada Smoky berdiri tanpa ekspresi. Smoky menoleh padanya yang menatapnya marah sekaligus sedih.
Tapi hati Smoky tetap dingin. Dia membalikan badannya, pergi begitu saja.
Di distrik kekuasaan SMA Oya, Kafka membuka rahangnya lebar ketika melihat kelakuan teman-temannya yang sepertinya otaknya telah digadai di penggadaian kota. Please, wajah mereka tidak ada ramah-ramahnya sama sekali tapi mereka malah tersenyum lebar membuat mereka semakin menakutkan ditambah mereka mengenakan topi kerucut ulangtahun.
"OTANJOBI OMEDETO!"
DUAR
Ini pasti kerjaan Murayama. Ketua SMA Oya itu merencanakan ajang ribut alih-alih pesta untuk Kafka Maeda yang hari ini berulangtahun.
Confetti terus diletuskan membuat luar restoran tempat Kafka menjadi kotor. Si otak pesta ini, Murayama datang sambil membawakan kue ulang tahun bertuliskan 'Selamat Berkurang Umur, Kafka Maeda' plus lilin angka 16 yang menyala.
Inginnya marah, tapi tulisan itu benar juga. Umur Kafka bertambah digit menjadi enam belas tahun sekarang. Entah siapa yang mengetahui tanggal lahir Kafka, mungkin Furuya ataupun Seki atau bahkan Cobra?
Kafka menggeleng kecil. Dia berkacak pinggang, merasa lelah dengan kelakuan semuanya tapi tak kuasa memarahi mereka panjang lebar. Senyuman tipis terulas.
"Terimakasih. Aku sendiri tidak sadar sekarang semakin tua. Terimakasih banyak."
Kafka membungkuk kecil membuat sorak-sorakan semakin ramai. Warga sekitar yang melihatnya hanya bisa memaklumi tapi ada senyum di wajah mereka karena salah satu berandalan baik di SMA Oya tengah berulangtahun. Sebuah do'a terselip dari mereka untuk Kafka Maeda.
"Cepat tiup lilinnya," ucap Murayama
Menuruti perintah Murayama, Kafka meniup lilinnya. Sebelum itu dia memanjatkan do'a yang selalu menyebutkan Ibu.
"Fuhh..."
Api di lilin telah lenyap digantikan asap putih tipis. Murayama menyeringai, masih ada kejutan untuk orang yang membuat kehidupan SMA Oya terasa lebih baik.
DUAK
Murayama dengan sengaja melempar kue yang masih utuh ke wajah Kafka. "Hahaha..." dia bahkan tertawa melihat wajah Kafka sepenuhnya putih oleh krim kue. Anak-anak yang lain pun ikut-ikutan dengan memungut kue yang tak berbentuk dan melemparkannya ke Kafka yang cuma bisa pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFKA MAEDA [HiGH & LOW]
Fiksi Penggemar⚠️⚠️ WARNING! ⚠️⚠️ DILARANG MENJIPLAK/MEMPLAGIAT. TIDAK SAMA DENGAN SERIESNYA MAUPUN FILMNYA 100% NOT BL!! 'Murid baru dari Indonesia? Apa hubungannya dengan ketua Sannoh Rengokai?'