Kisah si aneh, unik, dan enerjik Soonyoung yang jatuh cinta secara tiba-tiba pada si kakak tingkat yang dingin namun mampu menghangatkan hatinya yang kesepian.
SOONWOO
WONWOO
SOONYOUNG
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bantu koreksi typo ya 💕
Langit tak selalu gelap mendung, matahari tak selalu sendu dibalik awan. Meski tanpa pelangi, langit selalu menyajikan masa indah setelah hujan.
Tak dinyana. Diantara luka-luka tak terjelaskan oleh mulut dan bahkan pikiran, Tuhan mengirimkan semilir angin bagi nyawa yang meranggas siap mati. Soonyoung tak sangka, semalam ia masih menangis tersedu-sedu kala menyadari kian tersesat pada hidupnya yang rumit, semalam ia menangis iri karen papa dan kakak saling berbagi tawa, semalam ia menangis memilih lelah mencoba, baru semalam... Ia ingin mati...
Lalu, Tuhan kirimkan senyuman indah milik Wonwoo bersama tangan lelaki tersebut yang terulur mendekap tanganya, memintanya ikut bersama keluar dari labirin yang penuh luka. Soonyoung sedikit menaruh rasa penasaran mengapa Wonwoo luluh pada dirinya yang bahkan bukan apa-apa.
Sedangkan Wonwoo. Ia hidup dengan pikirnya sendiri, dengan segala hal yang harus ia putuskan sendiri karena memang ia tak berkawan dengan siapapun. Ia si pengecut dan pecundang yang kesepian, ia si keras kepala yang hatinya sudah lama remuk redam. Tak percaya Tuhan, tak percaya kehidupan, tak percaya manusia, dan tak percaya pada dirinya sendiri.
Sudah sedari lama ia memilih berdiam dibalik sangkar, memakai topeng bengis agar tak ada yang bisa merendahkan atau menyakitinya seperti dunia menyakiti dirinya. Sudah sedari lama ia memilih duduk diam dan menanti kematian, menyedihkan...
Lalu, secara tiba-tiba Soonyoung hadir, tak pernah pergi meski kerap ia usir. Soonyoung, anak usia delapan belas tahun dengan tubuh kurus, mata bulat dan senyuman penuh pada wajah. Soonyoung, bocah yang selalu secara kebetulan bertemu dengannya kala anak itu diam-diam menangis dan hancur.
Soonyoung, anak periang yang pernah ia temukan tertidur di rumahnya sambil menangis mengigau, dibalik baju anak tersebut banyak luka lebam dan bekas jahitan, ada apa? Tak ia temukan alasan mengapa ia harus menghasihani Soonyoung, tak pernah meski selalu lihat bagaimana anak tersebut layak dikasihani, namun... Dalam diri Soonyoung, ia temukan dirinya, dalam diri anak tersebut ia temukan luka meranggas pada hati yang sama dengannya.
Wonwoo pikir baik ia dan Soonyoung adalah sama, dua makhluk kecil di besar dan kerasnya dunia. Ia dan Soonyoung adalah sama, dua manusia terluka yang tersesat tak bisa keluar. Awalnya ia pikir dua orang terluka tak bisa saling menguatkan karena mereka saling asing pada kasih sayang, ia bahkan tak punya kekuatan untuk diri sendiri, namun mengapa kala rasa sakit itu kian merajalela sosok Soonyoung dan senyuman menyebalkannya selalu menari-nari dikepalanya hingga buat lukanya samar-samar pergi?
Ini tentang Lino, ia bertemu bocah menyebalkan dan cerewet itu beberapa hari sebelum akhirnya ia mengungkapkan rasanya pada Soonyoung,
"Mau sama siapapun kita memilih hidup, pasti kita akan saling melukai sih kak. Kalau kakak cari yang sempurna, nggak ada!" Itu suara Lino. Biasa, bocah SMA itu tanpa diminta pun akan selalu bebas keluar masuk rumahnya.