Kisah si aneh, unik, dan enerjik Soonyoung yang jatuh cinta secara tiba-tiba pada si kakak tingkat yang dingin namun mampu menghangatkan hatinya yang kesepian.
SOONWOO
WONWOO
SOONYOUNG
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pelangi. Terkadang si kesakitan tak jemu menanti hujan dibawah tetesan dari daun atau atap, tak perduli dingin, tak perduli sakit, ia hanya ingin buktikan pada diri sendiri bahwa setelah hujan badai akan selalu ada pelangi yang menyambutnya seakan hidup beratnya telah berkahir.
Namun, kadang ia lupa bahwa tak semua hujan berakhir dengan pelangi. Kadang mentari benderang, kadang masih mendung. Tidak masalah, hidup bahagia bukan hanya perihal pelangi, langit terang lalu bisa kembali memulai kehidupan juga berkah, mendung hitam juga bisa jadi berkah.
Wonwoo, lelaki berbadan kekar berbalut jaket denim pudar dengan tak gentar langkah kakinya susuri koridor kampus, semua sapa tak ia indahkan. Ia bosan berpura-pura!
"Wonwoo!" Chris lari tunggang langgang coba halau Wonwoo yang genggam balok kayu "Nggak gini! Jangan main kotor! Gue sama yang lain udah capek-capek cari bukti, Lo juga jangan ikut nyebur jadi tersangka kekerasan disini!" Sentak Chris, ia pandang kawanya was-was mengingat emosi Wonwoo pasti lebih dari sekedar diubun-ubun untuk menghabisi Johnny.
"Chris! Ini udah lebih dari cukup buat kita diem aja. Dan Lo mau pihak kampus yang selesain masalah ini? Lo mau lihat Soonyoung makin kesiksa karena dipaksa maafin Jun, Ronaldo, Seungkwan, dan anak-anak lain? Soonyoung ketemu mereka lagi aja gue nggak sudi!" Wonwoo hentak lengan Chris yang coba halau lajunya.
"Lo berharap apa dari kepolisian, anjing?! Duit Jun lebih dari cukup buat nutup kasus ini! Duit dia lebih dari cukup buat bungkam keadilan! Dan gue!" Unjuknya pada diri sendiri yang tengah menggebu-gebu "Bakal kasih tau ke mereka sakitnya jadi Soonyoung!" Wonwoo lantas pergi, tak lagi perdulikan bagaimana Chris yang sudah membawa serta dokumen bukti kasus kekerasan seksual yang akan segera diserahkan ke pihak kampus.
Untuk sejenak Chris menimang kembali omongan Wonwoo. Jun, Seungkwan, dan anak-anak lain mungkin saja memang bisa berkilah dari kasus ini, pihak kampus pasti memikirkan ulang untuk mengangkat kasus ini mengingat siapa orang tua Jun dan Seungkwan yang pasti akan berakibat pada akreditasi kampus. Kepolisian? Satu jentikan jari Jun saja bisa menyelamatkan dirinya. Chirs lantas tertawa, dunia memang bisa gila karena uang dan semua si kaya akan selalu dibuai kebebasan menginjak dan menindas.
Kekuasaan dan uang. Kombinasi sempurna untuk membunuh yang lemah tanpa menyentuh!
Lantas bagaimana membuat kampus atau bahkan kepolisian bertindak untuk kasus Soonyoung?
Media?
Wonwoo menghela nafas menatap pintu besi didepanya. Dibalik ruang ini akan ia temui tak hanya Jun namun para bajingan lain yang memang jenis ini kerap ditemui di kehidupan kampus.
Pintunya terdorong pelan, bersama aroma rokok dan minuman keras menguar. Jun dan kehidupan kampus, bukan hal yang mengagetkan bagiamana sampah itu hidup bebas dikampus, dilindungi oleh kampus, uang! Lagi-lagi kata itu bisa selamatkan iblis untuk hidup di bumi.
"Oh hai bro?" Jun yang tengah menegak minuman keras menoleh kearah Wonwoo, ia angkat gelasnya tinggi-tinggi bak ajak Wonwoo menikmati euforia dalam segelas air. Jun bangkit hampiri Wonwoo yang kian genggam kayu begitu erat.