Bagian 66

202 18 57
                                    

Sudah 5 jam Nabilah berada di ruang ICU tapi kondisinya belum ada perubahan. bahkan dokter menyatakan kalau Nabilah koma.

"Mel gimana ceritanya Nabilah sampai kayak gini?"tanya Shania yang baru tau kalau Nabilah mengalami kecelakaan.

"tadi polisi bilang kalau Ayu nyetir mobil dengan kecepatan tinggi, terus ada mobil truk yang potong jalur. terjadilah kecelakaan beruntun Shan"

"astaga! pasti Nabilah lagi ada masalah makanya anak itu kebut-kebutan dijalan,"tebak Shania.

"habis bertengkar sama gue Shan,,,"ucap Melody jujur.

"hah? ya ampun Mel, lo bertengkar lagi sama Nabilah? ampun dah, padahal hubungan kalian belum juga baikan tapi udah bertengkar lagi. kenapa lagi sih??"tanya Shania heran.

"gue gak ada maksud buat belain Dava atau nyalahin Ayu, Shan. gue hanya gak pengen Ayu berbuat kasar sama orang yang lebih tua dari dia. apalagi itu sama Dava"

"emang Nabilah habis ngapain si Dava?"

"Ayu nampar Dava,,"

Shania kaget. tapi ia merasa aneh aja mendengar perkataan Melody.

"serius Nabilah nampar Dava, Mel??"

"Dava bilang sama gue. terus pipinya juga memar"

Shania mengangguk sedikit ada rasa keraguan.
"kalau gitu gue tinggal balik dulu, soalnya Boby bilang dia mau ada urusan makanya gue di suruh pulang cepet. lo gpp kan gue tinggal sendirian??"

"iya gpp tenang aja. habis ini Dava juga kesini kok. lo hati-hati dijalan"

Shania mengangguk sebagai jawaban.

setelah kepergian Shania, tak lama Dava datang sembari membawa dua kantong kresek makanan.

"sayang, makan malam dulu ya"ucap Dava penuh perhatian.

"malam ini aku tidur disini, aku harus memastikan kondisi Ayu gpp"

"iya gpp, aku temani kamu ya?"

"lebih baik kamu pulang aja. gpp aku sendirian aja nungguin Ayu"

"tapi aku khawatir kalau kamu sendirian disini"

"aku nungguin di ruangan aku kok, biar nanti perawat yang jaga ngabarin aku kalau Ayu udah sadar"

"serius kamu gak mau aku temani?"

"iya serius, kamu harus istirahat yang cukup. inget jadwal operasi kamu semakin banyak sekarang"

Dava tersenyum mengangguk. memang benar yang di katakan Melody, jadwal operasi Dava memang sangat banyak. berbeda dengan Melody, yang udah jarang mimpin operasi karena lebih banyak ngurus kerjaan sebagai direktur.

"habis ini aku langsung pulang ya?"ucap Dava.

"iya pulang aja. Hati-hati di jalan!"

keduanya melanjutkan makan malam bersama di kantin rumah sakit. setelah makan, Dava langsung pamit pulang. sedangkan Melody kembali menuju ruang ICU untuk memastikan kondisi Nabilah.

skip.

Melody masuk ke dalam ruang ICU dengan menggunakan pakaian khusus. walaupun peraturannya di larang masuk, tapi Melody tetap masuk ke dalam untuk memastikan dengan jelas kondisi putrinya.

"sayang, maafin mama ya. karena mama kamu jadi kecelakaan seperti ini"ucap Melody lirih sembari menyentuh tangan Nabilah yang terasa dingin karena AC ruangan.

"mama sedih banget lihat kondisi kamu seperti ini."

tak terasa air mata Melody menetes membasahi pipinya. walaupun mereka sering bertengkar bahkan Melody tak segan-segan main fisik jika sedang emosi. tapi Melody tetaplah seorang ibu yang akan rapuh jika melihat anak satu-satunya terbaring tak berdaya.

My Love (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang