Rayya-34

58 18 19
                                    

🗡🚫☡🗡

Sesuatu yang sudah dimulai harus di akhiri bukan?

~Yang mencintaimu~


🗡🚫☡🗡


Setelah pulang dari rumah Gara, Rayya bergegas untuk pergi ke markas. Perasaan ia sudah lama tidak bermain dengan darah, rasanya begitu menyesakkan dan sedikit rindu.

"Sesuai aplikasi yang neng," ujar ojek online yang di pesan oleh Rayya. Ia terpaksa pergi naik ojek online karena supir kebanggaannya sedang tidak ada, mungkin saja ia sedang bermain atau yang lain.

Rayya menikmati suasana sore ini, sudah lama ia tidak naik motor semenjak kepergian Fakih. Ah, ia jadi merindukan kakaknya ini.

"Apa kabar kak Fakih," gumamnya sambil melihat langit sore.

Ting

Suara nada dering begitu terdengar, karena suasana jalanan sore ini sedikit lenggang.

Lord

Hati-hati, gerakan kalian terdeteksi oleh musuh. Jangan sampai lengah!

Rayya menghela nafas, masuk dalam organisasi ini sangat berat. Ia harus siaga 24 jam, jika masih ingin hidup. Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk jadi yang sekarang ini, bahkan di daftar list kehidupannya pun tidak ada. Sama sekali.

Rayya tiba di perempatan, ia turun dan membayar gojeknya ini. Ia tinggal berjalan kaki ke markasnya, karena jaraknya cukup dekat dari situ. Ya, itung-itung untuk membesarkan betis.

Sesampainya di markas, ia segera meminum air yang ada di meja. Entah itu punya siapa, yang penting ia bisa membasahi tenggorokannya itu.

"Bisakah kau meminta terlebih dahulu," ucapan seseorang yang tiba-tiba membuat Rayya tersedak.

"Ah, maaf lord." Rayya masih memukul dadanya yang sesak.

"Langsung ke ruangan saya," titahnya.

"Baik." Rayya mengikuti lordnya ini, ia jadi sedikit kesal. Padahal ia baru saja sampai, tapi langsung di suruh untuk menerima misi lagi. Seketika otaknya kayang.

"Ini misi minggu ini. Ingat! Jangan sampai lengah!" peringat lord

"Saya harus pergi ke luar kota untuk mengurus misi ini?"

"Ya."

"Bagaimana dengan sekolah saya?"

"Bukankah sekolahmu sedang libur selama seminggu ini? Jadi ini cukup untuk menyelesaikan misimu."

"Kok gue gak tahu kalo sekolah libur," gumamnya.

"Mungkin saja kau bisa menyelesaikan kasus ini beberapa hari, setelahnya kau akan ku beri cuti."

Rayya menatap lord dengan sengit, emangnya dia sepintar Anggara yang menyelesaikan kasus dalam beberapa hari.

"Baik lord."

🗡🚫☡🗡

"Akhh!"

"Ayo berteriak sekeras mungkin."

RAYYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang