Prolog

21.3K 1.3K 88
                                    

Prolog

Seorang gadis menatap beberapa mahasiswa yang sedang berkumpul di salah satu meja kantin dengan nanar. Tidak, hanya satu sosok yang membuatnya gelisah. Ia peluk erat-erat tas selempang di depan dada.

"Semangat, Kai, ini terakhir kalinya!" gumamnya pelan, sebelum memantapkan langkah untuk mendekat.

Suasana ramai kantin perlahan menjadi hening seiring langkahnya. Sebagian besar mahasiswa yang makan sambil mengobrol, kini fokus menatap ke arahnya. Namun ia berusaha untuk tenang. Seperti katanya tadi, ini terakhir kali.

"Wisnu." Dan ya, ia berhenti di samping tempat cowok itu duduk.

Keempat laki-laki itu masih saling diam. Wisnu, sang pemilik nama, terlihat buru-buru menghentikan gerakan memasukkan laptop dan buku ke dalam tas. Gadis itu memperlebar senyum, berusaha menulikan telinga akan bisik-bisik yang mulai terdengar.

"Pagi, Wisnu. Hari ini Kai bawain kue balok lagi. Dimakan ya, soalnya ini enak ba—'

Brak!

Kotak makan itu kini tergeletak mengenaskan di lantai. Tutupnya terbuka begitu saja, membuat beberapa potong kue balok tumpah keluar dan tertempeli debu. Berserakan, dengan cokelat lumer yang tak lagi kelihatan menggiurkan. Ia hanya bisa mematung. Syok, namun tak bisa melakukan apa pun saat berpasang-pasang mata menatap gadis itu dengan berbagai arti. Iba, kaget, juga ... seolah mengisyaratkan kata 'mampus!'.

"Lo ...,"

Ucapan menggantung itu membuatnya mendongak kaku. Kepada sosok yang kini menatap gadis itu dengan dingin—jauh lebih dingin dari biasanya. Ada amarah kuat terselip di sana.

"Mulai sekarang, jangan pernah muncul lagi di depan gue. Paham?"

Mataku terbuka begitu saja. Remang cahaya kamar membuatku memicing. Tanganku terulur ke arah nakas, menggapai benda yang masih berdering dengan volume keras.

"Halo?" ucapku sambil menempelkan ponsel ke telinga.

"Kaia, baru bangun ya, pasti? Kebiasaan banget!"

Aku menghela napas. "Semalem gue—"

"Marathon drakor, yeah i know."

Aku tertawa membayangkan sosok di seberang sana yang pasti sudah memutar bola mata malas.

"Tapi lo yang kemarin minta gue bangunin karena hari ini ada perkenalan bos baru."

"Perken—WHAT?!" Aku langsung bangkit dan memeriksa jam. "Gue telat!"

Aish, mimpi menyebalkan. Bikin aku telat saja!

***

Magelang, 23 Juli 2022

Way Back To You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang