Btw, sebelum kalian scrool buat kalian yang gak tahan (?) sama sesuatu yang cringe, bisa lewatin adegan + plot dibawah ini sampai ke bagian pembatas, Makasih!!
Jenita sedang menuruni tangga, dia tidak berkata apapun karena Jeongwoo sedari tadi menggenggam tangannya dan menarik nya menuju ke lantai pertama.
Lantai dimana kantin berada, dan juga ruangan ekstrakurikuler, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang rapat, laboratorium, lab komputer, perpustakaan, mushola dan lain sebagainya.
Jeongwoo juga tidak berkata apapun, setelah bel pulang berbunyi, dia langsung menarik Jenita, agar Jenita tidak memiliki alasan apapun untuk menghindar darinya.
Sebenarnya Jeongwoo cukup bersyukur karena ternyata Jay adalah seorang Gay, karena dia jadi tidak perlu khawatir Jenita akan menjadi kekasih orang dari kelas sebelah itu.
Mereka berjalan menuju tempat parkir, banyak orang yang memperhatikan keduanya, mereka juga kebingungan apa yang sebenarnya terjadi diantara dua orang ini, ahh mungkin hanya karena kisah percintaan dari dua orang yang sedang sama sama jatuh cinta.
Diperjalanan pun keduanya sama sama terdiam, biasanya mereka akan membicarakan apapun yang melintas di kepala mereka, namun sepertinya isi kepala mereka saat ini sebuah hal yang jika diucapkan akan sangat memalukan.
Jauh, semakin jauh motor yang dikendarai Jeongwoo menjauhi sekolah, mereka hanya pergi berdua, tidak meminta izin ataupun berbicara pada siapapun, karena memang ini sebuah rencana yang mendadak.
Jeongwoo yang meminta ini, dan entah kenapa Jenita tidak bisa menolak.
Jenita sebenarnya juga bingung, kemana Jeongwoo akan membawanya pergi? Tidak mungkin jika pria yang ada dihadapannya saat ini tidak memiliki tujuan kan ya?.
Mungkin pergi ke sebuah taman, kafe atau tempat pariwisata lainnya seperti alun alun bandung, entahlah pikirannya sekarang sedang terbang entah kemana, meninggalkan jiwa Jenita yang sedang berusaha untuk bertanya namun tidak bisa.
Ini pertama kalinya ia menaiki motor milik pemuda berkulit agak gelap ini, ya sebenarnya tentu saja karena, ini adalah hari kedua ia bersekolah dan hari kedelapan juga ia bertemu dengan Jeongwoo.
"Putra, kita sebenernya mau kemana?" Ucap Jenita sembari sedikit mengguncang bahu Jeongwoo agar pria itu mendengarkannya.
"Diem aja, gue gak bakalan apa apain lu kok, kita bakalan ke tempat yang bikin kita bisa ngomong berdua, paham?" Jenita menganggukan kepalanya meskipun tidak dapat didengar oleh Jeongwoo.
"Tapi ini udah jauh banget dari sekolah, dari rumah aku juga" Ucap Jenita yang masih berusaha untuk memecahkan keheningan yang masih menemani mereka berdua.
"Tenang aja Jenita, gue gak bakal bawa lu sampe keluar kota kok, sebentar lagi kita sampe" Jenita menghela nafasnya pelan, kenapa Jeongwoo terus berusaha memutuskan topik pembicaraan yang ia ucapkan?.
Ayolah mencari sebuah topik pembicaraan itu tidak segampang itu?!.
Rambut panjang Jenita terbang terbawa angin, meskipun Jenita terlihat lebih cantik jika seperti ini, tolong salahkan Jeongwoo yang tidak membawa helm tambahan untuknya.
Motor Jeongwoo peralahan menjadi pelan, dan berhenti di sebuah tempat, Jeongwoo menyuruh Jenita turun, dan benar dugaan Jenita, mereka pergi ke sebuah kafe yang memiliki sedikit pengunjung pada jam seperti ini.
Jeongwoo membuka helm miliknya dan mengacak acak rambutnya yang tertekan oleh helm, Jenita tidak mengedipkan matanya, nafasnya tercekat, dia berusaha untuk menatap kearah lain untuk mengembalikan detak jantungnya yang seakan bertambah berkali kali lipat kecepatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓢𝓱𝓪𝓭𝓸𝔀 || 𝓣𝓻𝓮𝓪𝓼𝓾𝓻𝓮🔞✔
Mystery / Thriller[Alternative Univers] "Yoshi bakalan terus jadi bayangan kalo gue ga lakuin ini semua, gue baik karena udah bikin Yoshi bahagia kan?" Yoshi seharusnya tidak pernah setuju dengan orang itu, seharusnya Yoshi sedikit bersabar dengan menunggu takdir yan...