11

1.2K 41 84
                                    

Setelah keluar dari perpustakaan A dan B sama sama terdiam beberapa saat, sementara keempat anak buah B diberi tugas untuk mengambil seragam, dan tas, setelah itu B menyuruh mereka agar menyimpan seragam dan tas itu dibawah pintu.

"Jadi abis ini mau kemana?" A berjalan lebih dulu memasuki lebih dalam lorong ini, kemana ada sebuah tempat yang sangat penting.

"Ayo keruang CCTV sekarang" Ucap A tanpa menengok kearah belakang, B menyusul lalu merangkul bahu A "menurut lu, lu gak akan ketahuan?" A terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.

"Gak lah, mana mungkin mereka tau gue ini siapa, dan lagi pula gue punya rencana yang bagus buat kelanjutannya, lagian gue bisa ngehapus rekaman hari ini dan digantiin sama rekaman lain, gak mungkin ada jejak sekecil apapun yang tertinggal" Benar juga A tidak mungkin melakukan hal ini jika tanpa persiapan yang sangat matang.

Mereka berdua memasuki ruang CCTV, A duduk di kursi sementara B berdiri di samping A menunggu A melakukan kegiatannya.

"Berhubung gue udah pasang banyak kamera kecil bikinan lo, gue gak perlu lagi CCTV" Ucap A sembari mengutak atik komputer.

A dengan cepat menghapus setiap video yang merekam semua kejadian malam hari ini, mengganti dengan rekaman yang sama seperti kemarin malam, lalu menggunakan kemampuannya untuk mengubah tanggal dan jam yang tertera di ujung monitor.

"Selesai, sampai jam 6 nanti, semua yang kejadian di perpus gak akan ketangkep kamera" B tersenyum sumringah lalu sedikit menunduk "wah keren banget lu, belajar dari mana?" A memutar bola matanya malas.

"Gue belajar otodidak, dan lo, lo kan udah sering bulak balik ke ruangan ini bahkan setiap hari selalu kesini, tapi kenapa gak bisa?" B tertawa pelan "karena gue mager buat ngelakuin ini, biar lu aja, cewek tercantik yang lakuin"

"Halah modus lo anjing, Sekarang gue mau liat sesuatu di handphone gue, mereka udah mulai atau belum?" A membuka handphone miliknya lalu menuju ke aplikasi yang terhubung langsung pada 6 kamera yang ada di perpustakaan itu.

A merotasi kan handphone miliknya lalu mendudukan dirinya dengan nyaman dan menonton hal yang menurutnya sangat luar biasanya. "Woy, lu itu cewek gak pantes liat dua orang yang lagi ngelakuin hal ini, apalagi umur lu masih muda" Ucap B yang juga ikut melihat apa yang ada di handphone A.

"Heh, gak nyadar kalau lu juga masih muda? Gue teriak nama lu sekarang juga, orang orang di perpus itu pasti bakalan langsung tau siapa lu" B tertawa lalu menaikkan topeng yang digunakan oleh A dan memegang dagu wanita itu dengan lembut.

"Ngancem gue ceritanya? Coba aja, emangnya mereka bakalan percaya kalau gue ini komplotannya lu? Yang ada lu kali kalau ketauan bakalan gagal semuanya"

"Sama kayak yang lu bilang, emangnya mereka bakal percaya kalau gue yang lakuin ini semua?" A mencopot topeng yang digunakan oleh B dan ikut mengelus wajah pemuda dihadapannya.

B tertawa "memutar balikan perkataan orang lagi?, hadeuh gue gak paham kenapa gue bisa jatuh cinta sama cewek gila modelan lu" A tersenyum "karena gue satu satunya orang yang ngehargain lu waktu di SD, udah ah gue mau lanjut nonton ini seru banget, oalah mereka udah mulai toh, Hyunsuk agresif juga ya?" A terkekeh.

"Lu lakuin ini, tujuan lu itu apa?" A nampak berpikir "salah satu sahabatnya Yoshi yang kemarin ngumpul di rooftop bilang kalo Yoshi itu bayangan, nah gue, bakalan bikin Yoshi pusat perhatian mereka, buat lengkapnya gue ceritaiin nanti"

B mengangguk angguk paham "semoga berhasil deh, kalau udah berhasil kita pindah ke Korea, gue udah kangen sama keluarga gue" "Oke, gue setuju"

"Gue yakin Yoshi udah liat inisial nama yang ada di tongkat lu, siap siap terancam ya"
"Yakin gue terancam? Orang yang huruf awalan namanya sama kayak gue itu, banyak, lagian inisial itu kan susah buat ditebak sebenernya huruf apa"

𝓢𝓱𝓪𝓭𝓸𝔀 || 𝓣𝓻𝓮𝓪𝓼𝓾𝓻𝓮🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang