Suasana semakin mencekam, dimana teriakan tak terima dari keluarga Fahrul terdengar begitu nyaring, meminta agar Jaehyuk menghentikan perbuatannya.
"BENI BERHENTI!!!! TUKAR ANAK SAYA DENGAN SAYA, JANGAN SAKITI ANAK SAYA!!" Teriakan putus asa menghiasi malam yang mengerikan saat Fahrul melihat anaknya tak henti hentinya ditusuk menggunakan pisau oleh Jaehyuk.
Darah Lia bercucuran kemana mana, menghiasi wajah juga pakaian yang digunakan oleh Jaehyuk.
Beni hanya berdiri dengan santai sembari menghisap cerutu favoritnya, terlampau puas dengan apa yang sedang Jaehyuk lakukan.
Beni tak menggubris teriakan keluarga itu sama sekali, seolah teriakan itu menjadi sebuah lullaby yang menenangkan batinnya.
Fahrul berkali kali mencoba melepaskan diri dari genggaman anak buah Beni, yaitu Rahman namun usahanya sia-sia karena tenaganya habis melihat anak semata wayangnya berlumuran darah.
Lia jauh dari kata baik, dirinya hanya bisa tersenyum tipis, penglihatannya semakin memburam, tak ada teriakan kesakitan sama sekali seolah-olah dirinya benar-benar ikhlas harus kehilangan nyawanya demi keluarganya.
"Tolong tepatin janji kamu" bisik Lia pada Jaehyuk yang masih menggila, menyerang Lia tak henti hentinya. Lia yang kini terikat pada sebuah tiang dari beton yang ada di dalam rumah hanya bisa menyandar pasrah saat nafasnya semakin berat dan kepalanya yang semakin terasa berputar.
Jaehyuk tersenyum, kali ini senyuman tulus yang tak Lia sangka bisa ditujukan oleh Jaehyuk. "Gue janji"
Hanya itu kata yang terucap dari mulut Jaehyuk sampai akhirnya tak lama kemudian Jaehyuk melepaskan ikatan pada tubuh Lia, sepersekian detik kemudian Lia jatuh terduduk.
Dirinya sudah tiada.
Luka yang menganga disekitar perut juga leher Lia seolah menjadi mimpi buruk bagi Fahrul juga istrinya.
Keduanya menangis, Beni berhasil menyiksa hati keduanya. Setidaknya jika Beni tidak bisa menghancurkan perusahaan yang didirikan oleh Fahrul, dirinya bisa menghancurkan hal yang lebih berharga untuk Fahrul, yaitu anak semata wayangnya.
Tugas Beni dan Jaehyuk sudah selesai, mereka telah berhasil memberikan pelajaran yang tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang ada di ruangan itu.
Tanpa rasa bersalah Beni menghampiri Fahrul yang sudah jatuh terduduk sembari memeluk Lia, tenaganya habis dan hati juga dunianya telah hancur. Tak ada lagi yang bisa ia ucapkan.
"Saya harap kamu cepat menyusul anakmu ke surga ya. Anggap ini sebagai pelajaran agar kamu tidak pernah bermain-main dengan Pramana Crop lagi kedepannya" ucap Beni dan setelah itu, Semua rombongan itu pergi meninggalkan rumah yang masih dipenuhi oleh isak tangis yang seolah tak ada henti-hentinya terdengar.
Hal terakhir yang Jaehyuk ingat hanyalah tatapan penuh luka dari gadis yang tadi ia sandera dilantai dua. Namun memilih tidak perduli, Jaehyuk pergi begitu saja tanpa melihat kearah Lia yang baru saja meninggal.
Diluar rumah sepupu Lia, Jaehyuk Desy dan Bex terdiam. Kejadian ini memang bukan kali pertama mereka harus membunuh seseorang yang seusia mereka, namun entah mengapa kejadian ini membuat hati ketiganya tak tenang.
"Kita mending cari angin dulu" ucap Desy sembari menepuk pundak keduanya.
"Ternyata bukan gue doang yang ngerasain?" Jaehyuk berucap, yang ia maksud adalah perasaan tak tenang yang tiba tiba muncul dihatinya.
Bex mengangguk pelan, "Kayaknya karena ini kali pertama kita ngebunuh orang yang disayang banget sama keluarganya, gausah terlalu dipikirin" selesai Bex berucap, nama ketiga bocah itu disebut oleh Beni, meminta mereka untuk segera masuk kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓢𝓱𝓪𝓭𝓸𝔀 || 𝓣𝓻𝓮𝓪𝓼𝓾𝓻𝓮🔞✔
Mystery / Thriller[Alternative Univers] "Yoshi bakalan terus jadi bayangan kalo gue ga lakuin ini semua, gue baik karena udah bikin Yoshi bahagia kan?" Yoshi seharusnya tidak pernah setuju dengan orang itu, seharusnya Yoshi sedikit bersabar dengan menunggu takdir yan...