28||Sɪᴀᴘᴀ?

7K 406 134
                                    

⚛HAPPY READING⚛

Sepulang dari bukit tadi bersama Arsen tentunya, Azkia langsung membersihkan diri dan langsung tertidur pulas di atas kasur Queen size miliknya mungkin karna kecape-an.

Kebetulan orang tua Azkia juga sedang tidak ada di rumah, mereka baru saja pergi ke salah satu acara yang di adakan oleh rekan bisnisnya.

Drtt....Drtt....

Handphone milik Azkia bergetar di atas nakas yang berada di kamar Azkia tentunya.

"Eughhh... Siapa sih ganggu orang lagi mimpi indah aja" Gerutu Azkia.

Tampa melihat nama si penelpon Azkia langsung mengangkat telpon itu.

"Hallo" Ucap Azkia dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Hallo, baby gril" Suara bass seorang pria menyapa pendengaran Azkia.

"Hah?" Tiba-tiba saja otak Azkia blank saat mendengar suara pria yang tak asing baginya.

Lantas dia melihat nama si penelpon itu. Tertera dengan jelas nama "My love❤" lengkap dengan emoticon hati di akhir nama tersebut.
Membuat nafas Azkia tercekat seketika.

"Baby, apa kamu mendengar ku?" Tanya di sebrang sana.

"I-iya" Jawab Azkia gugup, karna tak menyangka orang ini akan menelpon ia lagi. Setelah sekian lama tidak memberinya kabar.

"Hey, kenapa kau sangat gugup?" Tapa pria itu dengan sedikit kekehan di akhir kalimat.

"........." Tidak ada jawaban dari Azkia.

"Baby, kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak merindukan aku?"

"Hiks...Hiks" Hanya suara isak tangisan yang keluar dari mulut Azkia.

"Baby! Baby! Kamu kenapa hey, jawab aku!" Tanya-nya dengan nada panik.

"I miss you" Ucap Azkia pelan, bahkan sangat pelan. Untung saja si penelpon masih bisa mendengar suaranya

"I miss you too baby gril" Sambil menghela nafas lega, karna dia fikir Azkia kenapa-napa karna menangis dengan tiba-tiba.

"K-kenapa baru n-nelpon aku sekarang hiks"

"Sorry baby, yesterday I was very busy, and now I can only call you" Ungkap si penelpon itu.

"J-jahat h-hiks hiks"

"Sorry baby I'm really sorry for you" Ucapnya lagi.

"Sudahi menangismu baby, nanti matamu bisa sakit" Tambahnya

"G-gak bisa air matanya keluar sendiri" Ungkap Azkia dengan polos.

Lelaki di sebrang sana menghela nafas berat, dia tak bisa membayangkan pasti imut ekspresi Azkia sekali saat mengatakan hal itu dengan muka polosnya. Ah, dia jadi tidak sabar untuk bertemu dengan gadisnya itu.

MY BOYFRIEND IS LEADER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang