Happy Reading
Hari ini, lebih tepatnya hari sabtu, dan jam baru menunjukan pukul 06.20.
Azkia sudah tergesa-gesa, menuruni anak tangga, karna rencananya, pagi ini ia akan joging keliling taman komplek sendiri, kasihan jomblo sih.
"Bina...Kia pergi joging dulu yah. Asalamualaikum" Pamitnya kepada Bi Ina yang sedang mengepel lantai ruang tamu.
"Iya non, hati-hati" Sahut Bi Ina
Azkia berjalan keluar dari gerbangnya, tapi tak lama kemudian, ia kembali lagi ke dalam gerbang rumahnya. tujuanya adalah garasi, ia akan mengambil sepedanya, karna ia pikir naik sepeda sepertinya akan lebih menyenangkan.
"Oke. mari kita bersepeda~" Seru Azkia
Azkia mulai meng-goes sepedanya. menuju taman komplek, sesekali Kia bersenandung riang, sesampainya ia di tempat tujuan, karna kemarin rencana ya akan joging ia berpikir akan menitipkan sepedanya, nanti kepada pedagang yang ada di sana.
"Permisi pak" Sapa Azkia kepada tukang bubur yang ada di sana.
"Iya, kenapa neng?" Sahut si bapak
"Boleh nitip sepeda di sini gak?" Tanya Azkia dengan sopan
"Boleh atuh neng, sok mangga" Kata si bapak
"Kia simpen di sini yah pak. entar kia ambil lagi, jagain yah pak jangan sampai hilang" Titipnya
"Iya neng"
"Yaudah kia pamit dulu pak, Asalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Azkia berjalan. gak deng lari maksudnya,
Satu jam kemudian...Karna Kia merasa sudah lapar, karna belum sempat sarapan tadi di rumah.
"Pak" Panggil Azki"
"Iya neng, mau ambil sepeda ya?" Tanya si bapak
"Nggk kok, Kia mau mesen bubur hehe"
"Masih ada kan" Lanjut kia
"Ada atuh neng mau berapa porsi"
"Satu aja, jangan pake daun bawang. seledri juga jangan, bawang goreng nya banyakin, terus umm apa ya, Oh iya teh manisnya satu tapi jangan kemanisan" Cerosos Kia memesan dengan detail.
"Siap Neng, tunggu sebentar"
"Iya, Oh iya panggil aku Kia aja pak biar gak neng-neng terus hehe"
"Iya atuh neng Kia"
Lah sama aja pake neng_-
Tak lama kemudian pesanan Azkia Telah sampai
Sampai ke mana kan masih di situ~"Ini neng Kia. pesanannya udah jadi"
"Oh iya, makasih pak" Ucap Azkia
Setelah baca Do'a. Azkia langsung melahap bubur miliknya, beberapa saat kemudian Azkia telah selesai makan dan membayar, makanan yang ia makan barusan. lalu mengambil sepedanya tak lupa juga ber-terimakasih kepada sang penjual bubur, karna sudah menjaga sepeda kesayangan miliknya.
Ia lanjut muter-muter di sekitaran sana sangat banyak orang di taman ini mungkin karna hari sabtu banyak yang libur, saat kia sedang berjalan sambil mendorong sepedanya tapi tiba-tiba pas bagian taman yang agak sepi ia mendengar anak kecil menangis,
"Hiks ab-abang h-hiks bu-bunda huaaa"
*anggap aja itu suara anak nangis oke!
Azkia yang mendengar itu celangak-celinguk.
Liat kanan-kiri, karna tak menemukan siapapun ia mulai berpikir yang macam-macam, Seperi berfikir, apakah itu hantu?"Masa iya, ada hantu sih padahal kan baru jam set-9" Gumamnya tak yakin dengan yang ada di fikiranya.
Tapi saat ia menoleh ke belakangnya, terdapat anak, yang dapat ia lihat anak perempuan itu sedang menangis. Umur anak itu, sekitaran umur 4thn, sedang duduk, dan menangis sambil memegangi lutut yang sepertinya sedang terluka, karna dapat di lihat ada bercak darah.
Azkia berinisiatif untuk mendekatinya,
Karna kasihan, Azkia itu orangnya gak tega'an, mana gak ada yang nemenin tuh anak.
Sungguh malang kau nak."Dek. kamu kenapa nangis disini" Tanya Azkia dengan nada lembut.
"K-kaki aku Cakit, hiks" Ujarnya dengan suara imut khas anak kecil.
"Lutut kamu kenapa bisa juga begini?" Tanya Kia lagi
"Tadi Datuh di Canah" Beritahu si anak itu sambil menujuk jalan di depan ya.
"Terus kamu tadi kesini sama siapa?"
"Hiks Ca-sama abang calel" Jawabnya lagi dengan cadel karna karna belum lancar dalam menyebut huruf dengan benar.
"Terus sekarang, abang kamu dimana?"
"Nd-ak tau tadi pelgi" Anak itu tetap menjawab, walau dengan nada sesegukan.
"Ayok bangun sini, kakak bantuin." Ajak Azkia.
Azkia menuntun anak itu untuk berdiri dan membawanya duduk di bangku yang ada di dekat sana.
"Umm...Nama kamu siapa? kalo boleh kakak tau" Tanya Kia
"Nama aku Alea panggil Lea, nama kakak Ciapa?" Ia men-jawab dan juga balik bertanya kepada Azkia
Azkia tersenyum mendengar jawaban anak kecil di depannya ini, yang menurut Kia sangat amat lucu ini.
"Woah...Namanya cantik kaya orangnya" Ucap Kia antusias
"Kalo kakak, Azkia panggil aja kak Kiaa oke!" Beri tahunya.
"Ote" Jawab si kecil Lea dengan senyum menggemaskan miliknya
"Yaudah kalo gitu Lea tunggu di sini dulu yah. kakak pergi dulu mau beli obat buat luka Lea. nanti kakak balik lagi kesini" Pamit Azkia kepada Lea dan di angguki oleh Lea.
Azkia segera bergegas pergi ke Supermarket atau warung terdekat menggunakan sepedanya miliknya, dengan ugal-ugalan.
🧸🧸🧸
Sedangkan anak kecil yang Azkia tinggal itu, diam anteng di bangku sambil sesekali iya melihat kanan-kiri siapa tau ada abangnya gitu.
Tak lama kemudian, ia melihat Azkia sudah datang dengan kantong keresek putih di tangannya, Ia bertepuk tangan heboh karna melihat cara Kia menggunakan sepedanya dengan ugal-ugalan. Azkia menghampiri Lea dan mendudukkan dirinya di bangku yang sama dengan Lea.
"Lea sini, kakak obatin dulu lukanya" Panggil Kia
"Ndak mau Cakit kak" Jawabnya sedikit merengek
"Nggak, kakak pelan pelan kok obatinya"
Gadis kecil yang imut itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya dua kali, Azkia dengan telaten mengobati luka anak itu dengan obat merah, dan dengan sangat hati-hati. setelah selesai ia juga memasang pelaster di lutut nya yang luka
Setelah selesai, mereka berdua berbincang riang sampai tak lama kemudian terdengar suara bass memanggil
"Alea!"
Tbc.
Vote⭐
Coment💬
Follow✔
25 Okt 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS LEADER [END]
Novela JuvenilAzkia Clarissa Deindra, sorang gadis mungil pindahan dari kota bandung. Yang mana saat ia memasuki sekolah barunya ia di paksa harus menjadi pacar dari seorang ketua geng THE SCORPIO yang bernama Arsenio Carel Aditama. Namun sayang saat ia sudah men...