Bab 1

4.6K 285 47
                                    

Hai jangan lupa Komen dan Vote ya, thank u.

*************************************

"Anggara, sudah berapa usiamu sekarang? Seharusnya di usiamu yang sekarang ini, kau sudah menikah dan punya anak dua. Bahkan sudah Sekolah menengah pertama anakmu itu," ujar Ayah Anggara.

Anggara hanya diam, ia tidak bersuara. Lalu ibu Anggara menimpali. "Mau tidak mau, kau harus menikah dengan gadis pilihan kami. Dengan anak Om Alex,"

Anggara yang sedari tadi diam kemudian angkat bicara. "Tapi ma, pa... Tau sendiri penyakit anehku ini kan?"

"Alah, itu hanya alasanmu saja biar kau tidak menikah." Sahut Ayah Anggara.

"Ini beneran pa, kalau gak percaya suruh saja wanita manapun dekat denganku. Aku pasti akan muntah dan pingsan," sahut Anggara.

Kedua orang tua Anggara terdiam, karena mereka mengingat kejadian saat di Spanyol waktu itu. Seorang gadis muda dan cantik anak rekan bisnis mereka mendekati Anggara dan berkenalan dengan Anggara, tapi Anggara malah batuk darah, muntah, sesak napas, dan berakhir dengan pingsan. Sampai saat ini pun Anggara masih merasakan hal yang sama. Bahkan ia kesulitan untuk mendekati seorang wanita karena penyakit anehnya itu, ada juga saat di kantornya ia pun sulit menemuman sekretaris untuk dirinya. Semua wanita yang di dekatnya akan memberikan efek yang sama dengan wanita lain yaitu, sesak napas dan membuat Anggara pingsan.

Kedua orang tua Anggara menghela napas, kali ini orang tuanya tidak berbicara apa-apa lagi. Anggara pergi pamit ke kantor. "Sudah, Anggara berangkat dulu ma, pa..."

Kedua orang tua anggara mengangguk dan melanjutkan sarapan mereka. Anggara adalah pria yang sangat pembersih, ia bahkan kemana-kemana memakai sarung tangan. Penampilannya sangat Perfectionis, ia bahkan tidak mau melihat debu sedikitpun di jok mobilnya atau dimanapun. Ia bahkan memakai masker  agar tak menghirup debu. Asisten anggara yang bernama Bima pun sering memperingatinya agar tidak berlebihan seperti itu.

"Anggara, lama tak bertemu tapi sifatmu masih sama saja." Seru Bima.

"Konsentrasi saja kau menyetir, jangan komentari hidupku. Ngomong-ngomong kapan kau kembali dari Jepang?" ujar Anggara.

"Kemarin, itu sebabnya aku bisa menjemputmu seperti biasanya." Bima adalah sahabat Anggara sejak Sekolah dasar, kedua orang tua mereka berteman baik juga.

Kenapa Bima bisa bekerja sebagai asisten Anggara itu karena keluarga Bima mengalami kesulitan dan tertimpa musibah beberapa tahun silam. Sehingga membuat keluarga Bima bangkrut. Meski Anggara terkenal Arogan, Anggara kepada sahabat baiknya itu tetap akur dan toleransi. Mobil sedan mewah keluaran terbaru itu melaju di sepanjang jalan kota, tidak lama kemudian mobil itu sampai di kantor milik keluarga Anggara.

Semua karyawan sibuk membersihkan segala macam agar tak berdebu sedikitpun. Anggara masuk bersama Bima langsung menuju ke ruangan mereka. Bima kemudian berbicara. "Kau yakin tidak butuh Sekretaris untuk membantumu di kantor?"

"Apa kau lupa bagaimana aku bisa bertahan dengan Wanita? Akan selalu berakhir teragis," sahut Anggara cuek.

"Mungkin itu hanya sugestimu, coba kau hilangkan." ujar Bima.

"Terserah kau saja, jika mau mau mencari sekretaris ya silahkan saja," ujar Anggara.

"Baiklah, aku akan membuat pengumuman lowongan pekerjaan. Atau mencari anak magang," ujar Bima.
Anggara hanya mengangguk cuek sambil mengerjakan semua laporannya. Sementara itu Bima sibuk membuat pengumuman untuk mencari sekretaris.

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Di lain tempat, dirumah yang sangat mewah dan megah seorang anak remaja berusia tujuh belas tahun sedang asik tidur di atas ranjang empuk kesayangannya. Seorang wanita cantik dan keibuan masuk dan membangunkan putra kesayangannya itu. "Andara, bangun nak. Hari sudah pagi sudah jam delapan,"

Ya anak itu bernama Andara, Andara yang usil dan jahil mulai mengusili ibunya. Andara tidak bangun, bahkan menahan napasnya lama sekali. Ibu andara yang panik langsung mengguncang-guncang tubuh Andara. Tapi sesaat ibunya tau kalau anaknya menjahilinya. "Ooooh, ayah... Anak kita tidak bernapas, padahal Ayah dan ibu mau memberinya Video Game yang baru."

Andara yang menginginkan Video Game terbaru langsung bangun dan tertawa. "Mana Video Gamenya?"

"Huh, dasar... Lain kali kamu menjahili ibu tidak bernapas lagi, ibu yang akan mati lain kali." Sahut ibu Andara.

"Maaf, ya sudah Andara mandi dulu..." sahut Andara.

Ibu Andara mengangguk, lalu membersihkan tempat tidur anaknya itu. Kemudian Ibu Andara pergi menemui suaminya di meja makan. Ayah Andara yang gagah dan Tampan pun berbicara. "Dimana anak jahil kita? Dia sudah bangun?"

"Ayah bisa saja, dia masih mandi. Ayah mau minum teh?" ujar ibu Andara.

"Boleh," sahut ayahnya Andara.

Tidak lama setelah itu Andara turun dari kamarnya dan sudah rapih untuk kekampusnya. "Selamat pagi ayah, ibu..."

"Pagi nak, bagaimana kuliahmu?" Sahut Ayahnya.

"Baik dan lancar, Andara juga akan di magang ke salah satu perushaan besar di London ini. Kalau Andara boleh milih, And milih ke kantor Ayah saja." ujar Andara yang menyebutnya dengan sebutan And.

"Tidak apa-apa, hitung-hitung buat pengalaman kamu sebelum mewarisi perusahaan keluarga kita." ujar Ayahnya.

Andara mengangguk, lalu melanjutkan sarapannya. Setelah selesai, Andara langsung berpamitan pergi kekampusnya. Andara adalah anak konglomerat dan Calon pewaris tunggal bisnis keluarganya. Ayah Andara bernama Leo Gueterez, dan Ibunya bernama Sischa Gueterez. Leo memiliki perusahan Di bidang Property, Pusat perbelanjaan, tambang batu bara di Indonesia, Pabrik, dan Dealer mobil Lamborgini di mancanegara. Sementara ibunya yaitu Sischa memiliki Brand Parfume, baju, tas, dan sepatu di mancanegara juga.

Tapi Andara tidak ingin terlalu memperlihatkan kekayaan orang tuanya, kemana ia pergi ia selalu naik kendaraan umum. Andara bertemu dengan sahabatnya yang bernama Louis di Bus. "And, sini..."

"Oke..." sahut Andara.

"Bagaimana liburanmu di Bali?" Seru Louis.

"Menyenangkan, oh ya aku ada oleh-oleh untukmu." Sahut Andara sambil mengambil sesuatu di tasnya.

Andara memberikan snack khas Indonesia yang ia beli saat berlibur. Dan Louis menyukainya.

"Terimakasih," ujar Louis.

Louis dan Andara berteman sejak Sekolah menengah pertama, saat SMA mereka pun satu sekolah bahkan satu bangku. Saat kuliahpun mereka satu universitas. Sebenarnya ada rasa yang lain Saat louis dekat dengan Andara, rasa yang aneh, namun sangat mendebarkan. Jantungnya selalu berdegub kencang tak karuan. Jatuh cinta, ya itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya kepada And. Tapi Louis menyembunyikan perasaannya itu kepada And karena ia takut akan merusak persahabatan mereka.

And dan Louis sampai di kampus mereka, setelah banyak mengobrol berbagai hal, mereka duduk di bangku mereka dan di hampiri teman wanita mereka yang tomboi bernama Mariah. "Pagi Gaes, itu kenapa pagi-pagi And ku yang imut mukanya muram?"

"Hai Mar, biasalah Capek sama Louis yang dari tadi merengek minta Ice Cream." Ujar And.

"Apa? Heh, yang dari tadi minta Ice Cream bukannya kamu? Adeh, kenapa jadi aku yang kena?" Ujar Louis pengen nabok Andara tapi tidak jadi karena sayang.

"Ehehehe, maaf... Tapi janji Ya Lou beliin Ice Cream nanti di kantin." Rengek Andara.

Mariah yang udah membawa Ice Cream langsung menyodorkannya ke And. "Nih, aku beli tadi tiga."

"Aaaaahh, Mariah baik banget. Makasih, nanti And kalau udah magang dan kerja, And janji beliin Pabrik Ice Creamnya buat kalian ya." Sahut Andara.

"Pppffffff.... Heh, gak nanggung-nanggung..." sahut Louis.
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak sebelum jam pelajaran dimulai.





Bersambung...

Hai semuanya perkenalkan, Ini cerita baru akuh... Silahkan di baca yak...


Btw selamat tahun baru 2022 semoga semua yang belum tercapai di 2021 tercapai di 2022...






BL- SAVE ME MR. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang