Setelah memasuki perpustakaan, benar saja Giselle dan Hyera tertidur disana karena AC dalam ruangan tersebut sangat sejuk sehingga mereka mengantuk. Satu jam kemudian, Giselle terbangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul 12.50 yang tandanya 10 menit lagi kelas akan dimulai.
"woy ra bangun, hampir jam 1 anjir"
"ehmm.."
"heh bangun! kalo ngga gue tinggal nih ya, gue itung satu.. dua.. tig-"
"iya iya gue bangun ah ganggu aja lo" ucap Hyera.
"ganggu ganggu, liat jam tangan lo sekarang" Hyera pun melirik jam tangannya dan terkejut.
"woy kurang 10 menit!" ia pun segera lari meninggalkan Giselle.
"heh tungguin gue!"
Saat tiba di kelas, bangku yang kosong hanya tersisa tiga di barisan paling belakang.
"yah dapet paling belakang" ucap Giselle lesu.
"kok sedih? harusnya kan seneng kalo duduk di belakang ngga keliatan dosen"
"mata gue minus"
"lah kan otak lo juga minus" ucap Hyera.
"sialan lo!"
Tiba-tiba datang seorang cewek yang sedikit lugu menghampiri Giselle.
"hai, bangku ini kosong kan? boleh gue duduk disini?" tanya cewek itu.
"iya duduk aja, itu bangku kampus kok bukan punya gue"
Cewek itu pun duduk di samping Giselle, "kenalin nama gue Chaemin"
Giselle membalas uluran tangannya, "gue Giselle, panggil aja Isel"
Chaemin adalah mahasiswa dari departemen tarian praktik, sedangkan Giselle dan Hyera dari departemen seni panggung. Mereka bisa bertemu dalam satu kelas karena ada mata kuliah yang sama.
Setelah waktu belajar selesai, Giselle berpamitan dengan Hyera untuk pulang duluan. Ia berjalan ke arah samping kampus yang sedikit sepi untuk menunggu Jeno keluar kelas. Giselle memang sengaja tidak memperlihatkan kepada seluruh teman-temannya bahwa ia dan Jeno adalah saudara kembar, karena ia tidak mau pengalaman yang dulu terulang lagi. Giselle dimanfaatkan oleh teman-temannya sebagai jembatan untuk mendekati abang-abangnya yaitu Taeyong, Hendery, Yangyang, dan kembarannya Jeno karena mereka adalah siswa populer sejak smp dan ketampanannya dinilai di atas rata-rata. Maka dari itu banyak sekali cewek-cewek yang ingin mendekatinya.
"psstt psstt jel!" bisik seseorang.
"ngapain bisik-bisik sih? cosplay jadi pengharum ruangan?"
"yeee ngga gitu, katanya lo ngga mau semua orang tau"
"yaudah iya iya, yuk pulang. Tapi jajan es krim dulu dong, cuacanya panas nih"
"oke lo yang traktir" ucap Jeno.
"dih, abang apaan lo ngga modal. Mending juga sama bang Yangyang pasti minta apa aja diturutin"
Setelah keluar dari persembunyian, ternyata kampus memang sudah lumayan sepi. Giselle dan Jeno segera masuk ke dalam mobil sebelum ada yang memergoki mereka.
***
Sesampainya di kedai es krim, Giselle dan Jeno segera memilih rasa es krim yang mereka mau. Dan benar saja, bukannya Jeno yang membayar melainkan Giselle.
"ih es krimnya enak banget, bisa kali kita sering-sering kesini" ucap Giselle.
"sabi lah, apalagi lo yang bayar" ucap Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOO Siblings (Completed)
FanfictionGiselle menarik tangan Jeno untuk dirangkul, "Jeno adalah saudara kembar gue" sontak semua penonton terkejut mendengarnya. "sedangkan kak Hendery dan kak Yangyang adalah abang kandung gue. Emang salah gue pelukan sama abang sendiri?" lanjutnya denga...