"demi apa sih gue iri banget sama lo, waktu itu lo ke kedai es krim sama Jeno, sekarang kak Dery selebgram kampus deketin lo" ucap Chaemin.
"hah? Giselle ke kedai es krim sama Jeno?" tanya Hyera kebingungan.
"iya, waktu itu gue ketemu mereka disana"
Giselle hanya menghela napas berat karena ulah kakak kakaknya.
"terserah lo deh" Giselle pun memakai headset dan menyalakan musik dengan volume sedikit keras.
Sorenya, saat waktunya Giselle pulang ia kebingungan karena Jeno dan Hendery sudah pulang ke rumah, sedangkan Taeyong ada rapat BEM.
"yaelah terpaksa naik ojol" gumam Giselle.
"psst psst jel!" panggil seseorang.
"bang Yangyang? ngapain disitu?"
Yangyang sembunyi dibalik pohon yang cukup besar untuk mengajak Giselle pulang bersama.
"udah ayo sini cepetan sebelum ada orang yang liat"
Giselle pun segera menghampiri Yangyang dan berlari menuju motornya yang tak jauh dari tempat persembunyian mereka.
"bisa gila gue lama lama ngumpet terus tiap hari"
"lagian kenapa juga sih lo harus boong terus kaya gini jel?" tanya Yangyang di tengah perjalanan.
"gue capek bang, sejak SMP temen-temen gue ngga ada yang tulus kecuali Karina, si manusia salju, sama Ningyi"
"iya gue ngerti, tapi lebih capek kaya gini kan? lo harus ngendap ngendap tiap dateng dan pulang dari kampus"
Giselle diam mendengar ucapan Yangyang, berniat untuk tidak menanggapinya.
"terserah lo deh, tapi gue cuma mau bilang sesuatu sama lo. Cepat atau lambat, semuanya pasti bakal terbongkar dan lo ngga tau apa yang akan terjadi setelah itu" lanjutnya.
Sepanjang perjalanan ke rumah, Giselle hanya diam memikirkan perkataan Yangyang. Dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri lagi bahwa ia sangat lelah harus berpura-pura bohong, tapi ia juga bingung harus melakukan apa untuk menyudahi semua perbuatannya. Hingga sampai di rumah pun ia langsung masuk ke dalam kamar tanpa menghiraukan panggilan mama dan abang-abangnya. Dua jam telah berlalu, Giselle masih melamun di balkon kamarnya sambil menunggu penampakan matahari tenggelam.
Tok! Tok! Tok!
"Jijel, ayo makan dulu" panggil mamanya sembari mengetuk pintu kamar.
Giselle hanya diam tidak berkutik.
"jel, kamu tidur? buka pintunya sayang" mamanya pun terus mengetuk pintu semakin kencang, berniat untuk membangunkan Giselle jika ia benar-benar tertidur.
Mendengar ketukan pintu yang keras, Giselle tersadar dari lamunannya dan melirik jam tangannya.
"astaga udah gelap! berapa jam gue ngalamun disini?" gumamnya kepanikan.
"IYA MAH JIJEL NANTI TURUN" teriaknya sambil berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan badan.
Setibanya di meja makan, Giselle segera menyusul untuk makan bersama. Ia pun juga makan dalam diam karena masih larut dalam pikirannya.
"WOY JEL!" Giselle terlonjak kaget saat Jeno meneriakinya.
"apa sih bang? gue di depan lo nih, ngga usah teriak-teriak kali" gerutu Giselle.
"lo yang apa apaan, tuh mama ngajakin ngomong daritadi lo nya malah ngalamun"
Giselle sedikit panik sambil melirik semua orang di sekitarnya yang sedang memandangi Giselle dengan tatapan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOO Siblings (Completed)
أدب الهواةGiselle menarik tangan Jeno untuk dirangkul, "Jeno adalah saudara kembar gue" sontak semua penonton terkejut mendengarnya. "sedangkan kak Hendery dan kak Yangyang adalah abang kandung gue. Emang salah gue pelukan sama abang sendiri?" lanjutnya denga...