Hari telah berganti, Giselle dan Hyera telah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Papa Giselle berniat untuk memfasilitasi ruangan VIP untuk anaknya sekaligus Hyera, namun atas permintaan Giselle sendiri yang meminta untuk dipindahkan ke ruang perawatan kelas 1 (di bawah VIP) yang berisi dua ranjang pasien. Alasannya karena jika mereka masing-masing berada di ruang VIP, maka akan merasa bosan karena hanya sendirian di dalam kamar.
Setelah orang tua Hyera datang dan menemui keluarga Giselle, ternyata ayah Hyera adalah teman SMA papa Giselle. Maka dari itu biaya perawatan Hyera juga sudah dibiayai penuh oleh papa Giselle.
Setiap pulang kuliah, kakak kakak Giselle selalu menjenguk adiknya dan memberikan beberapa cemilan yang bisa ia makan bersama Hyera. Terlebih lagi Taeyong yang dengan sigap selalu membawakan makanan kesukaan Giselle. Ia merasa bahwa selama ini ia terlalu sibuk mengurus organisasi hingga lupa untuk memperhatikan adik-adiknya, maka dari itu sekarang saatnya ia memperhatikan Giselle yang sedang membutuhkan perhatian ekstra. Tak hanya Giselle, Taeyong juga sering membantu Hyera jika gadis itu kesusahan melakukan sesuatu karena tangannya yang satu dipasang gips.
Hari demi hari dilalui Giselle dan Hyera dengan senang hati. Mereka sengaja menepis dan melawan kepanikan mereka supaya tidak stress sehingga bisa cepat pulih. Hyera selalu membantu Giselle untuk naik ke kursi roda dan mendorong kursinya, sebaliknya Giselle juga membantu Hyera untuk melakukan sesuatu yang susah dilakukan hanya menggunakan satu tangan.
"ra, gue liat-liat lo makin deket sama bang Tiway" ucap Giselle di sela-sela mereka menonton televisi.
"apaan sih sel, biasa aja"
"lo masih suka ngga sama abang gue?"
"umm kaya yang gue bilang dari awal, kayanya gue sekedar mengagumi kak Taeyong aja. Ngga lebih"
"masa sih? tapi lo sampe mimisan gitu pas ketemu abang gue"
"jangan diungkit terus dong! lagian lo kan bilang sendiri ke gue kalo lo ngga suka punya temen yang niatnya cuma jadiin jembatan buat pdkt sama abang-abang lo. Nah gue juga ngga mau dicap sebagai sahabat yang ngga tulus temenan sama lo"
"tapi kan lo tulus temenan sama gue, lo juga ngga minta gue buat dideketin ke bang Tiway kan?"
"ah udah deh sel, ngga usah dibahas"
Tanpa mereka ketahui, Taeyong mendengar percakapan mereka di depan kamar pasien sambil membawa keranjang buah. Menurutnya, Hyera adalah gadis yang cantik, baik, dan penyabar. Lebih dari seminggu ia lewati dan setiap harinya ia bertemu dengan Hyera menjadikannya terbiasa oleh kehadiran Hyera sendiri.
Tok! Tok! Taeyong mengetuk pintu sebelum masuk.
"eh bang Tiway, udah selesai kelasnya?" tanya Giselle.
"udah jel. Nih abang bawain buah jeruk sama apel buat kalian"
"makasih kak" ucap Hyera.
Giselle mulai mengupas jeruk yang ingin ia makan, sedangkan Hyera kesusahan untuk mengupasnya.
"sini ra, gue bantu" Taeyong mengambil buah jeruk yang dipegang Hyera dan mengupasnya.
"eh? makasih kak, maaf ngerepotin"
"ngupas jeruk doang ngga ngerepotin kok"
"ekhem ekhem" sindir Giselle.
"keselek kulit jeruk?" ucap Taeyong ketus yang membuat Hyera tertawa.
"oh iya, kalian udah makan belum?" tanya Taeyong.
"belum bang, bosen makanan disini hambar semua ya kan ra" Hyera mengangguk menanggapi ucapan Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOO Siblings (Completed)
FanfictionGiselle menarik tangan Jeno untuk dirangkul, "Jeno adalah saudara kembar gue" sontak semua penonton terkejut mendengarnya. "sedangkan kak Hendery dan kak Yangyang adalah abang kandung gue. Emang salah gue pelukan sama abang sendiri?" lanjutnya denga...