THE END

1.1K 60 1
                                    

Taeyong dan adik-adiknya tidak berhenti untuk memanjatkan doa dan memohon supaya papa mereka baik-baik saja. Tak selang berapa lama, dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan.

"dokter, gimana keadaan papa saya?" tanya Taeyong.

"pasien sudah bangun dari komanya dan kesehatannya pun berangsur membaik"

"apa kami boleh masuk?" tanya Jeno.

"boleh, silahkan. Tapi dimohon untuk tidak terlalu berisik ya. Saya permisi"

Setelah mengucap terima kasih pada dokter, mereka masuk ke dalam ruang rawat papanya.

"Taeyong.. Yangyang, Hendery, Jeno, Jijel.. oh dan siapa ini?"

"pah, ini temen-temennya Jijel. Yang ini namanya Winter, ini Karina, dan ini Hyera anaknya sahabat papa waktu SMA, sekaligus pacarnya bang Taeyong" jelas Giselle.

"ah iya salam kenal ya kalian, dan salam kenal juga calon menantu papa" mendengar itu, Hyera tersipu.

"papa baru sadar udah bikin anak orang baper aja" ucap Yangyang yang membuat semua orang tertawa.

"kita semua lega dan seneng banget akhirnya papa bangun, kita kangen banget sama papa" Jeno pun memeluk tubuh papanya.

"papa juga kangen banget sama kalian.. mmm ngomong-ngomong dimana mama?"

*DEG!*

Seperti tersengat listrik, mereka tidak menyiapkan alasan apapun untuk berjaga-jaga jika papa mereka menanyakan hal tersebut. Taeyong berpikir keras bagaimana caranya menjawab pertanyaan papanya supaya ia tidak kaget dan kesehatannya menurun.

"umm mama lagi beres-beres rumah pah, jaga-jaga aja kalo sewaktu-waktu papa nanti pulang, jadi rumah udah dalam keadaan bersih semua" ucap Taeyong.

"maaf pah, aku harus bohong. Aku cuma belum berani ngomong yang sebenarnya karena takut kesehatan papa menurun lagi" batinnya.

"eh yaudah papa makan dulu ya, selama koma kan perut papa ngga terisi apa-apa" ucap Hendery sambil mengambil kotak makan.

Beberapa hari setelahnya, papa diperbolehkan pulang ke rumah. Hendery mengajak adik-adiknya untuk menjemput papa mereka dan Taeyong yang menginap di rumah sakit.

"bang, gue ngga siap buat ngasih tau papa yang sebenarnya" ucap Yangyang tiba-tiba.

"sama, gue juga" timpal Jeno.

"bang, kita disini bareng-bareng kok. Gue yakin kita pasti bisa kasih tau papa pelan-pelan. Yaudah yuk berangkat sekarang aja, keburu siang" Giselle merangkul lengan Yangyang dan Jeno, diikuti Hendery di belakangnya.

Sesampainya di rumah sakit, mereka membantu Taeyong membereskan barang-barang kebutuhan papanya.

"udah beres semua, gue ngurus administrasi dulu" Taeyong pun keluar dari ruang rawat menuju ruang administrasi.

"mama mana? kok ngga ikut jemput? papa kangen" tanya papa.

Hendery, Yangyang, Jeno dan Giselle saling bertatapan.

"kok diem?"

"nan–nanti kita ketemu mama kok, papa sabar dulu dong" ucap Jeno.

"oh iya, sambil nunggu bang Taeyong, papa mau makan jeruk dulu ngga? Jijel kupasin ya" papa hanya tersenyum sambil mengangguk.

Beberapa saat kemudian, Taeyong kembali.

"udah clear semua, yuk kita pulang"

"bang, gue mau ngomong bentar" Hendery mengajak Taeyong untuk keluar dari ruang rawat.

ZOO Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang