Practice

1K 118 1
                                    

"five! six! seven! eight! one.. two.. three.. four.. five.. six.. seven eight" Taeyong memberikan ketukan pada setiap gerakan yang ia ajarkan pada adik adiknya.

*Flashback on

Semua sudah berkumpul di kamar Taeyong, tapi bukan zoo siblings namanya kalau tidak beradu mulut setiap bertemu satu sama lain.

"heh ikan Dory! mending lo keluar deh daripada mancing emosi mulu" tegur Yangyang.

"durhaka lo sama abang sendiri"

Yangyang tidak menghiraukan ucapan Hendery, ia kembali fokus pada Taeyong.

"lanjut bang"

"oke jadi tadi pagi si Jijel akhirnya setuju buat tampil pensi bareng kita"

"emang kita mau pensi?" tanya Jeno.

"lo kemana aja sih?"

"sibuk pacaran dia bang" celetuk Giselle.

"gue getok lo ya"

"tenang dulu adik-adikku.. udah deh kalian nurut aja sama gue, jadi anak pertama ngga ada wibawanya sama sekali gue heran" ucap Taeyong yang mencoba bersabar.

"langsung aja nih gue bagi tugas, si kembar bikin lagu bareng gue, nanti sisanya bikin gerakan buat dance, gue bantuin juga tenang" lanjutnya.

"judul lagunya apa?" tanya Hendery.

"nah untuk itu kita pikirin dulu konsepnya"

"kebalik ngga sih bang? harusnya mikirin konsep dulu baru bagi tugas" ucap Yangyang.

"kan udah gue bilang, nurut aja sama yang paling tua"

"kita kan lahir di hutan, judulnya Born in the Zoo aja" usul Giselle.

"Jel.. hutan itu jungle.." ucap Jeno sambil mencoba bersabar.

"oh iya! bener juga. Terus kenapa kita namain grupnya zoo siblings?"

"ITU KARENA DARI KECIL KITA SUKA LIBURAN KE KEBUN BINATANG BUKAN HUTAN!!!" teriak Hendery frustasi.

"abis ini gue mau usul ke mama buat bubarin anak-anaknya, kita ngga cocok sodaraan. Jujur gue capek tiap hari ribut mulu" Taeyong menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

Jeno menghela napas kasar, "tau nih abang adek frik semua"

"lo juga frik kalo gitu" ucap Giselle tidak terima.

"bisa serius dulu ngga sih!?" sentak Taeyong yang sontak membuat adik-adiknya terdiam.

"Jeno Jijel abis ini mulai bikin lagu sama gue, nah kalo lagunya udah kelar ntar tugas kalian berdua bikin koreo" jelasnya sambil menunjuk Hendery dan Yangyang di akhir kalimat.

Taeyong, Jeno, dan Giselle segera berkumpul untuk memikirkan lirik yang akan dipakai dalam lagu mereka.

"oke kita realistis aja ya, jadi maksud gue lirik ini dibuat berdasarkan diri kita sendiri. Kaya ya perilaku dan sifat kita dalam kehidupan sehari-hari aja" ucap Taeyong.

"tapi kayanya harus pake kiasan gitu ngga sih bang? biar ngga keliatan terlalu biasa gitu" usul Jeno.

"Jijel setuju! biar keliatan classy"

"oke ide bagus. Gue akan banyakin part rap di lagu ini dan mungkin Jijel akan dapet bagian itu juga"

"gue presentasi di kelas aja ngomongnya berantakan, ini disuruh ngerap" gumam Jijel.

"tuh kembaran lo jago, minta ajarin" ucap Taeyong sambil melirik Jeno.

*Flashback off

Setelah seminggu pembuatan lagu, akhirnya mereka melaksanakan latihan menari yang koreonya sudah disiapkan oleh Taeyong sebelumnya. Karena Hendery dan Yangyang sedikit bingung di awal, maka Taeyong memberikan beberapa gerakan unik untuk memancing kreatifitas adik-adiknya supaya bisa melanjutkan koreo selanjutnya yang cocok untuk ditampilkan bersama lagu mereka.

"Yangyang kurang ke kanan sedikit" ucap Taeyong yang sedang menata posisi mereka di depan tembok cermin dalam studio dance yang mereka sewa.

"oke terakhir ya kita ulang, five! six! seven! eight! just like a zoo! bon nun ge chum! partying feeling young.. you know what to do do do"

"ah.. akhirnya selesai juga, capek banget" Giselle langsung merebahkan dirinya di lantai sambil menikmati dinginnya AC, sedangkan Hendery sudah melepaskan kaos yang ia kenakan karena kegerahan.

"masuk angin lo ntar diomelin mama" ucap Jeno pada Hendery.

"bentar doang nih ngeringin keringet, soalnya ngga dielapin sama ayang"

"dih jijay"

Taeyong keluar dari studio dan kembali lagi 10 menit kemudian sambil membawa beberapa botol minuman, "good job buat hari ini adik-adikku" ucapnya sambil membagikan minuman tersebut.

Di tengah waktu istirahat mereka, Yangyang tiba-tiba penasaran dengan alasan Giselle yang akhirnya mau mengikuti pensi universitas mereka.

"Jel, kenapa lo tiba-tiba ngajuin diri ikut pensi? bukannya waktu itu udah dipaksa bang Tiway tapi lo nya kolot?" tanya Yangyang.

"gue kepikiran sama omongan lo terakhir yang waktu itu kita pulang bareng. Ya.. gue mau nunjukin perlahan aja sih bukan yang tiba-tiba ngebongkar kedok gue sendiri"

"apapun keputusan lo, itu hak lo kok Jel. Gue kan sebagai abang juga udah seharusnya ngasih saran terbaik buat adek gue sendiri" Giselle tiba-tiba melow mendengar ucapan Yangyang yang sangat menyentuh hatinya.

"aaaaa bang Yangyang" ucap Giselle sambil memeluk abang tercintanya.

"gue keringetan anjir, jangan dipeluk!"

"gapapa, jarang-jarang gue meluk lo dalam kondisi jorok" Sedangkan Jeno yang mendengar ucapan Giselle bergidik ngeri.

"latihan kita hari ini udah gue videoin ya, jangan lupa dihafalin sendiri-sendiri. Acaranya dua minggu lagi" ucap Taeyong yang langsung diiyakan oleh adik-adiknya.

"videonya jangan lupa dikirim ke grup bang" ucap Hendery sambil memakai kembali kaosnya.

"udah nih barusan terkirim, yuk siap-siap pulang"

"abang, mau makan dulu donggg Jijel laper banget"

"mau makan dimana? gue yang bayarin"

"bang Tiway emang terbaik" puji Yangyang.

"pengen mentai" rengek Giselle.

"mana kenyang anjir makan mentai doang"

"bang Tiway, tinggalin bang Dery aja yuk, ngeselin banget" ucap Giselle sambil menggandeng Tayeong keluar dari studio.

"tau tuh banyak mau"

"heh upin diem lo!" sentak Hendery pada Jeno.

"udah udah kita makan di restoran Jepang deket sini aja kan banyak pilihannya, bebas kalian mau makan apa aja"

"ASIIIK!"

Sesampainya di restoran, mereka segera menempatkan diri di salah satu meja makan yang cukup untuk lima orang dan memesan makanan yang diinginkan masing-masing.

"baik, mohon ditunggu. Pesanan akan segera datang" ucap seorang pelayan lalu meninggalkan meja mereka.

"gue mau cuci muka dulu, dekil banget masuk restoran gini berasa gembel" ucap Jeno sambil mengambil tas kecilnya yang berisi beberapa skincare termasuk sabun mukanya.

"gue ikut dong Jen" Hendery bangkit untuk menyusul Jeno yang sudah lebih dulu berjalan menuju toilet.

"eh kayanya gue mau pesen dessert deh, boleh kan bang?" ucap Yangyang sambil mengedipkan sebelah matanya pada Taeyong.

"iya gih cepetan pesen lagi, jangan lupa nomor mejanya"

Yangyang pun segera menuju ke meja pemesanan untuk memilih dessert yang ia inginkan, sama seperti pelanggan yang duduk di sampingnya.

"omg kak Taeyong!?"

♡ ———————————— ♡

Hayoloh.. siapa tuh yang manggil xixixi

Jangan lupa klik tombol vote ya!

ZOO Siblings (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang