23 : God's Plan

1.1K 98 20
                                    

🌼 My Ex Wife 🌼

Selamat membaca

.

.

.

.

.

Lupakan sejenak tentang Mo Tae Gu dengan rencana dan acaman pria itu. Bukan tak takut atau merasa terancam hanya saja Yeaji bisa memastikan selama Tae Young berada di sampingnya. Tae Gu tak akan berani melakukan apa pun pada Tae Young. Yeaji sudah hafal tabiat mantan kekasihnya itu, selalu dan ingin di pandang baik di depan matanya.

Lagi pula Mo Tae Gu tak tahu di mana rumah Tae Young dan juga penjagaan di rumah ini terlalu ketat jadi tak sembarang orang bisa masuk apalagi orang-orang mencurigakan pasti akan langsung di amankan oleh penjaga di gerbang depan yang berjarak lima belas menit jika di tempuh dengan berjalan kaki dari bagian utama rumah ini.

Luas bukan. Sudah Yeaji katakan rumah ini lebih pantas di sebut sebagai istana karena halaman depan saja sudah seperti lapangan golf yang di hias dengan beberapa patung serta air mancur setinggi tiga orang dewasa belum lagi halaman belakang dan taman yang di hias danau buatan.

Masih sangat pagi. Kabut turun di jendela besar yang menjadi arsitektur, mencerahkan wajah-wajah perindu. Terkecuali kepada gadis yang sibuk dengan beberapa peralatan masak di temani musik yang berdegup sedikit kencang.

Pagi ini Yeaji berhasil memaksa kepala pelayan di rumah besar ini untuk duduk diam dan biarkan dirinya yang melakukan tugas selayaknya sebagai seorang istri yang menyiapkan segala sesuatu untuk suami salah satunya adalah membuat sarapan pagi.

Pinggul bergoyang dan kepala yang menghentak ke kiri-kanan dengan ringan mengikuti alunan musik beat saat Yeaji memainkan spatula di atas Pan untuk masakan yang ia buat. Jika Tae Young sudah bangun dan mendengar musik beat seperti ini, pria itu pasti akan bertingkah layaknya anak muda yang mengikuti trainee sebagai anggota boy grup. Bagaimana tidak, tingkah Tae Young di hadapannya selalu berhasil membuat Yeaji tertawa lepas karena tanpa tahu rasa malu pria itu akan langsung menari dan bernyanyi jika mendengar musik buat seperti ini.

Itu sangat bagus dan perlu Yeaji akui bahwa dulu Tae Young cocok untuk debut sebagai anggota boy grup tapi sekarang, sebaiknya Tae Young mempertahankan posisinya sebagai presiden direktur di Jang Group saja ketimbang harus menyanyi dan menari seperti anak muda.

Hai! Tae Young sudah berusia tiga puluh tahun dan dia sudah tidak muda lagi meski wajahnya masih terlihat seperti bayi tapi tetap saja itu tidak cocok.

Sekilas saja Yeaji membayangkan Tae Young menjadi bagian dari boy grup yang saat ini tengah populer di kalangan masyarakat Korea. Yeaji langsung menggelengkan kepalanya. Antara tidak sanggup atau malah merasa geli dengan bayangannya sendiri.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Nyonya Jang?"

Yeaji tersentak kaget mendengar suara serak khas orang bangun tidur. Gadis itu langsung menoleh dan mendapati Tae Young yang tengah berdiri di belakangnya sedang menguap.

Pria itu masih mengantuk karena kegiatan mereka semalam berakhir sampai pukul tiga dini hari tapi saat ini ia di bangunkan oleh Yeaji yang tak berada di sampingnya. Setelah di dengar-dengar ada musik beat yang memaksakan dirinya untuk bangun dan mengecek siapa pelaku pembuat kebisingan di pagi hari seperti ini.

"Kau membuat masakanmu hampir gosong, Nyonya." Tae Young berkata seraya mengulurkan tangannya ke depan untuk mematikan kompor.

"Eoh?"

My Ex Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang