My Ex Wife [END]

22 : Our Plan

🌼 My Ex Wife 🌼

Selamat membaca

.

.

.

.

.

Tae Young dan Yeaji kembali di pisahkan dalam jarak. Sekitar dua bulanan keduanya kembali tak bisa menikmati waktu bersama karena Tae Young pun harus kembali ke Seoul dan Yeaji juga harus segera menyelesaikan proses syuting drama yang saat ini telah tayang.

Meski begitu hubungan keduanya selalu terjaga, semakin menguat karena kepercayaan satu sama lain yang tak pernah di ragukan.

Dan kini setelah di pisahkan kembali, keduanya akhirnya bisa bertemu.

Yeaji telah usai dengan segala macam kesibukannya di dunia seni peran dan Tae Young datang untuk menjemputnya untuk sama-sama kembali ke Seoul.

Kali ini pria itu tak menunggu tawaran dari Dong Yoon dan mementingkan gengsinya seperti saat itu. Tapi Tae Young secara khusus meminta pada adiknya tersebut untuk menghandle perusahaan selama ia tak ada di sana dan entah sedang terserang apa kepala Dong Yoon karena pemuda itu langsung mengizinkannya tanpa sebuah bantahan yang berarti atau bertanya ini dan itu.

Perlu ia akui, Jang Dong Yoon benar-benar berubah. Kehadiran Jisoo di kehidupan adiknya telah membuat Dong Yoon menjadi sangat-sangat lebih baik. Bahkan melalui CCTV yang ia pasang di ruangan Dong Yoon, Tae Young bisa melihat bagaimana adiknya tersebut tertawa lepas ketika berbincang dengan Jisoo.

Semuanya menjadi sangat melegakan bagi Tae Young maupun Yeaji. Adiknya tersebut telah melupakan Yeaji sepenuhnya dan menggantikan posisi Yeaji di hati adiknya itu dengan Jisoo sehingga kini tak ada lagi perasaan menyesal di hati Yeaji.

"Kau sedang memikirkan apa?" Tae Young bertanya sembari menggenggam tangan Yeaji dengan sebelah tangan sebelum ia kecup lembut punggung tangan itu.

"Kau."

"Kenapa kau sangat pandai menggombal?"

"Itu bukan gombalan, Tae Young. Aku memang sedang memikirkanmu."

Tae Young tertawa pelan, matanya masih terfokus pada jalan raya di depan. Sebelah tangan memegang kemudi dan tangan lain betah menggenggam tangan Yeaji.

Mereka baru saja kembali dari restoran Jae Su. Menikmati kencan seharian selama perjalanan dari luar kota ke Seoul sangat menyenangkan dan mereka mengakhiri hari dengan memandangi langit senja di restoran Jae Su.

Bayangkan saya seberapa runcing telinga keduanya karena selama di restoran milik Jae Su tersebut. Tae Young dan Yeaji tak henti-hentinya mendengarkan pria itu mendumal soal hubungan keduanya. Meski begitu omelan Jae Su tidak ada yang salah, pria yang telah berteman sangat lama dengan keduanya begitu peduli dan mementingkan bagaimana masa depan hubungannya.

"Jadi, apa yang kau pikirkan dariku?"

"Semuanya. Tentang Tae Young si bocah kecil yang duduk di bangku paling belakang saat sekolah menengah pertama hingga Tae Young si pria tampan yang menjadi suamiku saat ini."

"Mana yang lebih kau sukai?"

"Sejujurnya aku lebih menyukai Tae Young si bocah kecil."

"Kenapa bisa begitu." Tae Young melirik singkat pada Yeaji dengan tatapan tak terima.