🌼My Ex Wife 🌼
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
Karena aku tak ingin punya anak.
Kalimat itu seakan akan menjadi sebuah besi panas yang segera menghantam kepala Yeaji dan membuat rasa marah serta kekecewaan bercampur menjadi satu di waktu yang sama.
Baginya, kalimat itu terlalu menohok untuk di ungkapkan pada dirinya yang menginginkan adanya seorang keturunan atau anak dalam hidup. Tapi partner yang ingin ia ajak untuk mendapatkan dan membangun sebuah kebahagiaan di masa depan justru berkata tak ingin memilikinya.
Yeaji semakin gusar saat menatap wajah datar Tae Young tersirat di sana, ekspresi acuh tak acuh serta tak merasa bersalah pada reaksinya.
"Kenapa?"
Akhirnya, Yeaji mengeluarkan suaranya meski terdengar pelan.
Entah mengapa perasaan gadis itu tiba-tiba di rundung rasa sedih berlebihan hingga ia diam-diam harus menahan genangan air di mata serta sesak di dadanya yang membuat kerongkongannya tercekat.
Tae Young masih diam, pria itu kembali memakai celana dalam boxernya sebelum berjalan menuju meja kabinet lain untuk mengambil mangkuk salad yang beberapa waktu lalu sempat di abaikan.
"Tae Young..." Suara Yeaji terdengar mencicit, gadis itu masih dengan posisi yang sama terduduk di atas meja kabinet seraya berusaha mengenakan kemeja yang tadi di lepas Tae Young dengan pandangan tertunduk ke bawah.
"Maksudku, bagaimana pun kita harus memiliki anak bukan? Eomma-mu bahkan sangat menantikannya dan... "
"Kau tahu sendiri jika aku sama sekali tak menyukai anak kecil." Potong Tae Young cepat dengan nada tak suka.
Yeaji menggenggam kumpulan jemarinya dalam sebuah kepalan, gadis itu menggegat bibir bawahnya sementara Tae Young masih terus membelakangi Yeaji dan fokus menyantap semangkuk salad di tangannya.
"Tuhan mudah membulak balikkan hati setiap manusia dan aku yakin, meski kau awalnya tak menyukai anak kecil, pada akhirnya kau akan tetap menyukainya apalagi jika anak itu adalah anak kita. Darah dagingmu."
Hening sesaat. Yeaji masih menundukkan wajahnya, berusaha mati-matian menahan air mata yang benar-benar akan menetes deras jika gadis itu tidak berniat menahannya sedari awal.
"Tetap saja aku tak ingin punya anak, Seo Yeaji." Suara berat Tae Young membuat Yeaji langsung menoleh.
Kening Yeaji berkerut saat Tae Young membalikkan tubuh yang saat ini menghadap ke arahnya. Dari sorot mata saja Yeaji bisa tahu jika pria itu tengah menahan amarah tapi Yeaji sendiri tak bisa menahan kekesalahnya. Dia juga marah dan ingin menuntut penjelasan dari Tae Young sejelas-jelasnya tenang mengapa pria itu tidak ingin memiliki anak selain alasan yang terdengar dan menuntut.
Keduanya saling menatap dalam diam tanpa sepatah kata baik dari mulut Yeaji atau pun Tae Young. Hanya menatap dan seolah dalam tatapan itu keduanya mencoba untuk berkomunikasi seperti bagaimana tatapan Yeaji yang mengandung arti kekecewaan dan tatapan Tae Young yang meminta pengertian.
Semua terjadi cukup lama sampai pada akhirnya Tae Young mulai memberanikan diri dengan melangkah mendekati Yeaji ketika gadis itu mengatakan apa yang sedari tadi mengganjal dalam hati hingga rasanya begitu sesak usai mendengar kalimat bahwa Tae Young tak ingin memiliki seorang anak bahkan dari dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Wife [END]
RomansaCerita ini di mulai ketika dunia di gemparkan oleh headline news perceraian dari selebriti terkenal bernama Seo Yea Ji dengan seorang pengusaha tampan bernama Jang Tae Young. Tiga tahun pernikahan harus kandas begitu saja padahal yang publik tahu h...