Chapter 24 : The Devil Named Elvon

247 24 4
                                    

Aku terbangun oleh cahaya silau yang masuk melalui jendela besar, dan menyadari bahwa aku bukan di kamarku saat ini. Kasur yang aku rebahi sekarang ini lebih empuk dan wangi. Ruangan di sekelilingku dominan dengan warna putih yang begitu menyilaukan mata.

"Kau sudah bangun." Suara pria yang berat terdengar di sebelah kiriku, aku menoleh pada asal suara tersebut.

Dia adalah seorang pria, yang dilihat dari perawakannya seperti berumur akhir 20-an. Rambutnya berwarna hitam selaras dengan setelan hitam yang sekarang sedang dia pakai. Dia duduk di kursi dengan siku bersandar pada pahanya.

Tatapannya begitu antusias terhadapku.

"D-di mana aku?" Tubuhku masih lemas karena baru saja bangun dari tidur. "Ini bukan kamarku."

"Kau benar Tony Accardo." Katanya. "Ini bukanlah kamarmu."

Aku tercengang.

Tidak ada yang tahu identitas asliku selain Anael dan teman-teman malaikatnya.

"Apa kau teman Anael? Salah satu dari malaikat itu?"

"Teman? Seandainya dia mau menganggap aku sebagai teman haha.. maafkan kelancanganku Tony, karena tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku adalah Elvon, dan untuk lebih memperjelas. Aku bukanlah malaikat, melainkan seorang iblis."

Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku.

Aku menerima uluran tersebut, walau masih diselimuti oleh berbagai macam pertanyaan. Karena seingatku, aku berada di kamar. Lalu Nelda datang sebab dia ingin menemaniku tidur, dia khawatir kalau aku ketakutan karena kejadian di gua siang tadi.

Tanpa basa-basi dia langsung menarikku ke kasur lalu memelukku dari belakang.

Karena begitu lelah, aku langsung tertidur. Dan terbangun di tempat ini.

"Kau mengenaliku." Kataku pelan.

"Tentu saja." Dia tersenyum. "Di kalangan para iblis, namamu lumayan disegani. Siapa yang tidak mengenal Tony Accardo? Seorang mafia yang bahkan para tetinggi dunia pun takut padanya. Ketika kau mati, kami begitu berkabung. Dan mencari informasi menjadi apa kau di reinkarnasi selanjutnya. Setelah puluhan juta tahun, akhirnya kami menemukanmu, yang ternyata terlahir sebagai Arthur Goodman." Ada nada puas di akhir kalimat Elvon.

"Sepertinya kalian begitu menyukaiku sebagai Tony Accardo."

"Sangat!" Elvon menjilat bibirnya. "Kau bagaikan selebriti, saat mengetahui bahwa ingatanmu di kehidupan sebelumnya masih ada. Kami memutuskan untuk kembali membuka perkumpulan fans Tony Accardo."

"Aku mempunyai fans di akhirat?"

"Kau akan terkejut betapa banyak anggotanya."

Aku merasa tidak nyaman dengan tatapan Elvon, seakan diriku ditelanjangi oleh pandangan matanya.

"Sekarang aku berada di mana?"

"Sudah jelas kau berada di akhirat."

"Astaga, apakah aku telah mati?"

"Oh maaf, kau masih belum mati. Aku hanya menarik rohmu ketika kau sedang tertidur."

"Lalu apa tujuanmu menarikku ke sini?"

"Aku hanya ingin berbincang denganmu. Sudah lama aku ingin melakukannya dan kurasa ini adalah saat yang tepat. Walau aku ingin melakukan hal yang lebih, tapi..." Elvon memandangku dari ujung rambut sampai ujung kakiku, dan aku merasa seperti ditelanjangi olehnya. "Kau masih anak-anak."

Reincarnated BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang