Chapter 38 : Argemou Bars (9)

49 6 0
                                    

Keadaan menjadi terbalik, Argemou sudah tidak menganggapku sebagai tahanannya lagi. Sikapnya terhadapku dan Elvon berangsur-angsur melunak. Dia memanggil beberapa pelayannya dan menyuguhi kami makanan.

Aku menolaknya secara halus, perutku masih kenyang. Selain itu aku tidak ingin tugas sebenarnya yang sedang kulakukan tertunda lebih lama lagi.

Biotos menyantap semua makanan yang disajikan dengan lahap, dia terlihat akrab dengan makhluk kuning bawahan Argemou.

Argemou tidak terlalu memusingkan beberapa bawahannya yang telah dibunuh oleh Elvon.

"Tidak masalah, ini hanyalah kecelakaan. Aku bisa mengganti mereka dengan orang-orang yang lebih cerdas. Bisa dibilang aku harus berterimakasih karena pamanmu semakin mempermudah pekerjaanku."

"Dengan senang hati." Sahut Elvon.

"Kalau boleh tahu, perempuan berambut merah tadi. Memangnya apa yang ingin dia bicarakan denganmu?" Tanyaku.

"Yeorgia Cato maksudmu? Biar aku beritahu kau nak, semua perempuan yang pernah aku temui selalu saja membuat kepalaku sakit. Tidak terkecuali dengannya. Dari jarak satu kilometer pun aku tahu tujuannya mendatangiku pasti tidak jauh dari masalah uang. Sebelum kau berbuat keributan tadi, dia ingin meminjam uang lagi dariku. Padahal hutangnya yang sebelumnya saja belum dia lunasi."

"Bolehkah aku menemuinya?"

"Ya terserah, dia berada di ruangan membaca. Dia selalu berada di sana ketika berkunjung kesini."

Aku menuju ruangan membaca tersebut seorang diri, Elvon menawarkan diri untuk ikut denganku tetapi aku melarangnya. Dan Biotos terlihat sangat menikmati sajian yang dihidangkan, tidak mungkin aku mengganggu kesenangannya saat ini.

Pikiranku bimbang apakah perlu membawa ragnarok juga, tetapi akhirnya aku memutuskan untuk menitipkannya pada Elvon.

Kurasa akan lebih aman sebab dia adalah seorang iblis dan mungkin mentalnya lebih kuat daripadaku.

Aku memasuki ruang membaca yang disebut oleh Argemou, agak sulit menerima bahwa di tempat seperti ini ada ruangan yang penuh dengan buku dan terpisah dengan hingar bingar di lantai bawah.

Aroma buku yang sangat tua menusuk langsung hidungku di saat memasuki ruangan tersebut.

Ruangannya cukup luas dengan buku-buku yang banyak, Argemou dapat membuka perpustakaannya sendiri.

Tidak sulit untuk menemukan Yeorgia, dia sedang duduk sambil membaca buku di samping jendela yang terbuka lebar dan ditemani dengan secangkir minuman.

"Kelihatannya kau berhasil bebas dari jeratan Argemou." Yeorgia meletakkan buku yang sedang dibacanya. "Atau mungkin kau selamat dengan mengorbankan pamanmu."

"Tidak ada yang dikorbankan, perselisihan yang terjadi hanyalah kesalahpahaman. Dan kami telah mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan."

"Baiklah, terserah. Tidak ada kaitannya denganku, kalian saling bercumbu pun aku tidak peduli." Yeorgia kembali pada bukunya. "Aku kembalipun pasti dia akan tetap mengindahkan permintaanku."

Aku duduk di kursi seberang Yeorgia, sedikit menutup cahaya matahari yang membantu Yeorgia membaca. Aku menatap keluar jendela dan melihat hiruk pikuk pusat kerajaan yang ramai.

"Apa maumu?" Yeorgia masih tetap berkonsentrasi pada bukunya, aku berusaha untuk membaca tulisan dari sampul yang dibacanya. Sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa membaca tulisan dari dunia ini, 'TEORI PERCABANGAN DUNIA, BENARKAH MULTIVERSE ITU ADA?' itu judul yang aku baca.

Reincarnated BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang