Suasana ramai oleh hiruk pikuk manusia serta para halfling yang lalu lalang, para pedagang sedang sibuk membangun tenda dan menyiapkan barang jualannya. Perayaan festival hari jadi kerajaan Liria adalah salah satu hari yang paling ditunggu oleh rakyat Liria. Konon katanya perayaan tersebut adalah yang paling megah di seantaro Utran, perayaan yang berlangsung selama 3 hari 3 malam dan diakhiri dengan malam puncak kembang api.
Yang menikmati perayaan hari jadi kerajaan Liria bukan hanya rakyat Liria saja, rakyat dari kerajaan tetangga pun juga diperbolehkan untuk merayakannya. Bisa dibilang ini adalah perayaan akbar.
Wanderer, halfling, kurcaci, raksasa dan orang-orang buangan diperbolehkan untuk datang.
Prajurit dikerahkan secara maksimal untuk perayaan ini, karena tentu saja. Berkumpulnya beberapa spesies secara ramai di satu tempat, bukanlah ide yang terlalu bagus untuk menjaga suasana tetap kondusif.
Beberapa perlombaan juga telah dijadwalkan untuk membuat perayaan menjadi lebih ramai.
Mulai dari lomba bernyanyi, berpedang, memanah, melukis, dan balap kuda.
Tentu saja pertunjukkan utama yang paling banyak peminatnya adalah berpedang dan balap kuda.
Untuk lomba berpedang terdapat 2 kategori, yaitu pertandingan untuk umur 6-15 tahun dan 15 tahun keatas atau dewasa. Tetapi untuk 6-15 tahun masih harus diseleksi lagi, dari berat dan tinggi badan. Rata-rata berat dan tinggi badan diambil perhitungannya oleh panitia kerajaan dari para peserta yang ikut. Sehingga terkadang ada anak yang masih berusia 14 tahun tidak bisa ikut perlombaan karena badannya terlalu besar atau anak 8 tahun yang didiskualifikasi karena badannya terlalu kecil.
Arthur berhasil lolos persyaratan untuk mengikuti pertandingan berpedang, untuk anak berusia hampir 7 tahun. Badannya termasuk sedang, tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Lomba balap kuda dan memanah dilakukan pada hari pertama, pada hari kedua lomba berpedang untuk kategori dewasa, lalu hari ketiga pada siangnya lomba berpedang kategori anak-anak dan malam diakhiri dengan lomba bernyanyi.
Hari ini adalah hari pertama.
Nelda memaksa Arthur untuk ikut menikmati perayaan hari pertama, tetapi Arthur sangat kelelahan. Dia berlatih dengan keras bersama Mortan seharian kemarin dan digempur habis-habisan oleh Windy, tentu saja Arthur tidak menyebutkan alasan terakhir tersebut pada Nelda.
Karena Nelda tidak bisa memaksa Arthur untuk ikut dengannya, akhirnya Nelda pergi bersama Windy dan dengan beberapa anak panti asuhan lainnya ditambah Biotos, Mortan sebenarnya juga hanya ingin beristirahat hari itu. Tetapi Michelle menyuruhnya ikut pergi untuk menjaga anak-anak.
Ada banyak permainan dan makanan yang bisa dicoba di perayaan tersebut, beberapa harus mengeluarkan koin. Beberapa lagi gratis bisa dinikmati sepuasnya, tenda gratis tersebut adalah tenda milik kerajaan, orang-orang dapat mengenalinya dari simbol yang tertera jelas.
"Aku ingin registrasi ulang untuk perlombaan bernyanyi, apa kau bisa menemaniku kesana?" Tanya Nelda kepada sahabat baiknya Windy.
"Baiklah, kita akan kesana. Bukankah searah dengan tenda penjual es krim strawberry yang enak itu? Kita akan sekalian membelinya." Jawab Windy.
Nelda mengangguk dengan antusias, dan mereka langsung pergi menghilang di antara kerumunan.
Mortan ingin mencegah Nelda dan Windy pergi, tujuannya adalah agar rombongan mereka tidak terpencar dan berakhir dengan dirinya semakin kerepotan menjaga anak-anak.
"Anak-anak coba dengar." Mortan meninggikan suaranya agar dapat terdengar.
Semua anak-anak menoleh, termasuk Biotos yang berada di tengah-tengah mereka.
"Aku ingin kalian semua berada dalam jarak pandangku, jangan pergi terlalu jauh dan kalian harus bergandengan tangan dengan teman di samping kalian. Dan apabila terpisah, kuharap kalian jangan panik. Berkumpul di titik ini lagi, tunggu sampai rombongan datang. Mengerti?"
"MENGERTI!"
"SIAP BOSKU!"
"KASIH KERAS!"
Semua anak-anak berteriak, teriakan mereka hampir mengalahkan keramaian di sekitar mereka.
'Sahutannya berbeda-beda, tetapi setidaknya mereka mengerti apa yang harus dilakukan.' Batin Mortan.
Mortan berjalan di belakang rombongan anak-anak, di sampingnya ada Biotos yang ikut menemaninya.
Di tengah perjalanan menikmati festival (Menjaga anak-anak), Mortan melihat papan pengumuman yang dipasang di tengah kota. Dia membaca dengan seksama. Hari ini dijadwalkan ada perlombaan berkuda dan memanah, ada beberapa nama yang Mortan kenal.
Jadwal pertandingan berpedang pun juga sudah ditempel, dia mencari namanya dan Arthur, dan dia menemukannya.
Untuk kategori dewasa ada 32 orang yang mengikuti pertandingan, dan untuk kategori anak-anak ada 16 orang.
Nama mereka sudah terpampang, namun untuk siapa yang melawan siapa masih belum ditentukan.
Ketika serius membaca papan pengumuman, Mortan merasakan ada yang menyentuh pundaknya, dia berbalik dan tersenyum ketika mengenali wajah yang menyentuhnya.
"Lama tidak berjumpa kak Mortan." Sapa Edvin.
"Lama tidak jumpa juga, setelah beberapa tahun tidak bertemu kau tumbuh jauh lebih besar hehe.."
"Aku sudah tahu kedatangan kakak beberapa minggu lalu yang lalu, tetapi tidak sempat untuk menemui karena satu dan lain hal yang harus kulakukan. Beruntung sekali bisa berjumpa dengan kakak di sini."
"Aku juga jarang berada di panti tersebut, lebih sering pergi minum di kedai dan melatih Arthur untuk pertandingan nanti."
"Jadi Arthur akan ikut pertandingan?" Tanya Edvin.
"Benar." Jawab Mortan, Mortan sesekali memantau anak-anak yang diawasinya. "Apa sekarang kau sedang sibuk?"
"Tidak, kenapa memangnya?"
"Bagus, aku ingin kau juga ikut membantuku menjaga anak-anak. Sekalian kita berbincang, sudah lama aku tidak berbincang denganmu."
"Baiklah."
Mereka menjauhi papan pengumuman tersebut.
Selang beberapa saat, ada 2 orang dengan penampakan misterius menggunakan jubah sehingga wajahnya tidak terlihat, mendekati dan membaca papan pengumuman.
Tatapan mereka berdua tidak lepas dari sebuah nama.
Arthur Goodman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated Boss
خيال (فانتازيا)(17+) Tony Accardo, seorang bos mafia yang disegani hampir di seluruh dunia mendapati dirinya tidak terbangun di kamar tidurnya yang nyaman. Melainkan terbangun di depan pintu panti asuhan di malam hari saat hujan lebat sebagai bayi yang bernama Art...