Sosok besar yang tadinya hanya diam di belakang Argemou perlahan maju dan sekarang tepat berdiri di samping bosnya.
Sekarang aku bisa melihat dengan jelas bagaimana bentuk rupa bawahannya yang terkesan misterius tersebut. Badannya besar dengan otot-otot yang kencang, dia tidak memakai baju zirah sedikitpun di badannya. Bahkan tidak sehelai kainpun dia gunakan, anak buah Argemou tersebut bertelanjang bulat. Namun bukan itu yang membuat sosoknya begitu mencolok.
Warna kulitnya yang kuning bagaikan anak bebek yang membuat semua mata tertuju padanya, di tempat gelap dia berdiri sebelumnya tidak terlalu kelihatan. Sekarang dia adalah pusat perhatian di ruangan ini.
"Lepaskan anak itu." Tanpa basa-basi Elvon langsung memerintah Argemou.
"Memangnya siapa kau berani menyuruhku, mendobrak masuk dan membuat para bawahanku pingsan! Kau cari mati rupanya!" Argemou meremas kepalan tangannya, terlihat menahan marah namun masih berusaha untuk menjaga akal sehatnya. Anak buahnya yang berwarna kuning seolah bersiap untuk menerjang aku dan Elvon.
'Tenang..tenang..' Bisik Argemou dengan pelan, entah untuk menenangkan dirinya atau sosok kuning di sampingnya.
"Sepertinya urusan kalian semakin ruyam." Kata Yeorgia. "Aku harus pergi dulu dari ruangan ini, tidak ingin ikut campur dengan hal yang bukan urusanku." Dia berdiri dan keluar melewati Elvon yang hanya memandang pergi Yeorgia.
Aku berharap setelah masalah ini selesai aku masih bisa menemukannya dan meminta kembali rantai pedang ragnarok.
"Masuklah, jangan kau menghalangi pintu tersebut." Kata Argemou.
"Aku tidak ingin masuk, aku datang untuk menjemput dia lalu kami akan pergi dari sini."
"Setelah berbuat kekacauan di tempatku? Bukankah itu terlalu mudah untuk kalian?"
Aku menyela pembicaraan mereka.
"Baron telah kau penggal, aku juga sudah menjelaskan awal mula keributan kami. Banyak saksi mata yang akan mengatakan kalau baron tersebutlah memulai keributan terlebih dahulu."
Argemou menggelengkan kepala.
Aku paham apa yang membuat Argemou resah.
Ini bukan masalah perkelahian antara aku dan Baron, tetapi bagaimana aku bisa mengalahkan beberapa pria dalam permainan judi dalam satu putaran tanpa kalah sekalipun.
"Elvon masuklah." Aku menyuruh Elvon untuk tidak melakukan hal gegabah apapun yang dapat mengakibatkan kekacauan.
Dengan patuh Elvon duduk di kursi kosong yang berada di sampingku.
Sekarang kami saling berhadapan, Argemou dengan makhluk kuningnya dan aku dengan Elvon.
Makhluk kuning tersebut terlihat kuat, namun aku percaya dengan kekuatan Elvon. Jadi tidak ada yang perlu ditakuti. Sekarang aku hanya perlu memutar otak agar dapat keluar dari masalah ini.
'Aku bisa langsung membunuhnya dalam sekejap mata.' Bisik Elvon pelan di samping telinga. 'Tapi jangan bilang-bilang ke Anael.'
Membunuhnya dan pergi dari sini terdengar sangat mudah, tetapi aku tidak ingin mengambil resiko.
"Aku ingin minta kau menjelaskan, bagaimana kau bisa mengalahkan mereka begitu mudah dalam permainan. Apa kau benar-benar melakukan kecurangan nak? Apa pamanmu ini biang dari kecurangan tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated Boss
Fantasy(17+) Tony Accardo, seorang bos mafia yang disegani hampir di seluruh dunia mendapati dirinya tidak terbangun di kamar tidurnya yang nyaman. Melainkan terbangun di depan pintu panti asuhan di malam hari saat hujan lebat sebagai bayi yang bernama Art...