Rasa pahit menyebar di sekitar rongga mulutku, otomatis aku menggapai gelas yang berisi air minum yang tepat berada di atas meja. Seakan tidak minum selama berhari-hari, aku menandaskan air minum tersebut dalam hitungan detik.
Nafasku tersengal-sengal, namun bercampur dengan perasaan puas dan lega. Karena rasa kering di mulut serta di tenggorokanku hilang secara seketika.
Aku menoleh di sekitarku, di sana ada Elvon dan Biotos. Ditambah dua wanita yang baru pertama kali aku lihat, aku memandang mereka berdua dan mengakui kalau mereka cukup menarik.
"Bagaimana keadaanmu Arthur?" Tanya Elvon.
"Baik." Sahutku, walau aku tidak mengingat apapun sebelumnya. "Apa yang terjadi?"
"Arthur bermain judi dan mengalahkan om-om tua! Lalu hilang di kerumunan, tapi syukurlah kak Elvon berhasil membawa Arthur kembali." Kata Biotos bersemangat.
Aku tidak mengingat bahwa diriku bermain judi dan mengalahkan om-om tua. Hal terakhir yang aku ingat adalah bahwa aku sedang mencari Yeorgia Cato, lalu diriku tergoda dengan minuman keras yang tergeletak begitu saja di pinggir meja.
Aku meminumnya.
Dan aku mabuk, setelah itu semua menjadi agak samar-samar.
"Ughh.." Aku memegang kepalaku yang tiba-tiba saja sakit.
"Efek dari minuman keras masih bersisa, walau cairan olahanku berhasil untuk menghentikan mabukmu—untuk sementara, tetapi hangover tidak bisa disembuhkan dengan cairan itu." Kata Elvon. "Itu membutuhkan racikan cairan yang berbeda."
Sambil memegang kepalaku yang sakit dan menelungkupkan wajah ke meja aku bertanya. "Elvon, kira-kira berapa lama aku mabuk?"
"Entahlah, mungkin tidak terlalu lama. Hitungan kasarku mungkin 30 menit."
Aku merasakan elusan lembut di rambutku, yang aku tahu bukan tangan Elvon maupun Biotos. Pasti salah satu dari kedua wanita tersebut.
"Kita harus menemukan Yeorgia Cato segera dan meminta rantai itu."
Aku melihat Elvon agak sedikit terdiam dan sedang memikirkan sesuatu.
"Hhmm..Yeorgia, nama tersebut rasanya pernah aku dengar akhir-akhir ini. Namun aku lupa entah di mana atau kapan."
Itu tidak membantu.
"Yeorgia Cato? Kami kenal dengannya." Kata salah satu wanita tersebut.
Aku mendongak dan melihat wanita yang sedang mengelus-elus rambutku berdiri terlalu dekat di samping, hingga aku hampir bisa mendengar detak jantung dan helaan nafasnya.
"Kakak kenal dia?" Tanyaku.
"Dengan rambut merah mencolok dan sifat yang temperamental, hanya orang yang tidak pernah datang ke sini yang tidak mengenalnya." Kata wanita berkulit gelap. "Kami bisa mengantarkan kalian padanya."
"Bagus!" Kataku dengan antusias, namun aku kembali lemas karena pengar yang masih aku rasakan. "Ughh..kepalaku.."
"Sepertinya kau masih memerlukan cairan ajaib untuk menghilangkan pengar tersebut, tunggu sebentar Arthur. Aku akan kembali dan membawakanmu sesuatu." Elvon berlalu begitu saja tanpa menunggu balasan dariku.
Aku kembali menelungkupkan kepala.
Bisa dibilang ini adalah rasa pengar terhebat yang pernah aku rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated Boss
Fantasy(17+) Tony Accardo, seorang bos mafia yang disegani hampir di seluruh dunia mendapati dirinya tidak terbangun di kamar tidurnya yang nyaman. Melainkan terbangun di depan pintu panti asuhan di malam hari saat hujan lebat sebagai bayi yang bernama Art...