"Apa kau sudah melihat temanku ini George?"
Aku menunjuk Edvin yang sedang menyilangkan tangannya dan memandang George dengan tatapan meremehkan.
"Seperti yang kau ketahui, dia adalah seorang halfling. Perpaduan antara manusia dan serigala, tanpa bersusah payah dia telah mengalahkan temanmu yang paling besar itu." Aku menunjuk ke arah Farago yang bajunya merah bersimbah darah dan mulai agak mengering.
Sebelumnya aku mengira kalau dia telah mati, tetapi setelah aku memeriksa nadinya. Ternyata masih berdenyut. Dan aku mengurungkan perintah pada Edvin untuk mencari batu besar.
"Namanya Edvin dan aku akan meminjamkannya padamu." Aku menoleh pada Edvin, dan dia mengangguk. Kami telah membicarakannya, dan dia tidak keberatan.
"Kau bersungguh-sungguh?" Tanya George dengan penuh harap.
Sudah kuduga, sekali bocah tetaplah bocah sehebat apapun ayahnya.
"Tetapi dengan satu syarat." Sahut Edvin. "Aku bukanlah suruhanmu, aku tidak akan melawan orang yang lebih lemah dariku, dan kau tidak mempunyai kuasa atas diriku."
"Apa kau menyetujui persyaratan itu?" Tanyaku.
George mengangguk tanpa berpikir dua kali, rupanya memiliki seorang halfling membuatnya sangat gembira.
"Tapi aku ingin imbalan karena kau telah meminjam temanku. Aku ingin ketika kau pulang, kau tidak bercerita pada ayahmu kalau luka yang kau dapatkan ini bukanlah karena aku. Kau terjatuh, paham?"
Dahi George mengkerut, nampaknya niat awalnya memang ingin mengadu pada ayahnya.
Edvin berubah menjadi serigala dan mengaum di muka George.
Hal tersebut membuatnya takut sekaligus sedikit gembira.
"B..baiklah.. aku paham. Aku tidak akan bercerita sedikitpun pada ayahku." Kata George. "Apa kau akan meminjamkanku halfling itu sekarang?"
"Namanya Edvin, dan lebih baik kau tanya langsung pada orangnya."
"Sekarang sedang tidak bisa karena aku sibuk, mungkin 2 minggu lagi kita bisa bermain bersama." Edvin telah kembali pada wujud manusianya.
"Kurasa kita telah menemukan kata sepakat di antara kita, dan George. Bila kau membatalkan perjanjian kita, maka hutan bukanlah tempat aman lagi untukmu. Bukan begitu Edvin?"
"Aku bisa menjamin itu Arthur." Kata Edvin sambil terseyum.
Aku dan Edvin tertawa dengan puas, gema tawa kami memenuhi seisi gua. Hal ini mengingatkanku ketika mencabut kuku jempol seorang pejabat di Rusia, pada akhirnya kami mendapatkan kesepakatan.
Dan aku merasakan adrenalin di dalam tubuhku mengalir dengan kencang.
Sudah lama aku tidak merasakan kesenangan seperti ini.
***
Setelah aku membuat George dan temannya pingsan kembali, kami mengantarkannya ke tempat mereka terkapar di dalam hutan tadi. Edvin menjamin kalau tempat itu aman, sebab teman-teman serigalanya akan menjaga kedua anak tersebut.
"Sebentar lagi mungkin mereka akan bangun, atau teman-temannya yang lari tadi akan kembali dan menjemput mereka." Kata Edvin di perjalanan menuju panti asuhan.
"Apa kau yakin tidak ingin bermalam Edvin? Nona Michelle dan Isabella sangat mencemaskanmu. Kau terlalu sering tidur di gua tersebut."
Edvin menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated Boss
Fantasía(17+) Tony Accardo, seorang bos mafia yang disegani hampir di seluruh dunia mendapati dirinya tidak terbangun di kamar tidurnya yang nyaman. Melainkan terbangun di depan pintu panti asuhan di malam hari saat hujan lebat sebagai bayi yang bernama Art...