Part 20

46 13 0
                                    

Josie melepaskan pelukannya dan mengumpulkan keberanian untuk diri menatap wajah Nick. "Aku bukan pengecut yang akan lari dari pertanyaanmu, Nick. Katakan! Sebenarnya apa yang kau inginkan?"

Ketika melihat Josie bersikap berani seperti ini, malah membuat Nick ketar-ketir. Semula, dia yang berhasil mengusili Josie. Tapi, kali ini keadaan jadi terbalik, Nick yang dibuat gelagapan karena terhipnotis dengan kecantikan seorang Josie Mariana.

Seboleh akal Nick menenangkan rasa gugupnya dan berusaha menata kalimat dengan baik. "Aku ingin mengajakmu ke rumahku, Jo. Akan ku kenalkan kau pada keluargaku, sekaligus aku ingin menunjukkan bagaimana kami memantrai tempat ini. Kalau dia hanya bisa mengajakmu ke Pantai Laquan, maka aku akan membuatmu lebih terpesona dengan kemampuan sihir yang kami miliki."

"Kau memang secemburu itu dengan Cedric?" tanya Josie, gadis itu mengedipkan matanya dua kali untuk membuat Nick kalang kabut lagi.

"Iya, jika mengingat kejadian itu, rasanya aku masih patah hati karena kau pergi dengannya." Nick memutar kedua bola matanya dengan malas, bibirnya mengerucut tanda kecewa.

Josie mencubit pipi Nick karena merasa gemas. "Nick, aku tidak akan pergi dengan Cedric lagi, jadi, kau tidak perlu merasa kecewa sebesar ini. Sebagai gantinya, aku akan pergi ke rumahmu."

Nick mengangguk percaya. "Sekarang, bersiaplah, ayo ke rumahku!"

"Sekarang?"

"Tentu saja, kami memantrai tempat ini di Subuh hari, Jo. Kau akan melihat sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya."

"Baiklah." Josie bersemangat sekali, dia menyingkap selimut, turun dari ranjang untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.

Sambil menunggu Josie bersiap-siap, Nick merapalkan mantra untuk berteleportasi dan keluar dari kamar. Dia duduk di atas batang pohon yang bercabang sambil bersenandung dengan indah.

Saat Josie keluar dari kamarnya, Nick menghampiri gadis itu, lalu berjongkok memunggungi Josie. "Naiklah!"

Tanpa banyak bertanya, Josie melakukan apa yang diperintahkan Nick. Dia mengalungkan kedua lengannya di leher Nick dan menaiki punggung laki-laki itu dengan hati-hati.

"Apa kau siap?"

"Aku tidak yakin, Nick."

"Ku harap kau tidak terlalu terkejut, Jo." Nick berdiri dan mengetatkan pegangannya.

Josie menutup mata, menundukkan kepala serta mengeratkan pelukannya pada Nick. Dia tidak mau menyaksikan apa yang akan Nick lakukan selanjutnya. Gadis itu bisa merasakan angin menyapu wajahnya dengan kuat. Seperti sedang lomba lari, tapi lari dengan kecepatan tinggi. Tidak sampai 30 detik, Nick menghentikan langkahnya. Laki-laki itu menurunkan Josie dengan perlahan. Saat membuka mata, Josie sudah berada di tengah hutan. Di hadapannya kini sudah terlihat jelas rumah minimalis modern yang cukup mewah.

"Ini rumahmu, Nick?" Josie menanyakan itu sambil merapikan rambutnya yang sudah acak-acakan karena diterjang angin.

Melihat Josie kesusahan merapikan mahkota kepalanya, Nick membantu dengan senang hati. Seperti biasa, dibarengi dengan senyuman yang seakan tidak pernah pudar.

"Selesai," ucap Nick seraya mengelus rambut Josie dengan lembut.

"Terima kasih, Nick."

"Anything for you, Jo." Nick menggandeng tangan Josie dan mengajaknya untuk masuk ke rumah.

Saat menoleh ke arah Josie, Nick tahu kekasihnya ini sedang menarik napas dalam-dalam dan membuangnya dengan pelan. "Apa kau gugup?"

"Sedikit."

Nick tersenyum simpul, dia membukakan pintu dan mempersilakan Josie masuk lebih dulu, kemudian disusul olehnya.

"Welcome, Josie!" ucap seluruh keluarga Nick dengan serempak. Ada banyak serpihan kertas kecil warna warni yang turun dari langit-langit rumah. Tidak ketinggalan balon sudah tersusun indah di sudut-sudut rumah dengan pita yang terjuntai panjang ke bawah. Ditambah lagi bunyi terompet kecil yang Luna hasilkan, semakin menambah keriuhan di rumah bangsa Cardwell.

Siapa sangka jika keluarga vampir bisa seheboh ini? Josie pikir akan disuguhkan dengan suasana yang menyeramkan, tulang belulang berserakan, atau ramuan yang sedang melegak dan berjejer rapi layaknya penyihir yang ada di film-film barat. Tapi, ini semua di luar ekspetasi Josie. Pemandangan yang ada di dalam rumah Nick sungguh menakjubkan, saking indahnya dia sampai tidak bisa berkata-kata.

Nick hanya menggeleng sambil memijat pangkal hidungnya dengan pelan, dia tidak tahu kalau keluarganya akan menyambut Josie dengan cara yang agak berlebihan begini. Satu hal lagi, ini masih Subuh, tapi mereka sudah membuat keributan. Jelas Nick pusing tujuh keliling.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Menyambut keluarga baru kita, Nick," balas Cleve tanpa beban.

1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang