Part 13

60 13 2
                                    

"Dia baik, Nick. Kenapa aku harus menjauhinya?"

"Kau baru kenal dengannya, Jo. Ku mohon percayalah padaku," ujar Nick. Dia meyakinkan Josie kalau Cedric tidak sebaik yang gadis itu kira.

"Apa aku memang tidak boleh berteman dengan orang lain?"

"Bukan begitu. Kau boleh berteman dengan siapapun, kecuali dia. Aku sungguh tidak menyukainya."

"Nick, aku tidak akan berpindah hati, jadi kau tidak perlu khawatir."

Nick menghela napas panjang, lebih baik dia pergi meninggalkan Josie daripada amarahnya meluap di depan orang yang dia cintai.

"Nick," panggil Josie saat mendapati Nick sudah berjalan semakin jauh.

Tapi, laki-laki itu tidak berhenti, Dia kecewa karena Josie tidak mau menuruti perkataannya.

***

Seperti yang sudah disepakati, Josie dan Cedric akan jalan-jalan sore ini.

Bel kamar Josie berbunyi, dia tidak tahu siapa yang datang. Biasanya hanya ibu laundry yang mau mengambil baju kotor, atau tukang pesan antar makanan.

Dibukanya pintu itu dengan pelan. Josie kaget saat melihat Cedric berdiri tegak di depan pintu.

"Bagaimana kau tahu kalau ini kamarku?"

"Tidak sulit, aku bertanya pada penjaga yang bekerja di sini."

"Begitu ya? Jadi, kau mau mengajakku ke mana?" tanya Josie sembari tersenyum semangat.

"Nanti kau juga tahu sendiri, aku akan menunggumu di dalam mobil, sebaiknya kau ganti pakaian dulu. Jangan lupa bawa ponselmu."

"Oke."

Sebenarnya Josie tidak enak hati karena mengabaikan perkataan Nick, tapi menurut Josie, Cedric memang baik, dan tidak ada salahnya berteman dengannya. Josie mencoba menghubungi Nick untuk mengatakan bahwa dirinya akan jalan-jalan dengan Cedric.

"Halo," sapa Nick mengawali pembicaraannya.

"Aku akan jalan-jalan sebentar dengan Cedric, Nick."

"Terserah kau saja." Nada bicara Nick sungguh datar sekali, Josie tahu Nick pasti tidak menyukai tindakannya ini.

"Kau marah denganku?" tanya Josie.

"Tidak, pergilah. Aku tidak akan melarangmu." Nick pasrah, dia tidak ingin di cap sebagai pacar posesif. Meski hati sudah terbakar, seboleh akal menutupi kekesalannya.

"Terima kasih, Nick," ucap Josie girang.

"Hmm."

Kali ini, tidak seperti biasanya, Nick sungguh hemat dalam berkata, berat rasanya melepaskan Josie pergi dengan Cedric, tapi, dia menahan diri agar hubungannya dengan Josie baik-baik saja.

***

Cedric benar-benar membawa Josie ke tempat yang paling indah di wilayah Sunmoon, di mana lagi kalau bukan Pantai Laquan. Letak pantai ini tidak jauh dari SMA Sunmoon, hanya lima kilometer saja. Pantai Laquan menawarkan pemandangan alam yang mengundang decak kagum. Komposisi antara perbukitan hijau, laut biru, dan langit berawan kelabu benar-benar terlihat sempurna.

Sejak menginjakkan kaki di pantai ini, Josie tidak berhenti kagum dan tersenyum lebar, dia mengabadikan beberapa foto pemandangan yang ada di hadapannya. Apalagi saat mengetahui bahwa tekstur pasir di pantai ini memiliki keunikan tersendiri karena memiliki dua jenis pasir yang berbeda, yaitu pasir seperti merica di sisi kiri pantai dan pasir putih halus di sisi kanan pantai. Josie merasa ini suatu keajaiban yang nyata.

Keduanya berjalan beriringan untuk menikmati indahnya Pantai Laquan. Josie melilitkan syal ke lehernya. Meski sudah memakai jaket tebal, hawa dingin ditambah lagi angin yang lumayan agak kencang seakan masih bisa menembus ke permukaan kulitnya.

"Ced, soal serigala yang ku temui beberapa hari yang lalu. Kau yakin aku hanya berhalusinasi?"

"Tentu saja, karena di sini tidak ada serigala, Jo." Cedric tersenyum tipis, dia tidak berani menatap Josie ketika memberikan jawaban itu.

Sebenarnya Josie tahu kalau Cedric sedang berbohong, andai saja Cedric di casting oleh produser film, sudah dapat dipastikan dia tidak akan lolos karena tidak mampu berbohong dengan baik.

1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang