1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅

Part 26

Mendengar penjelasan dari Nick membuat Josie penasaran akan satu hal. "Bagaimana jika aku mati ditangan mereka?"

"Kau jangan bicara seperti itu, Jo. Tidak akan ku biarkan!"

"Kami akan melindungimu, kau tidak usah khawatir. Drake menimpali seraya melempar senyum untuk Josie. Padahal di awal, Drake sangat menentang hubungan keduanya, karena gadis itu bisa mendatangkan bahaya untuk keluarganya. Tapi, seiring berjalannya waktu, Drake jadi melunak. Dia merasa akhir-akhir ini Nick jauh lebih bahagia ketika bersama dengan Josie. Sebelumnya, anak itu hanya menjalani keseharian seperti biasa, apalagi saat ditinggal Jason, semakin membuat Nick menjadi pribadi pendiam dan sulit untuk ceria.

Drake tidak ingin egois, melihat Nick bahagia bersama orang yang selama ini dia cari, membuat dia berani mengambil keputusan untuk berjuang demi keluarganya, dan sekarang Josie adalah bagian dari keluarga Cardwell.

"Maksudku, andaikan aku digigit oleh salah satu vampir liar, apa yang akan terjadi padaku? Apa aku akan menjadi seperti mereka?"

"Iya, Jo. Kau akan jadi salah satu bagian dari mereka dan itu sangat menyakitkan." Raut wajah Nick terlihat cemas sekali, meskipun pertanyaan yang diajukan Josie hanya pengandaian belaka, tetap saja membuat laki-laki itu waswas.

"Berarti aku bisa hidup sampai ribuan tahun lamanya?" Tidak ada kerisauan sama sekali yang terpancar dari wajah Josie, malah ada sedikit senyuman yang tercipta.

"Kenapa kau bersemangat sekali, Jo?" tanya Drake keheranan.

"Aku jadi menginginkan keabadian, Drake. Melihat kalian hidup rukun tanpa menua sedikitpun membuatku iri," jawab Josie dengan sumringah.

"Iri dengan kehidupan vampir? Apa kau kehilangan kecerdasanmu? Kali ini kau salah besar, Jo. Kau menginginkan seperti kami? Kami jelas berbeda. Kalau kau berubah jadi vampir karena digigit vampir liar, kau akan jadi pembunuh. Memburu darah manusia, rasa hausmu tidak akan pernah habis, kau tidak akan pernah merasa puas. Kau bisa mati di tangan keluarga Cedric atau di tangan keluargaku. Apa itu yang kau inginkan?" Nick mengepalkan kedua tangannya dan memukul tembok, untung saja dia tidak menggunakan kekuatan maksimal.

Josie tahu Nick marah dengan keinginannya untuk menjadi vampir juga. Gadis itu tertunduk sembari berkata, "Maafkan aku, Nick. Aku tidak memikirkannya dengan baik."

"Kami sudah bertekad ingin melindungimu, kau malah ingin menyerahkan diri pada Si Mata Merah, sejenak aku berpikir kau kehilangan kewarasanmu, Jo," ujar Drake seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mendengar kau berbicara seperti itu, aku jadi kecewa padamu." Nick selalu berterus terang dengan perasaannya. Bagi dia, kejujuran itu penting agar kekasihnya mengerti bahwa keinginannya itu adalah pilihan terburuk.

"Aku benar-benar minta maaf, Nick. Tadinya aku pikir itu adalah cara terbaik agar aku tidak menyusahkan kalian seperti ini. Darahku tidak jadi ancaman lagi. Aku pikir akan sangat menyenangkan menjadi vampir, menjadi bagian dari kalian."

"Kami vampir vegetarian kalau kau lupa." Drake mengingatkan Josie bahwa keluarganya tidak akan bisa mengubah dia menjadi vampir.

"Aku benar-benar melupakan bagian itu, Drake."

"Bisakah kau berhenti membahas ini, Jo? Aku sungguh tidak habis pikir denganmu." Daripada Nick mengeluarkan kalimat yang nantinya akan menyakiti hati Josie, laki-laki itu lebih memilih melakukan teleportasi keluar dari asrama dan pergi entah ke mana. Sementara Drake masih bertahan di kamar Josie untuk memberitahukan hal penting.